Kenali Penyebab dan Faktor Risiko Gangguan Kecemasan, Berikut Penjelasannya

Selasa 05 Maret 2024, 10:11 WIB
ilustrasi gangguan kecemasan. (Sumber : pexels.com/@Alex Green)

ilustrasi gangguan kecemasan. (Sumber : pexels.com/@Alex Green)

SUKABUMIUPDATE.com - Kecemasan adalah emosi yang normal. Dan ini merupakan cara otak kita bereaksi terhadap stres dan mengingatkan adanya potensi bahaya di masa depan.

Setiap orang kadang-kadang merasa cemas. Misalnya, merasa khawatir ketika menghadapi masalah di tempat kerja, sebelum mengambil keputusan penting, atau sebelum mengikuti ujian.

Kecemasan yang dirasakan sesekali bukanlah suatu masalah. Namun pada kasus gangguan kecemasan hal ini berbeda. Dan ini adalah sekelompok penyakit mental yang menyebabkan kecemasan dan ketakutan yang terus-menerus dan luar biasa.

Kecemasan yang berlebihan dapat membuat penderitanya menghindari pekerjaan, sekolah, pertemuan keluarga, dan situasi sosial lainnya yang mungkin memicu atau memperburuk gejala yang dirasakan.

Gejala utama gangguan kecemasan adalah khawatir atau rasa takut yang berlebihan. Selain itu, gangguan kecemasan juga bisa membuat penderitanya sulit bernapas, tidur, diam, dan berkonsentrasi. Gejala spesifiknya bergantung pada jenis gangguan kecemasan yang dialami.

Baca Juga: 8 Jenis Gangguan Kecemasan Pada Anak, Berikut Penjelasannya


Melansir dari situs resmi webmd, berikut ini penyebab dan faktor risiko gangguan kecemasan :

Penyebab Gangguan Kecemasan dan Faktor Risiko

Para peneliti belum mengetahui secara pasti apa sebenarnya yang menyebabkan gangguan kecemasan. Perpaduan dari berbagai hal yang kompleks berperan dalam menentukan siapa yang mendapatkan dan tidak mendapatkannya.

Penyebab Gangguan Kecemasan

Beberapa penyebab gangguan kecemasan yang dapat dirasakan antara lain :

Genetik : Gangguan kecemasan bisa diturunkan dalam keluarga.

Kimia Otak : Beberapa penelitian menunjukkan bahwa gangguan kecemasan mungkin terkait dengan kerusakan sirkuit di otak yang mengendalikan rasa takut dan emosi.

Peristiwa Traumatis : Peristiwa hidup yang traumatis sering dikaitkan dengan gangguan kecemasan termasuk pelecehan dan penelantaran pada masa kanak-kanak, kematian orang yang dicintai, diserang atau melihat kekerasan.

Konsumsi Obat Terlarang : Obat-obatan tertentu mungkin digunakan untuk menyembunyikan atau mengurangi gejala kecemasan tertentu. Padahal, gangguan kecemasan sering kali terjadi bersamaan dengan penggunaan alkohol dan narkoba.

Kondisi Medis : Beberapa kondisi jantung, paru-paru, dan tiroid dapat menyebabkan gejala yang mirip dengan gangguan kecemasan atau memperburuk gejala kecemasan. Penting untuk melakukan pemeriksaan fisik lengkap untuk menyingkirkan kondisi medis lainnya saat berbicara dengan dokter tentang kecemasan.

Faktor Risiko Gangguan Kecemasan

Beberapa faktor dapat mempengaruhi gangguan kecemasan, dan faktor resikonya antara lain :

Riwayat Gangguan Kesehatan Mental

Faktor risiko pertama yaitu memiliki gangguan kesehatan mental lainnya, seperti depresi. Dan hal ini dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan.

Pelecehan Seksual Pada Masa Kanak-kanak

Pelecehan atau pengabaian secara emosional, fisik, dan seksual selama masa kanak-kanak dikaitkan dengan gangguan kecemasan di kemudian hari.

Trauma (PTSD)

Seseorang yang pernah mengalami trauma di masa lalu dapat menyebabkan serangan panik, hingga gangguan stres pascatrauma. Hidup melalui peristiwa traumatis meningkatkan risiko gangguan kecemasan. Peristiwa kehidupan yang negatif. Peristiwa hidup yang penuh stres atau negatif, seperti kehilangan orang tua di masa kanak-kanak, meningkatkan risiko gangguan kecemasan.

