5 Dampak Pola Asuh Snowplow Pada Kesehatan Mental Anak

Jumat 15 Maret 2024, 16:10 WIB
Ilustrasi pola asuh snowplow | Foto : Freepik / @freepik

Ilustrasi pola asuh snowplow | Foto : Freepik / @freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Pola asuh snowplow atau bajak salju adalah pola pengasuhan yang terbilang protektif, karena orang tua akan selalu memantau dan memastikan anak-anaknya tidak mendapatkan rintangan dalam hidup. Orang tua yang menerapkan pola asuh ini akan menghilangkan rintangan apapun yang menghalangi jalan anaknya.

Berikut beberapa contoh pola asuh snowplow atau pola asuh bajak salju :
● Tidak membiarkan anak melakukan aktivitas yang sesuai dengan usianya seperti yang dilakukan anak lain, seperti naik bus atau berjalan kaki pulang sekolah setelah mereka cukup umur.

● Mengerjakan pekerjaan rumah anak untuk mereka alih-alih membiarkan mereka mengerjakannya sendiri atau menunjukkan cara melakukannya.

● Tidak membiarkan anak mengerjakan pekerjaan rumah, mengatur logistik, atau mempelajari keterampilan penting.

● Melakukan intervensi dalam perselisihan anak dengan figur otoritas seperti guru atau pelatih dan membela anak, apapun kondisinya.

● Terlibat dalam perselisihan anak dengan teman-temannya alih-alih membiarkannya menyelesaikan masalah sendiri.

● Menekan guru anak tersebut untuk memberi mereka nilai yang lebih tinggi atau berusaha keras untuk memastikan anak tersebut diterima di perguruan tinggi, untuk mencoba membantu mereka agar berhasil.

Baca Juga: Pola Asuh Otoriter Berdampak Negatif Pada Anak, Berikut Ciri-cirinya

Pola asuh snowplow dapat bertahan setelah masa kanak-kanak hingga dewasa. Misalnya, Dr. Roeske mengatakan orang tua mungkin menelepon anak mereka yang sudah dewasa untuk memastikan mereka bangun tepat waktu, menjadwalkan janji temu dengan dokter atau mengganti oli, atau terus mendukung mereka secara finansial hingga dewasa.

Dampak Kesehatan Mental dari Pengasuhan Bajak Salju

Mengasuh anak dengan pola asuh snowplow dapat memberikan kesuksesan jangka pendek dan menghilangkan stres bagi anak, kata Dr. Roeske. Ia menjelaskan bahwa hal ini terjadi karena orang tua mungkin berhasil membantu anak mereka mendapatkan nilai yang lebih baik, membentuk tim olahraga yang kompetitif, menghindari penahanan, masuk perguruan tinggi, atau mencapai prestasi lainnya.

Namun, pola asuh bajak salju dapat berdampak buruk pada pertumbuhan dan perkembangan anak dalam jangka panjang. Berikut beberapa pengaruhnya terhadap anak-anak, menurut Dr. Roeske :

1. Kurangnya Otonomi
Karena orang tua terbiasa melakukan segalanya untuk mereka, maka anak mungkin kesulitan dengan otonomi, kemandirian, pengambilan keputusan, dan pemecahan masalah ketika mereka tumbuh dewasa.

2. Ketidakberdayaan Yang Dipelajari
Anak mungkin menjadi bergantung pada dukungan orang lain dan tidak mampu menghadapi tantangan secara mandiri, sehingga mengakibatkan ketidakberdayaan yang dipelajari.

Baca Juga: Rp 197,6 Triliun, BI Siapkan Penukaran Uang untuk Ramadhan dan Idul Fitri

3. Kesulitan Mengatur Emosi
Anak-anak mungkin tidak dapat mengatur emosinya ketika sesuatu yang negatif terjadi pada dirinya karena mereka tidak pernah mengalami tekanan, rasa sakit, atau kegagalan dalam bentuk apa pun. Dunia tidak selalu melayani anak-anak dan mereka tidak memiliki keterampilan mengatasi ketika kekecewaan terjadi.

4. Kecemasan
Ketika orang tua membuat keputusan berdasarkan kekhawatiran, mereka bertindak dengan cara yang dirancang untuk mengurangi rasa takut, alih-alih mengajari anak mereka cara mengelola situasi yang menantang, mengembangkan keterampilan mengatasi masalah, dan meningkatkan ketahanan. Akibatnya, mereka mungkin menularkan kecemasan kepada anaknya.

5. Rasa Ingin Mendapatkan Bantuan Terus Menerus
Pola asuh snowplow dapat menimbulkan rasa berhak pada anak, karena mereka mungkin mengharapkan bantuan terus-menerus dan perlakuan istimewa.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Food & Travel22 November 2024, 08:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa