SUKABUMIUPDATE.com - Pola asuh yang damai menekankan hubungan emosional, pengertian, dan kerja sama antara orang tua dan anak daripada hukuman dan kontrol. Gaya pengasuhan ini melibatkan pengajaran kepada anak-anak tentang bagaimana membuat keputusan yang baik dan bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri, karena orang tua merasa anak-anak mereka harus mandiri dan belajar dari kesalahan mereka. Dalam beberapa hal, pola asuh yang damai mirip dengan pola asuh otoritatif.
Psikolog anak Dr. Haim Ginott pertama kali memperkenalkan filosofi pengasuhan anak yang damai pada tahun 1950-an, dan Dr. Thomas Gordon mengembangkan lebih lanjut konsep tersebut. Namun, istilah 'pengasuhan anak secara damai' baru diciptakan pada tahun 2012 oleh Dr. Laura Markham dalam bukunya Peaceful Parent, Happy Kids.
Ketika mengasuh anak secara damai, pengasuh berusaha menciptakan ikatan yang kuat dengan anak-anak mereka dengan memupuk rasa percaya dan saling menghormati. Orang tua lebih memusatkan perhatiannya untuk mendengarkan dan memahami kebutuhan anak daripada fokus pada disiplin. Hal ini dapat mengarahkan pada komunikasi yang lebih baik dan hubungan orang tua-anak yang lebih dalam.
Baca Juga: Tips dan Manfaat Pola Asuh Secara Damai yang Perlu Diketahui, Yuk Simak
Idealnya, orang tua dapat membantu anak mereka tumbuh dalam jati diri, menjadi sukses, dan berkembang menjadi orang dewasa yang bahagia.
Elemen utama dari pengasuhan anak yang damai meliputi:
1. Peraturan Emosi Orang Tua
Praktik ini fokus untuk tetap hadir pada saat ini dan menghadapi pemicu stres yang muncul. Memanfaatkan teknik ini memungkinkan orang tua untuk mengatur emosinya menjadi lebih baik dengan menenangkan pikiran dan tubuhnya. Melatih pengaturan emosi dengan mengenali dan mengelola emosi membantu orang tua tetap tenang saat berinteraksi dengan anak.
Selain itu, mencontohkan kewaspadaan dan pengendalian diri akan membantu anak belajar mengatur perasaan mereka sendiri dan mengembangkan strategi penanggulangan yang positif. Komunikasi orang tua-anak yang penuh perhatian dapat mengurangi stres dan kecemasan pada anak serta meningkatkan kepuasan orang tua.
2. Koneksi Orang Tua-Anak
Pola asuh yang damai memberikan anak-anak cinta dan rasa aman yang mereka perlukan untuk berkembang, dan penelitian menunjukkan bahwa hubungan orang tua yang penuh kasih sayang adalah salah satu prediktor kesuksesan terkuat di masa depan.
Orang tua yang damai juga menggunakan teknik pengasuhan berkelanjutan, yang dapat meningkatkan kemampuan mereka dalam merespons anak-anaknya. Anak-anak lebih cenderung bereksplorasi dan mengambil resiko ketika mereka merasa aman dan terlindungi, yang mana hal ini sangat penting bagi perkembangan mereka.
3. Kolaborasi Orang Tua-Anak
Orang tua memainkan peran penting dalam memberikan bimbingan dan dukungan kepada anak, membantu mereka mengembangkan keterampilan sosial, dan membangun kepercayaan diri. Pakar parenting mendorong orang tua untuk memandang hubungan mereka dengan anak sebagai sebuah kolaborasi.
Orang tua yang damai membicarakan keputusan dan tujuan dengan anak mereka untuk menciptakan lingkungan yang saling menghormati dan memahami. Kolaborasi ini dapat membantu anak dan orang tua memahami ekspektasi dan merasa lebih terhubung. Komunikasi orang tua-anak yang sehat akan semakin membangun kepercayaan, yang berarti anak-anak akan lebih mungkin memberikan respon positif terhadap aturan dan batasan orang tua.
Kolaborasi juga dapat membantu anak merasa lebih nyaman mengungkapkan perasaan dan pendapatnya secara efektif.