SUKABUMIUPDATE.com - Pola asuh permisif adalah salah satu jenis pola asuh yang memiliki ciri tuntutan rendah terhadap anak namun dengan daya tanggap tinggi.
Orang tua yang permisif cenderung sangat penyayang, namun hanya memberikan sedikit pedoman dan aturan.
Selain itu, orang tua yang menerapkan pola asuh permisif tidak mengharapkan perilaku dewasa dari anak-anaknya dan seringkali lebih terlihat seperti seorang teman dibandingkan sosok orang tua.
Dampak Negatif Pola Asuh Permisif
Melansir verywellmind.com, para peneliti telah menemukan bahwa pendekatan pengasuhan yang terlalu santai yang ditunjukkan oleh orang tua yang permisif dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif.
Baca Juga: 9 Ciri Anak Mengalami Stres Karena Takut Pada Orang Tua
Anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang permisif cenderung kurang disiplin, memiliki keterampilan sosial yang buruk dan mungkin terlalu mementingkan diri sendiri hingga banyak menuntut, serta merasa tidak aman karena kurangnya batasan dan bimbingan.
- Menampilkan prestasi yang rendah di banyak bidang
Oleh karena orang tua tidak mempunyai ekspektasi apapun, maka anak juga cenderung tidak punya apa-apa untuk diperjuangkan.
- Membuat keputusan yang buruk
Dampak selanjutnya dari penerapan pola asuh permisif yakni anak-anak sering membuat keputusan yang buruk.
Sebab, orang tua mereka tidak menetapkan atau menegakkan aturan maupun pedoman apapun, jadi anak-anak ini kesulitan untuk mempelajari keterampilan pemecahan masalah serta pengambilan keputusan yang baik.
Baca Juga: Bantu Kontrol Gula Darah? 14 Manfaat Tersembunyi Cuka Sari Apel Untuk Kesehatan
- Kemungkinan anak lebih rentan terhadap kenakalan dan penggunaan narkoba
Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang menerapkan pola asuh permisif biasanya akan lebih cenderung terlibat dalam perilaku menyimpang dan penggunaan alkohol atau narkoba.
- Menunjukkan lebih banyak agresi dan kurang pemahaman emosional
Anak yang menjalani pola asuh permisif dari orang tuanya tidak belajar menangani emosi mereka secara efektif, terutama dalam situasi di mana mereka tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan.
Anak-anak dengan orang tua yang permisif mungkin mengalami kesulitan ketika menghadapi situasi yang penuh tekanan atau sulit secara emosional.
- Tidak dapat mengatur waktu atau kebiasaannya
Oleh karena kurangnya struktur dan aturan yang diterapkan di rumah, maka yang terjadi anak-anak ini tidak pernah belajar batasan.
Hal ini mungkin menyebabkan terlalu banyak menonton televisi, banyak bermain game komputer, dan makan terlalu banyak.
Oleh karena itulah, anak-anak dengan pola asuh permisif tidak pernah belajar membatasi waktu menatap layar atau kebiasaan makannya, yang dapat menyebabkan kebiasaan tidak sehat dan obesitas.
Baca Juga: Jangan Berlebihan, Berikut 5 Faktor Resiko dan Panduan Penggunaan Cuka Sari Apel
Pola asuh permisif melibatkan kurangnya tuntutan dan harapan, anak yang dibesarkan oleh orang tua dengan gaya ini cenderung tumbuh tanpa rasa disiplin diri yang kuat.
Anak dengan pola asuh permisif mungkin lebih sulit diatur di sekolah karena kurangnya batasan di rumah dan mungkin kurang termotivasi secara akademis dibandingkan teman-temannya.
Sumber : verywellmind.com