SUKABUMIUPDATE.com - Masih belum diketahui mengapa beberapa bayi menangis lebih sering dibandingkan bayi lainnya. Para ahli berpendapat bahwa kolik mungkin merupakan akhir dari tangisan normal, yang biasanya mencapai puncaknya dalam dua bulan pertama.
Kolik umum terjadi pada bayi yang diberi ASI seperti halnya pada bayi yang diberi susu formula.
Anda mungkin pernah mendengar dari keluarga dan teman bahwa anak laki-laki lebih mungkin menderita kolik dibandingkan anak perempuan. Namun hal ini tidak terjadi. Kolik sama-sama umum terjadi pada bayi laki-laki dan bayi perempuan.
Bagaimana Cara Menenangkan Bayi Yang Kolik?
Sifat kolik yang persisten berarti ada kalanya bayi Anda menangis, apapun yang Anda lakukan. Bersiaplah untuk metode yang menenangkan untuk bekerja dengan baik suatu hari nanti, tetapi tidak pada hari berikutnya. Jika dokter telah mengesampingkan penyebab tangisan bayi Anda yang dapat diobati, Anda dapat kembali mengatasi kolik semampu Anda. Meskipun ini mungkin sulit, ada banyak tip yang bisa dicoba :
Baca Juga: Ide Takjil Puasa Nikmat dan Gurih, Yuk Simak Resep Cilok Isi Ala Rudy Choirudin Ini!
1. Pemberian Makan Responsif
Beri makan bayi Anda kapanpun ia tampak lapar, daripada mencoba mengatur waktu menyusunya. Ini disebut pemberian makan responsif.
2. Kenali Isyarat Sebelum Menangis
Beri diri Anda waktu untuk mendengarkan sinyal bayi Anda, dan ini mungkin membantu Anda mengenali isyarat sebelum menangis. Anda kemudian dapat menawarkan makanan atau tidur sebelum tangisannya menjadi lebih hebat. Namun, bayi Anda mungkin langsung menangis seutuhnya tanpa memberikan sinyal apa pun. Jika ya, cobalah dengan tenang menggendongnya atau memberinya kontak kulit ke kulit sebelum dia mau menyusu.
3. Sendawakan bayi Setelah Menyusu
Sendawakan bayi Anda setiap habis menyusu. Caranya, pegang dia di bahu Anda, dudukkan dia tegak di pangkuan atau letakkan dia menghadap ke bawah di pangkuan Anda. Lalu menepuk atau menggosok punggungnya dengan lembut hingga memunculkan angin.
4. Pijat Perut Bayi
Pijat perutnya dengan lembut dengan gerakan searah jarum jam untuk membantu bergerak seiring masuknya angin dan kotoran.
5. Gunakan Boneka
Bayi Anda mungkin ditenangkan dengan menyusu. Beberapa bayi menggunakan jari atau jempolnya untuk menghisap, atau memainkan boneka agar lebih tenang.
Baca Juga: Cara Mengobati dan Mencegah Serangan Asam Urat, Bisa Dilakukan di Rumah
6. Mainkan White Noise
Kebisingan yang berulang-ulang dapat menimbulkan suara mendesing di dalam rahim Anda. Suara penyedot debu, pengering rambut, jam yang berdetak, atau aplikasi white noise mungkin berfungsi.
7. Ajak Bayi Jalan-jalan
Ajak dia jalan-jalan dengan mobil atau jalan-jalan dengan kereta dorong bayi. Getaran dari jalan atau trotoar akan menenangkan sebagian bayi .
Goyangkan bayi Anda. Ciptakan kembali gerakan goyangan yang ia nikmati di dalam rahim Anda dengan menggendong bayi atau mengayunnya di kursi goyang.
8. Tenangkan Suasana dan Redupkan Lampu
Banyaknya aktivitas atau berpindah dari orang ke orang dapat memberikan rangsangan berlebihan pada bayi Anda.
9. Cobalah Mandi Air Hangat
Bayi Anda menghabiskan waktu berbulan-bulan direndam dalam cairan ketuban yang hangat dan mungkin merasa nyaman.
Jika bayi sering berangin, Anda dapat mencoba tips berikut untuk mengurangi kemungkinan dia mengalami gangguan pencernaan setelah menyusu :
● Jika Anda sedang menyusui , usahakan bayi Anda tetap tegak, atau letakkan dia tengkurap dan beri dia susu dalam posisi santai. Jika ASI Anda mengalir deras, hal ini akan membantu mencegah bayi Anda menelan terlalu banyak dan menelan terlalu cepat .
● Usahakan istirahat sejenak saat menyusu agar ia bisa bersendawa jika diperlukan. Saat dia selesai menyusu, usap atau tepuk punggungnya dengan lembut untuk mengeluarkan angin .
● Jika ia diberi susu botol , pastikan ia tidak menelan udara dari botol. Usahakan untuk mendudukkannya dengan tegak dan memiringkan botol secukupnya hingga susu menutupi pintu masuk dot. Anda juga bisa mencoba botol anti kolik.