SUKABUMIUPDATE.com - Sebagai orang tua, tentunya kita semua akan melakukan yang terbaik untuk memastikan agar anak tumbuh dan berkembang sesuai usianya. Meski begitu, sangat penting untuk mengetahui dan memahami terlebih dahulu tentang keterlambatan umum yang dapat terjadi pada anak atau yang biasa disebut Global Developmental Delay.
Dengan begitu, orang tua dapat melakukan pencegahan dan perawatan lebih cepat sesuai kondisi anak agar tumbuh dan berkembang lebih optimal.
Keterlambatan perkembangan terjadi ketika anak-anak tertinggal dari teman-temannya dalam satu atau lebih bidang pertumbuhan emosional, mental, atau fisik. Jika perkembangan anak tertunda, pengobatan dini adalah cara terbaik untuk membantu mereka mencapai kemajuan atau bahkan mengejar ketertinggalan.
Mengutip Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), diperkirakan sekitar 5 hingga 10% anak mengalami keterlambatan dalam proses perkembangannya. Hal ini menunjukkan bahwa keterlambatan perkembangan adalah fenomena yang cukup umum terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Ketahui 4 Manfaat Pijat untuk Ibu dan Bayi, Berikut Penjelasannya
Keterlambatan perkembangan umum merupakan kondisi ketidakmampuan anak atau bayi mencapai dua atau lebih aspek perkembangan (milestone) yang diharapkan pada usianya.
Secara umum, aspek perkembangan anak meliputi beberapa beberapa jenis, yaitu kemampuan motorik halus, kemampuan motorik kasar, kemampuan berbahasa, serta kemampuan sosial dan emosional.
Pada bayi dan anak kecil, masalah tersebut mencakup masalah dengan keterlambatan perkembangan, di antaranya yaitu:
Bahasa atau ucapan.
Penglihatan.
Gerakan atau keterampilan motorik.
Keterampilan sosial dan emosional.
Berpikir atau keterampilan kognitif.
Anak dengan keterlambatan perkembangan, umumnya terjadi penundaan yang signifikan pada dua atau lebih bidang tersebut. Jika hal ini terjadi, maka hal ini disebut dengan "keterlambatan perkembangan global". Dan ini mengacu pada bayi dan anak prasekolah hingga usia 5 tahun yang menunjukkan keterlambatan yang berlangsung setidaknya 6 bulan.
Keterlambatan perkembangan berbeda dengan disabilitas perkembangan, mencakup kondisi yang biasanya berlangsung seumur hidup, seperti gangguan spektrum autisme, gangguan pendengaran, dan cerebral palsy.
Baca Juga: Ini 3 Elemen Utama Pola Asuh Secara Damai yang Patut Diketahui, Berikut Penjelasannya
Penyebab Keterlambatan Perkembangan
Ketika bayi belajar merangkak, berbicara, atau menggunakan toilet, mereka belajar dengan kecepatan berbeda. Namun terkadang seorang anak mungkin mencapai pencapaian tersebut jauh lebih lambat dibandingkan anak-anak lainnya.
Keterlambatan perkembangan dalam beberapa kasus dapat terjadi akibat faktor genetik, selain itu faktor lingkungan juga memiliki peranan penting dalam penyebab keterlambatan perkembangan pada anak.
Faktor lingkungan selama kehamilan yang dapat menjadi penyebab keterlambatan perkembangan diantaranya paparan terhadap bahan kimia beracun atau infeksi, dan memiliki potensi untuk mempengaruhi perkembangan janin dan dapat menyebabkan dampak terhadap kemajuan perkembangan.
Dan setelah kelahiran bayi, faktor yang dapat mempengaruhi keterlambatan perkembangan adalah kurangnya stimulasi pada anak.
Melansir dari laman webmd, banyak alasan lain yang dapat menyebabkan keterlambatan perkembangan umum pada anak tersebut, antara lain:
Bayi yang terlahir prematur.
Kondisi genetik seperti down sindrom atau distrofi otot.
Buruknya penglihatan atau pendengaran.
Malnutrisi.
Penggunaan alkohol atau penggunaan narkoba oleh seorang ibu selama kehamilan.
Kekerasan fisik atau penelantaran.
Kekurangan oksigen saat melahirkan.