Ini 7 Efek Samping Cuka Sari Apel pada Tubuh Jika Dikonsumsi Berlebihan

Sabtu 16 Maret 2024, 17:50 WIB
Ilustrasi cuka sari apel. | Foto: Freepik/@Kamranaydinov

Ilustrasi cuka sari apel. | Foto: Freepik/@Kamranaydinov

SUKABUMIUPDATE.com - Cuka sari apel merupakan tonik alami dan memiliki beberapa manfaat kesehatan yang didukung oleh penelitian ilmiah pada manusia. Namun, masyarakat juga menyatakan kekhawatiran tentang keamanan dan kemungkinan efek sampingnya.

Apa itu cuka sari apel?

Cuka sari apel dibuat dengan menggabungkan buah apel dan ragi. Ragi mengubah gula dalam apel menjadi alkohol. Bakteri kemudian ditambahkan ke dalam campuran dan memfermentasi alkohol menjadi asam asetat. Asam asetat membentuk 5–6% cuka sari apel. Selain asam asetat, cuka juga mengandung air dan sejumlah asam, vitamin, dan mineral lainnya.

Beberapa penelitian pada hewan dan manusia menemukan bahwa asam asetat dan cuka sari apel dapat meningkatkan pembakaran lemak dan penurunan berat badan, menurunkan kadar gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin, dan meningkatkan kadar kolesterol.
Sayangnya, penelitian terhadap manusia yang mendukung penggunaan cuka sari apel dalam kehidupan sehari-hari masih kurang, dan diperlukan lebih banyak lagi penelitian.

Baca Juga: Tips Menggunakan Cuka Sari Apel yang Patut Diketahui, Yuk Simak

Apa dampak negatif dari cuka sari apel?

Sayangnya, cuka sari apel dilaporkan menimbulkan beberapa efek samping. Hal ini terutama berlaku bila dikonsumsi dalam dosis besar. Meskipun jumlah kecil pada umumnya baik-baik saja dan menyehatkan, namun mengkonsumsi terlalu banyak bisa merugikan dan bahkan berbahaya.

Dilansir dari laman resmi healthline, berikut beberapa efek samping dari cuka sari apel:

1. Pengosongan Lambung Yang Tertunda

Penelitian kecil pada manusia menunjukkan bahwa cuka sari apel dapat mengurangi kecepatan makanan meninggalkan lambung dan masuk ke saluran pencernaan bagian bawah. Hal ini dapat memperlambat penyerapan nutrisi ke dalam aliran darah. Akan tetapi, efeknya mungkin memperburuk gejala gastroparesis.

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa cuka sari apel bisa memperlambat laju keluarnya makanan dari perut. Karena ini dapat memperburuk gejala gastroparesis serta mempersulit pengelolaan gula darah bagi penderita diabetes tipe 1.

2. Efek Samping Pencernaan

Efeng samping lain dari cuka sari apel adalah bisa menyebabkan gejala pencernaan yang tidak menyenangkan pada beberapa orang. Selain dapat membantu mengurangi nafsu makan, namun cuka sari apel juga dapat menyebabkan rasa mual, terutama bila dikonsumsi sebagai bagian dari minuman dengan rasa yang tidak enak.

3. Kadar Kalium Rendah dan Pengeroposan Tulang

Saat ini belum ada penelitian terkontrol mengenai efek cuka sari apel terhadap kadar kalium darah dan kesehatan tulang.

Namun, ada satu laporan kasus kalium darah rendah dan pengeroposan tulang yang disebabkan oleh cuka sari apel dosis besar yang dikonsumsi dalam jangka waktu lama.

4. Merusak Email Gigi

Makanan dan minuman asam terbukti merusak email gigi. Minuman ringan dan jus buah telah diteliti secara lebih luas, namun beberapa penelitian menunjukkan asam asetat dalam cuka juga dapat merusak enamel gigi.

Baca Juga: Apakah Cuka Sari Apel Bisa Menurunkan Berat Badan? Simak Cara Pembuatannya

5. Tenggorokan Terbakar

Cuka sari apel dapat berpotensi menyebabkan luka bakar pada tenggorokan. Tinjauan terhadap cairan berbahaya yang tidak sengaja tertelan oleh anak-anak menemukan bahwa asam asetat dari cuka adalah asam paling umum yang menyebabkan luka bakar di tenggorokan.

6. Kulit Terbakar

Efek lain dari cuka sari apel yaitu kulit terbakar, karena memiliki sifat yang sangat asam, cuka sari apel dapat menyebabkan luka bakar jika dioleskan pada kulit.

Dalam satu kasus, seorang gadis berusia 14 tahun mengalami erosi di hidungnya setelah mengoleskan beberapa tetes cuka sari apel untuk menghilangkan dua tahi lalat, berdasarkan protokol yang dia lihat di internet.

7. Interaksi Obat

Beberapa obat mungkin berinteraksi dengan cuka sari apel:

Obat kencing manis : Orang yang mengkonsumsi insulin atau obat perangsang insulin dan mengkonsumsi cuka mungkin mengalami kadar gula darah atau kalium yang sangat rendah.

Digoksin (Lanoxin) : Obat ini menurunkan kadar kalium darah. Jika menggabungkannya dengan cuka sari apel bisa menurunkan potasium terlalu banyak.

