SUKABUMIUPDATE.com - Bayi sering mengalami jerawat di wajah maupun tubuhnya. Jerawat bayi mungkin tampak mirip dengan jerawat pada orang dewasa, namun dalam beberapa kasus, benjolan merah ini bisa menjadi tanda kondisi kulit lain seperti eksim atau milia.
Kebanyakan orang menganggap kulit bayi lembut, halus, dan bebas dari ketidaksempurnaan. Itu sebabnya orang tua mungkin terkejut ketika melihat benjolan dan noda kemerahan di wajah si kecil.
Jerawat adalah masalah kulit yang cukup umum dan dapat menyerang bayi baru lahir dan bayi berusia 1 bulan. Biasanya tidak memerlukan perawatan khusus, namun jika ini terjadi saat bayi Anda berusia antara 3 bulan hingga 6 bulan, Anda mungkin perlu menemui dokter kulit.
Jerawat pada bayi berbeda dengan jerawat bayi karena komedo terbuka. Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit ini dapat meninggalkan bekas luka tanpa pengobatan, nodul atau kista, biasanya tidak muncul pada jerawat bayi. Gejala-gejala ini umum terjadi pada jerawat masa kanak-kanak. Jerawat pada masa kanak-kanak juga dapat muncul sebagai komedo.
Baca Juga: 6 Manfaat Masker Putih Telur Untuk Kulit Wajah, Ampuh Atasi Jerawat
Selain itu, jerawat bayi hanya terjadi pada beberapa bulan pertama pada kehidupan bayi. Jerawat infantil bisa bertahan hingga bayi berusia 2 tahun. Jerawat masa kanak-kanak jauh lebih jarang terjadi dibandingkan jerawat bayi.
Apa Itu Jerawat Bayi?
Jerawat bayi adalah serangkaian benjolan dan pustula kemerahan yang biasanya muncul di dahi, pipi, dan hidung bayi.
Penyakit ini juga dapat menyebar ke kulit kepala, dada, leher, dan punggung bayi, meskipun hal ini lebih jarang terjadi, jerawat bayi bukanlah suatu kondisi yang serius.
Sekitar 30% bayi mempunyai jerawat. Dan jerawat bayi biasanya tidak menimbulkan bekas jika dibiarkan dan area yang terkena tetap terjaga kebersihannya.
Memiliki jerawat saat masih bayi tidak berarti anak Anda akan mengalaminya di kemudian hari.
Apa Penyebab Bayi Berjerawat?
Dokter belum mengetahui secara pasti apa penyebab jerawat pada bayi.
Beberapa teori mengatakan hal itu berasal dari hormon ibu saat melahirkan atau sejenis jamur yang hidup di kulit bayi Anda.
Dikutip dari laman alodokter, berikut beberapa penyebab jerawat bayi:
1. Pengaruh Hormon
Pada akhir masa kehamilan, hormon yang berasal dari Ibu dapat masuk kedalam plasenta yang merangsang kelenjar minyak pada kulit bayi. Sehingga hal ini dapat menimbulkan jerawat pada bayi setelah dilahirkan.
Namun pada kasus lain, hormon androgen juga dapat menjadi pemicu munculnya jerawat bayi. Dan hal ini lebih sering terjadi pada bayi laki-laki dibanding bayi perempuan.
2. Pertumbuhan Bakteri di Kulit
Pada kulit terdapat bakteri normal yang disebut dengan flora normal kulit. Akan tetapi, ketika kondisi kulit terlalu berminyak atau terjadi penyumbatan pada pori-pori, maka bakteri ini bisa tumbuh subur sehingga menimbulkan jerawat. Selain bakteri, jerawat bayi juga dapat disebabkan karena pertumbuhan jamur kulit.
3. Kulit Bayi Masih Sensitif
Seperti yang kita ketahui, kulit bayi sangatlah halus, tipis dan juga sensitif. Ketika kulitnya yang halus terpapar zat atau benda tertentu seperti ASI, susu formula, ataupun sabun mandi yang mengandung deterjen, maka akan mudah sekali iritasi, meradang dan akhirnya berjerawat.