SUKABUMIUPDATE.com - Terkadang momen lebaran bukan menjadi momen membahagiakan, melainkan kesedihan akibat etika buruk keluarga.
Tidak jarang, sebuah etika buruk berupa pertanyaan yang membuat momen lebaran seolah memukul dirinya.
Sebab itu, momen lebaran harus menjadi momen saling menjaga lisan dari beberapa etika buruk yang harus dihindari.
Lantas apa saja etika buruk yang mesti dihindari saat lebaran? Simak 5 hal di bawah ini.
1. Stop Tanya Kapan Nikah
Bagi orang yang bertanya, mungkin bukan masalah besar. Tetapi, mereka yang belum menikah akan terpukul, kesal dan sedih dengan pertanyaan itu.
Faktanya, sebagian orang dengan mudah mendapatkan jodoh, begitu juga tidak sedikit yang sulit menemukannya. Karena itu, menananyakan kapan menikah kepada orang lain sebaiknya dihindari demi menjaga perasaan orang.
2. Jangan Jadi Ajang Pamer
Momen lebaran sering kali menjadi ajang pamer harta, kekayaan dan status sosial kepada tetangga sekitar. Tentunya, kebiasaan ini perlu dihindari lantaran tidak semua orang memiliki derajat yang sama. Membiarkan lebaran menjadi ajang pamer hanya mengurangi keberkahan itu sendiri.
3. Stop Menggosip
Hal ini sering terjadi meski momen lebaran, terutama emak-emak saat sedang bertemu dengan teman-temannya. Hari lebaran adalah momen saling menghapus kesalahan dan dosa, membiarkan gosip terus dilakukan hanya menambah daftar dosa baru.
4. Stop Body Shaming
Sudah menjadi rahasia umum saat momen lebaran terkait pernyataan yang menjurus kekagetan melihat fisik orang. Misalnya ‘kamu kok tambah gemuk’, ‘kok tambah kurus’ dan lain sebagainya lantaran baru bertemu di hari lebaran. Mungkin hal biasa, tapi bukan perkara baik yang perlu dilanjutkan mengenai pertanyaan-pertanyan seperti demikian.
5. Tidak Boleh Kelewat Batas Saat Becanda
Momen lebaran terkadang diisi dengan nostalgia sampai canda tawa saat sedang berkumpul merayakannya. Tidak jarang, tertawa lepas dengan candaan yang kelewat batas dilakukan sebagian pihak, padahal, justru membuat pihak lainnya kesal atau baper. Oleh karena itu, hindari terlalu melewati batas dalam bercanda agar tidak berpotensi merusak silaturahim.