SUKABUMIUPDATE.com - Membesarkan anak yang bahagia dan sehat adalah salah satu pekerjaan tersulit yang bisa dilakukan orang tua dan juga salah satu pekerjaan paling bermanfaat. Namun banyak dari kita tidak melakukan pendekatan mengasuh anak dengan fokus yang sama seperti yang kita gunakan dalam pekerjaan. Kita mungkin bertindak berdasarkan reaksi naluri kita atau hanya menggunakan teknik mengasuh anak yang sama yang digunakan orang tua kita, terlepas dari apakah teknik ini efektif atau tidak.
Pola asuh yang baik membantu menumbuhkan empati, kejujuran, kemandirian, pengendalian diri, kebaikan, kerja sama, dan keceriaan, kata Steinberg, seorang profesor psikologi terkemuka di Temple University di Philadelphia. Hal ini juga meningkatkan keingintahuan intelektual, dan motivasi, dan mendorong keinginan untuk mencapai. Pola asuh yang baik juga membantu melindungi anak dari timbulnya kecemasan, depresi, gangguan makan, perilaku antisosial, dan penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan.
Baca Juga: 5 Manfaat Menerapkan Pola Asuh Positif Pada Anak, Yuk Simak
Apa saja prinsip pola asuh yang baik?
1. Apa yang Anda lakukan penting
Baik itu perilaku kesehatan Anda atau cara Anda memperlakukan orang lain, anak-anak Anda belajar dari apa yang Anda lakukan. “Ini adalah salah satu prinsip terpenting,” jelas Steinberg. "Apa yang Anda lakukan membuat perbedaan.Jangan hanya bereaksi secara mendadak, namun tanyakan pada diri Anda, Apa yang ingin saya capai, dan apakah hal ini mungkin akan membuahkan hasil?"
2. Jangan Memanjakan Anak
Apa yang sering kita anggap sebagai tindakan memanjakan seorang anak bukanlah akibat dari menunjukkan kasih sayang yang berlebihan kepada seorang anak. Hal ini biasanya merupakan konsekuensi dari memberikan sesuatu kepada seorang anak, sebagai ganti kasih sayang seperti keringanan hukuman, dan rendahnya ekspektasi.
3. Terlibatlah dalam kehidupan anak
Menjadi orang tua yang terlibat dalam kehidupan anak membutuhkan waktu serta kerja keras, dan sering kali ini berarti memikirkan kembali dan mengatur ulang prioritas Anda. Hal ini sering kali berarti mengorbankan apa yang ingin Anda lakukan demi apa yang perlu dilakukan oleh anak.
4. Sesuaikan pola asuh agar sesuai dengan anak
Ikuti perkembangan anak yang sedang tumbuh dewasa. Pertimbangkan bagaimana usia mempengaruhi perilaku anak. Setelah itu maka segera sesuaikan pola asuh apa yang akan diterapkan agar anak menjadi disiplin, dan bertanggung jawab.
5. Menetapkan aturan
Jika Anda tidak mengatur perilaku anak ketika masih kecil, dia akan kesulitan belajar bagaimana mengatur dirinya sendiri ketika dia sudah besar. Saat mereka berada di sekolah menengah, Anda harus membiarkan anak mengerjakan pekerjaan rumahnya, membuat pilihan sendiri, dan tidak ikut campur.
6. Menumbuhkan kemandirian anak
Menetapkan batasan akan membantu anak Anda mengembangkan rasa pengendalian diri. Mendorong kemandirian membantunya mengembangkan rasa pengarahan diri sendiri. Dan untuk menjadi sukses dalam hidup, dia membutuhkan keduanya.
Banyak orang tua yang keliru menyamakan kemandirian anak mereka dengan pemberontakan atau ketidaktaatan. Anak-anak mendorong kemandirian karena sudah menjadi sifat manusia untuk ingin memegang kendali daripada merasa dikendalikan oleh orang lain.
7. Konsisten
Jika peraturan Anda berbeda-beda dari hari ke hari dan tidak dapat diprediksi atau jika menerapkannya hanya sesekali, maka perilaku buruk anak adalah kesalahan Anda, bukan kesalahannya. Untuk membuat anak disiplin dan bertanggung jawab yang paling penting adalah konsistensi. Identifikasi hal-hal yang tidak dapat dinegosiasikan. Semakin besar otoritas Anda.
8. Hindari disiplin yang keras
Orang tua tidak boleh memukul anak mereka dalam keadaan apapun. Anak-anak yang dipukul, dicubit atau ditampar lebih biasanya lebih rentan berkelahi dengan anak lain. Mereka lebih cenderung menjadi penindas dan menggunakan agresi untuk menyelesaikan perselisihan dengan orang lain.
9. Jelaskan aturan dan keputusan Anda
Umumnya, orang tua memberikan penjelasan yang berlebihan kepada anak kecil dan memberikan penjelasan yang kurang kepada remaja. Apa yang jelas bagi Anda mungkin tidak terlihat oleh anak berusia 12 tahun. Dia tidak memiliki prioritas, penilaian, atau pengalaman seperti yang Anda miliki. Maka dari itu, jelaskan aturan serta keputusan kepada anak dengan sangat jelas agar mereka mengerti.
10. Perlakukan anak Anda dengan hormat
Cara terbaik untuk mendapatkan perlakuan hormat dari anak Anda adalah dengan memperlakukannya dengan hormat. Anda harus memberikan rasa hormat yang sama seperti yang Anda berikan kepada orang lain. Bicaralah padanya dengan sopan, juga hargai pendapatnya. Perhatikan juga saat dia berbicara kepada Anda, dan selalu perlakukan dia dengan baik. Anak-anak memperlakukan orang lain dengan cara yang sama seperti cara orang tuanya memperlakukan mereka. Maka dari itu hubungan dengan anak adalah fondasi hubungannya dengan orang lain.