SUKABUMIUPDATE.com - Pola asuh yang penuh perhatian adalah pendekatan yang menekankan kehadiran dan kesadaran dalam interaksi sehari-hari dengan anak-anak sebagai cara untuk menjadi orang tua dengan penerimaan dan kasih sayang.
Berakar pada teknik mindfulness, tujuannya adalah untuk membina hubungan orang tua-anak yang lebih positif sambil mengajari anak-anak keterampilan yang mereka butuhkan untuk mengatasi konflik, hubungan, dan situasi sosial yang akan mereka hadapi saat mereka tumbuh dewasa.
Faktor Kunci Pola Asuh yang Penuh Perhatian
Sebagai orang tua, salah satu tugas utama adalah membesarkan anak-anak dengan keterampilan dan pengetahuan yang mereka butuhkan untuk tumbuh dan menjalani kehidupan yang bahagia dan memuaskan. Hal ini berarti memupuk perilaku yang akan membantu mereka berkembang dan memperbaiki perilaku yang dapat menghambat.
Baca Juga: Pola Asuh Otoriter, Ciri-ciri Hingga Efek Sampingnya Pada Anak
Dampak Pola Asuh yang Penuh Perhatian
Melansir dari situs resmi Very Well Mind, penelitian menunjukkan bahwa pola asuh yang penuh perhatian menghasilkan manfaat berikut:
- Anak-anak tumbuh dengan keterampilan pengaturan emosi yang lebih baik dan keterampilan pengambilan keputusan sosial yang lebih baik.
- Mereka juga cenderung lebih aman, sabar, dan mampu bekerja sama serta berbagi.
- Hubungan orang tua dan anak yang positif yang dapat mengurangi stres dalam mengasuh anak seiring berjalannya waktu.
- Ketika orang tua dan anak menjadi lebih baik dalam pengaturan emosi, empati, dan kasih sayang, tantangan pertumbuhan dapat di navigasi dengan cara yang lebih terbuka, jujur, dan kooperatif.
- Bahkan ketika Anda dan anak Anda tidak sepakat, seperti ketika memutuskan jam malam yang tepat Anda akan dapat mengatasi masalah ini sebagai sebuah tim daripada bertengkar tanpa penyelesaian.
Pentingnya Pola Asuh yang Penuh Perhatian
Kuncinya di sini adalah orang tua harus melatih kesadaran untuk diri mereka sendiri seperti halnya yang mereka lakukan untuk anak-anak mereka. Dengan menjadi lebih sadar akan emosi Anda sendiri dan belajar mengenalinya dengan kasih sayang alih-alih menghakimi, Anda bisa menjadi teladan yang lebih baik dalam mengatur emosi, penyelesaian konflik , dan pengambilan keputusan bagi anak Anda.
Menjadi lebih selaras dan sadar akan emosi dan sudut pandang Anda sendiri juga membuatnya lebih mudah untuk berempati atau setidaknya menyadari pikiran dan perasaan anak Anda. Pada gilirannya, dengan memahami konteks emosional penuh dari perilaku anak, Anda dapat mengidentifikasi penyebabnya dengan lebih baik dan menghasilkan solusi yang mengatasi semua faktor yang relevan.
Hasil akhirnya adalah gaya pengasuhan yang dapat mengembangkan strategi yang disesuaikan dengan keadaan unik Anda dan anak sekaligus mengajari mereka keterampilan yang diperlukan untuk memahami dan menangani emosi mereka sendiri dengan lebih konstruktif.