SUKABUMIUPDATE.com - 10 hari terakhir bulan Ramadan adalah waktu yang istimewa untuk meningkatkan ibadah dan meraih pahala sebanyak-banyaknya. Pada periode ini, terdapat malam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan
Lantas amalan apa saja untuk menyambut lailatul qadar?
Mengutip NU Online, ada beberapa amalan menurut sunnah Nabi yang bisa dikerjakan umat Muslim. Dijelaskan dalam hadits riwayat Imam Al-Bukhari. Nabi Muhammad SAW bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: "Barang siapa melaksanakan puasa Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya), maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan barang siapa menegakkan malam lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya), maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya." (HR Al-Bukhari)
Al-Hafizh Ibnu Rajab menyebut bahwa menemukan malam lailatul qadar adalah menghidupkan malam-malamnya dengan Shalat Tahajud. Menurut Sufyan At-Tsauri amalan sunah Nabi yang paling utama di malam lailatul qadar adalah membaca doa:
قال سفيان الثوري: الدعاء في تلك الليلة أحب إلي من الصلاة، قال: وإذا كان يقرأ، وهو يدعو، ويرغب إلى الله في الدعاء والمسألة، لعله يوافق. انتهى
Artinya: "Sufyan at-Tsauri berdoa di malam itu lebih aku sukai dibanding shalat. Dan jika ia membaca (Al-Qur'an) dan memohon dengan bersungguh-sungguh kepada Allah di dalam doa dan permintaan hajatnya, maka semoga Allah mengabulkannya."
Terkait ungkapan Sufyan At-Tsauri, Al-Hafizh Ibnu Rajab berkata:
ومراده أن كثرة الدعاء أفضل من الصلاة التي لا يكثر فيها الدعاء وإن قرأ ودعا كان حسنا. وقد كان النبي صلى الله عليه وسلم يتهجد في ليالي رمضان ويقرأ قراءة مرتلة لا يمر بآية فيها رحمة إلا سأل ولا بآية فيها عذاب إلا تعوذ. فيجمع بين الصلاة والقراءة والدعاء والتفكر. وهذا أفضل الأعمال وأكملها في ليالي العشر وغيرها والله أعلم
Artinya: "Maksudnya adalah memperbanyak doa lebih utama dibanding shalat yang di dalamnya tidak terdapat banyak doa. Dan jika ia membaca (Al-Qur’an) dan berdoa, maka lebih bagus. Beliau berdalil dengan realita bahwa Nabi Muhammad saw melaksanakan Shalat Tahajud di malam-malamnya bulan Ramadhan dan membaca Al-Qur’an dengan tartil. Ketika beliau membaca ayat tentang rahmat, maka beliau berdoa, dan bila membaca ayat azab, maka beliau meminta perlindungan kepada Allah. Sebab itu maka mengombinasikan antara shalat, membaca Al-Qur’an, berdoa dan tafakur, adalah amal yang paling utama dan paling sempurna dikerjakan pada malam-malam sepuluh akhir bulan Ramadhan dan malam-malam selainnya." (Ibnu Rajab al-Hambali, Lathaiful Ma'arif, [ Beirut, Darul Ibnu Hazm,2004], halaman 204).
Sementara doa yang diajarkan Nabi Muhammad SAW adalah:
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Latin: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni.
Artinya: "Sesungguhnya Engkau Dzat yang Maha memaafkan, menyukai memaafkan, maka maafkanlah aku."
Disebutkan juga dalam hadits yang diriwayatkan Imam Ahmad:
وَعَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ إنْ وَافَقْت لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Artinya: "Dari Aisyah, beliau berkata, aku bertanya, wahai Rasulullah apa pandangamu jika saya bertepatan dengan malam lailatul qadar? Nabi bersabda, berdoalah engkau dengan doa.
اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
(Sesungguhnya Engkau adalah Dzat yang maha memaafkan, menyukai memaafkan maka maafkanlah aku)." (HR Imam Ahmad)
Memahami dari penjelasan diatas, ada beberapa amalan yang paling utama menyambut lailatul qadar adalah dengan menyatukan empat amalan sunnah Nabi yaitu shalat malam atau tahajud, membaca kitab suci Al-Quran, berdoa yang diajarkan Nabi dan bertafakur.
Sumber: NU Online