SUKABUMIUPDATE.com - Pola asuh permisif merupakan salah satu pola asuh yang diterapkan orang tua pada anak dengan cara membebaskan, memberikan keterbukaan, hingga mengizinkan anak melakukan semua hal yang diinginkan.
Cara pengasuhan ini memiliki metode orang tua cenderung tidak menentukan batasan hingga aturan tegas pada anak-anak. Maka dari itu, para peneliti telah menemukan bahwa pendekatan pengasuhan yang terlalu santai yang ditunjukkan oleh orang tua yang permisif dapat menimbulkan sejumlah dampak negatif.
Anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang permisif cenderung kurang disiplin diri, memiliki keterampilan sosial yang buruk, mungkin terlalu mementingkan diri sendiri dan banyak menuntut, serta merasa tidak aman karena kurangnya batasan dan bimbingan.
Baca Juga: 8 Ciri-ciri Pola Asuh Permisif, Apakah Bunda Termasuk?
Dilansir dari situs Very Well Mind, penelitian lain juga menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang permisif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Menampilkan Prestasi Yang Rendah
Ciri-ciri pertama anak yang mendapat pola asuh permisif yaitu menampilkan prestasi yang rendah, Hal tersebut disebabkan karena orang tua mereka tidak mempunyai ekspektasi apa pun terhadap mereka, anak-anak ini tidak punya apa-apa untuk diperjuangkan. Penelitian telah menghubungkan pola asuh permisif dengan prestasi akademik yang lebih rendah.
2. Membuat Keputusan Yang Buruk
Selanjutnya ciri-ciri anak yang mendapat pola asuh permisif yaitu sering membuat keputusan yang buruk. Hal ini disebabkan karena orang tua mereka tidak menetapkan atau menegakkan aturan atau pedoman apapun, sehingga anak-anak ini kesulitan untuk mempelajari keterampilan pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang baik.
3. Lebih Rentan Terhadap Pergaulan Bebas
Ciri selanjutnya yaitu, anak menjadi lebih rentan terjun ke dunia pergaulan bebas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua yang permisif lebih cenderung terlibat dalam perilaku menyimpang dan penggunaan alkohol atau narkoba.
4. Kurangnya Pemahaman Sosial
Karena mereka tidak belajar menangani emosi mereka secara efektif, terutama dalam situasi di mana mereka tidak mendapatkan apa yang diinginkan, maka anak-anak dengan orang tua yang permisif mungkin lebih sulit mengalami kesulitan ketika menghadapi situasi yang penuh tekanan atau sulit secara emosional.
5. Tidak Dapat Mengatur Waktu
Ciri selanjutnya adalah anak-anaknya tidak dapat mengatur waktu dan kebiasaannya. Hal ini disebabkan karena kurangnya struktur dan aturan di rumah. Selain itu, anak-anak ini tidak pernah belajar batasan. Hal ini mungkin menyebabkan terlalu banyak menonton televisi, selalu banyak bermain game komputer, dan makan terlalu banyak. Anak-anak ini tidak pernah belajar membatasi waktu menatap layar atau kebiasaan makannya, yang dapat menyebabkan kebiasaan tidak sehat dan obesitas.
Itulah beberapa ciri-ciri anak yang mendapatkan pola pengasuhan secara permisif. Setiap pola asuh memiliki dampak positif dan negatif. Namun ada baiknya anak-anak di bekali dengan sesuatu hal positif yang akan bermanfaat baginya di masa mendatang.