Obat diuretik tertentu : Beberapa obat diuretik menyebabkan tubuh mengeluarkan potasium. Untuk mencegah kadar kalium turun terlalu rendah, jangan mengkonsumsi obat tersebut dengan cuka dalam jumlah banyak.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel31 Januari 2025, 07:00 WIB

Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih!

Buncis Bawang Putih cocok sebagai pendamping berbagai jenis protein, seperti ayam panggang atau ikan.
Resep Buncis Bawang Putih, Menu Rebusan Diet Simpel Namun Tetap Gurih. Foto: IG/@menu.makanan_
Science31 Januari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 31 Januari 2025, Cek Langit di Akhir Bulan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan di siang hari pada 31 Januari 2025. (Sumber : pexels.com/Gabriela Palai)
Sukabumi Memilih31 Januari 2025, 02:09 WIB

Termasuk Sukabumi, Nasib 11 Sengketa Pilkada Di Jabar Diputuskan 4-5 Februari

Mahkamah Konstitusi (MK) dijadwalkan akan membacakan putusan dismissal terhadap setiap sengketa Pilkada 2024. Dari seluruh sengketa yang ada, sebelas diantaranya terjadi di Jawa Barat, pada 4-5 Februari 2025.
Hakim MK dalam sidang perdana sengketa hasil Pilbup Sukabumi 2024. (Sumber : YouTube/Mahkamah Konstitusi)
Keuangan30 Januari 2025, 22:49 WIB

Fokus 3 Program Prioritas, Pemprov Jabar Kaji Efisiensi APBD 2025 hingga Rp4 Triliun

3 Program yang menjadi prioritas Pemprov Jabar di APBD 2025 adalah pembangunan jalan, elektrifikasi dan pembangunan ruang kelas baru.
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin saat memimpin rapat pembahasan tindak lanjut Inpres Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi APBD 2025, Kamis (30/1/2025). | Foto: Humas Jabar
Sukabumi30 Januari 2025, 22:41 WIB

Izin Tak Kunjung Diurus, DPMPTSP Sukabumi Tegas Minta Proyek Tambak Udang Di Minajaya Ditunda

Kepala DPMPTSP Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar, mengatakan surat teguran tertulis sudah dilayangkan sebanyak dua kali kepada pihak perusahaan PT. Berkah Semesta Alam selaku pengembang proyek Pembesaran Crustasea Air Payau.
Lokasi proyek tambak udak di Minajaya, Desa Buniwangi, Surade, Kabupaten Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Aplikasi30 Januari 2025, 22:33 WIB

Dinkes Kabupaten Sukabumi Sosialisasi Penggunaan e-Katalog Versi 6.0, Ini Tujuannya

Sosialisasi ini agar proses pengadaan barang dan jasa di lingkungan Dinas Kesehatan dapat berjalan sesuai aturan yang berlaku.
Kegiatan sosialisasi Dinkes Kabupaten Sukabumi terkait implementasi e-Katalog versi 6.0 (Sumber Foto: Turangga Anom)
Sukabumi30 Januari 2025, 21:30 WIB

Kades Di Lengkong Sukabumi Kembali Didemo Soal ADD, DPMD Minta Warga Tunggu Hasil Inspektorat

Aksi demontrasi warga ini merupakan kedua kalinya menuntut transparansi penggunaan Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD), serta PBB.
Kepala Bidang Pemerintahan Desa DPMD Kabupaten Sukabumi, Hodan Firmansyah saat memberikan penjelasan kepada para demonstran | Foto : Ragil Gilang
Kecantikan30 Januari 2025, 21:00 WIB

6 Manfaat Eksfoliasi Sebelum Tidur Malam, Bantu Kulit Tampak Lebih Cerah!

Meski bagus untuk dilakukan, jangan Eksfoliasi terlalu sering, namun cukup 2-3 kali seminggu agar kulit tidak iritasi.
Ilustrasi. Eksfoliasi membantu mengangkat sel-sel kulit mati yang menumpuk di permukaan kulit. (Sumber : Freepik/@freepik)
DPRD Kab. Sukabumi30 Januari 2025, 20:58 WIB

Dalam Bentuk 4 Komitmen, DPRD Kawal Aspirasi Guru Honorer R3 Kabupaten Sukabumi

DPRD Kabupaten Sukabumi memahami apa aspirasi para guru honorer R3 dan siap memperjuangkan kepastian hukum bagi mereka.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali saat menunjukan hasil kesepakatan audiensi dengan perwakilan forum guru honorer R3. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi30 Januari 2025, 20:27 WIB

Penyerahan Ijazah Gratis Tuai Kekhawatiran dari Kepsek Sekolah Swasta di Sukabumi

Kebijakan Gubernur Jabar terpilih Dedi Mulyadi soal penyerahan ijazah gratis disebut bisa matikan sekolah swasta jika tidak dibarengi dengan solusi yang bijak.
Kepala SMK Jamiyyatul Aulad Palabuhanratu Sukabumi, Andriana (kiri), saat menyerahkan ijazah gratis kepada siswanya, Kamis (30/1/2025). Hal itu sesuai permintaan Dedi Mulyadi. (Sumber Foto: Istimewa)