SUKABUMIUPDATE.com - Doa puasa Ramadan merupakan salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca setiap hari. Doa ini ada banyak menyesuaikan dengan urutan hari menjalankan ibadah Puasa.
Dan saat ini, umat Muslim di Indonesia ada yang sudah menjalani hari ke 15 bulan Ramadan dan ada juga yang sudah mencapai hari ke 16.
Meski berbeda, namun hal tersebut bukan halangan untuk kita terus meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Berikut ini bacaan doa puasa Ramadan hari ke-15 dan 16 yang bisa diamalkan dikutip dari laman alhidayahdepok.com.
Baca Juga: Jangan Sampai Terlewat! Waktu-waktu Mustajab Berdoa di Bulan Ramadan
Doa Hari ke-15 Puasa Ramadhan
اَللَّهُمَّ ارْزُقْنِيْ فِيْهِ طَاعَةَ الْخَاشِعِيْنَ وَ اشْرَحْ فِيْهِ صَدْرِيْ بِإِنَابَةِ الْمُخْبِتِيْنَ بِأَمَانِكَ يَا أَمَانَ الْخَائِفِيْنَ
Allâhummar zuqnî fîhi thâ’atal khâsyi’în wasyrah fîhi shadrî bi inâbatil mukhbitîn biamânika yâ amânal khâifîn
Artinya: Ya Allah, Mohon anugerahkan padaku di bulan ini dengan ketaatan orang-orang yang khusyu serta lapangkanlah dadaku dan dengan taubat orang-orang yang rendah diri. Dengan kekuatan-Mu. Wahai tempat berlindung bagi orang-orang yang ketakutan.
Baca Juga: Bacaan Doa Minta Jodoh yang Baik dan Keturunan Sholeh Sholehah
Doa Hari ke-16 Puasa Ramadhan
اَللَّهُمَّ وَفِّقْنِيْ فِيْهِ لِمُوَافَقَةِ الْأَبْرَارِ وَ جَنِّبْنِيْ فِيْهِ مُرَافَقَةَ الْأَشْرَارِ وَ آوِنِيْ فِيْهِ بِرَحْمَتِكَ إِلَى (فِيْ ) دَارِ الْقَرَارِ بِإِلَهِيَّتِكَ يَا إِلَهَ الْعَالَمِيْنَ
Allâhumma waffiqnî fîhi limuwâfaqatil abrâr wa jannibnî fîhi murafaqatal asyrâr wa âwinî fîhi birahmatika ilâ dâril qarâri bîlâhiyyatika yâ ilâhal ‘âlamîn
Artinya: Ya Allah, anugerahkanlah kepadaku di bulan ini agar supaya bisa bergaul dengan orang-orang baik, dan jauhkanlah aku dari bergaul dengan orang-orang jahat. Berilah aku perlindungan di bulan ini dengan rahmat-Mu sampai ke alam Akhirat. Demi keesaan-Mu wahai Tuhan semesta Alam.
Baca Juga: Bacaan Doa Setelah Sholat Tahajud, Arab Latin dan Terjemahannya
Waktu Terbaik Membacanya
Tidak ada waktu utama dalam membaca doa puasa Ramadhan harian, namun kita bisa mulai membacanya ketika maghrib sampai memasuki waktu sebelum maghrib di hari keesokannya.
Merujuk pada penanggalan kalender hijriah, pergantian hari dimulai setelah matahari terbenam. Hal ini berbeda dengan penanggalan masehi yang menandai pergantian hari setelah pukul 00.00 dini hari.