SUKABUMIUPDATE.com - Bayi yang baru lahir biasanya menghabiskan waktu 2 hingga 3 jam sehari hanya untuk menangis. Meskipun normal, bayi yang menangis dapat menyusahkan bayi dan orang tuanya.
Bayi terkadang menangis tanpa alasan yang jelas. Namun di lain waktu, mereka mencoba memberitahu Anda sesuatu dengan air mata alasan ia menangis.
Dilansir dari laman webmd, berikut beberapa alasan yang disinyalir menjadi penyebab bayi menangis:
1. Kelaparan
Selama 3 bulan pertama kehidupannya, bayi baru lahir cenderung menyusu setiap beberapa jam. Saat hendak menyusu, biasanya mereka mengeluarkan tangisan pendek bernada rendah yang naik turun.
Tawarkan ASI atau botol Anda untuk melihat apakah itu membantu. Meskipun ia tidak lapar, bayi Anda mungkin hanya ingin menghisap sesuatu untuk mendapatkan kenyamanan.
Baca Juga: Tips Memberi Makan Bayi Usia 1-12 Bulan, Yuk Terapkan Bunda
2. Kelelahan
Bayi yang kelelahan seringkali menjadi rewel dan bukannya tertidur.
Salah satu cara terbaik untuk mendorong tidur adalah dengan membedong bayi. Bungkus mereka dengan selimut dengan hanya kepala dan leher yang terlihat keluar. Itu meniru rahim ibu.
Perubahan pemandangan juga bisa membantu, seperti berjalan-jalan dengan kereta dorong atau letakkan bayi di kursi mobil. Karena getaran mobil yang meninabobokan mungkin membuat mereka tertidur.
3. Alergi
Seorang ibu menyusui dapat menularkan apa yang mereka makan melalui ASI. Hal itu mungkin mengganggu perut bayi. Jika sering terjadi, bayi mungkin akan mengalami alergi atau sensitif terhadap susu sapi, kacang-kacangan, gandum, atau makanan lainnya.
4. Perut Tidak Nyaman
Menangis setelah menyusui bisa jadi merupakan tanda sakit maag. Namun pertama-tama, jika bayi diberi susu botol, pastikan ketidaknyamanannya bukan hanya karena udara yang tertelan.
5. Sakit Perut
Sekitar 1 dari 5 bayi baru lahir mengalami kondisi ini, yang ditandai dengan menangis lebih dari 3 jam sehari, tiga kali seminggu. Biasanya terjadi pada bulan pertama setelah kelahiran. Tangisan yang tiba-tiba ini mungkin lebih keras dan bernada lebih tinggi dari biasanya. Wajah bayi mungkin memerah, perutnya membuncit, dan kakinya mungkin bertumpuk.
Jika bayi terus menangis dalam waktu lama, periksakan ke dokter untuk memastikan tidak ada sesuatu yang serius yang terjadi.
Baca Juga: 6 Tips Jitu Mengatur Pola Tidur Untuk Bayi, Yuk Bunda Terapkan
6. Kebiasaan Tidur
Pada usia 6 bulan, bayi seharusnya sudah bisa tertidur sendiri. Namun terkadang mereka mungkin tidak ingin tidur tanpa Ibunya. Bahkan setelah mereka memasuki jadwal tidur, mereka mungkin kesulitan tidur jika sakit atau ada perubahan di rumah.
Jangan merasa bersalah karena mengabaikan ratapan bayi. Penelitian menunjukkan bahwa membiarkan anak menangis lebih lama sebelum Anda memeriksanya akan membantu mereka belajar tidur lebih cepat dan tertidur lebih lama dibandingkan metode lainnya.
Para ahli sepakat bahwa tidak banyak yang bisa dilakukan orang tua untuk mempengaruhi siklus tidur bayi setidaknya pada bulan pertama. Bayi belum mempunyai konsep siang ataupun malam dan tidak menghubungkan malam dengan tidur.
Namun pada minggu ke 3-5, Anda sudah bisa mulai memberi isyarat kepada bayi bahwa malam berarti tidur. Matikan lampu saat menyusui di malam hari. Jaga agar suara tetap tenang. Setelah menyusu, kembalikan bayi ke tempat tidurnya dan jangan bersosialisasi.
Antara usia 6 dan 12 minggu, mulailah kebiasaan menidurkan bayi Anda untuk tidur siang dan malam pada waktu yang sama setiap hari dan malam.
Itulah beberapa alasan mengapa bayi menangis secara tiba-tiba dan berdurasi lama. Maka dari itu, orang tua perlu mengetahui alasan si kecil menangis agar nantinya lebih mudah untuk menenangkan tangisan tersebut.