Penyakit Parah atau Kondisi Kesehatan Kronis

Kekhawatiran terus-menerus terhadap kesehatan atau kesehatan orang yang Anda sayangi, atau merawat seseorang yang sakit, dapat membuat merasa kewalahan dan cemas. Penyalahgunaan zat, seperti penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang membuat Anda lebih mungkin terkena gangguan kecemasan.

Beberapa orang juga menggunakan zat ini untuk menyembunyikan atau meringankan gejala kecemasan.

Menjadi Pemalu Saat Kecil

Rasa malu dan menarik diri dari orang dan tempat asing selama masa kanak-kanak dikaitkan dengan kecemasan sosial pada remaja dan orang dewasa.

Rendahnya Harga Diri

Persepsi negatif tentang diri sendiri dapat menyebabkan gangguan kecemasan sosial.

Itulah beberapa penyebab dan faktor resiko kecemasan yang dapat menyerang siapa saja. Maka dari itu, tetapi jalani hidup dengan rilex dan selalu berpikir positif pada apapun dan siapapun agar hidup lebih berkualitas.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi18 Januari 2025, 14:13 WIB

Pulihkan Ekosistem Pasca Bencana, Penanaman Pohon di DAS Sungai Cikaso Sukabumi

Kegiatan ini untuk mencegah bencana serupa di masa depan.
Penanaman pohon di DAS Cikaso, Desa Cibadak dan Desa Pabuaran, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 14:00 WIB

Menikmati Deburan Ombak di Pantai Karang Tawulan, Wisata Eksotis Mirip Tanah Lot di Tasikmalaya

Tersembunyi di wilayah selatan kabupaten, pantai Karang Tawulan menawarkan keindahan alam yang masih asri dan jauh dari hiruk pikuk kota.
Pantai Karang Tawulan adalah sebuah destinasi wisata pantai yang menarik di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. (Sumber : Instagram/@riskardr/@dadanwardana99).
Bola18 Januari 2025, 12:00 WIB

Prediksi PSM Makassar vs PSBS Biak di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025.
PSM Makassar vs PSBS Biak akan tersaji sore ini dalam lanjutan Liga 1 2024/2025. (Sumber : Instagram/@psbsofficial/X/@psm_makassar).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:57 WIB

Satpam Asal Sukabumi Tewas di Rumah Mewah Bogor, Keluarga Temukan Banyak Luka Serius

Korban sempat menghubungi istrinya melalui pesan singkat.
Rumah duka Septian (37 tahun) di Kampung Cibarengkok RW 01, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. | Foto: SU/Ilyas Supendi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:36 WIB

Daftar SKPD dengan Aduan Terbanyak pada 2024, Menurut Data Diskominfo Kota Sukabumi

Pemerintah Kota Sukabumi menerima 106 aduan masyarakat sepanjang 2024.
Apel di Lapang Setda Balai Kota Sukabumi pada Senin (15/7/2024). | Foto: Dokpim Kota Sukabumi
Sukabumi18 Januari 2025, 11:20 WIB

Tahun 2025, Dishub Kota Sukabumi Bakal Perketat Pengawasan Kendaraan Pariwisata

UPTD PKB Dishub akan melakukan upaya untuk mendukung pemerintah pusat.
Kepala UPTD PKB Dishub Kota Sukabumi, Endro. | Foto: Website Kota Sukabumi
Aplikasi18 Januari 2025, 11:15 WIB

Raksasa Mesin Pencari Google Mulai Ditinggalkan, Ternyata Teknologi Ini Penggantinya!

Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda.
Google perlahan-lahan mulai ditinggalkan oleh pengguna, terutama para generasi muda. (Sumber : Pixabay.com/@Simon).
Sukabumi18 Januari 2025, 11:06 WIB

Diskominfo Rilis Laporan 2024: SP4N-Lapor Kota Sukabumi Terima 106 Aduan Masyarakat

Mei menjadi bulan tertinggi dengan 15 aduan.
(Foto Ilustrasi) Diskominfo Kota Sukabumi merilis data yang masuk ke SP4N Lapor sepanjang 2024. | Foto: Istimewa
Food & Travel18 Januari 2025, 10:47 WIB

Kembalikan Ikon Wisata Lokal, Pemdes dan Warga Bersihkan Curug Caweni di Cidolog Sukabumi

Sejak pandemi Covid-19, jumlah wisatawan Curug Caweni mengalami penurunan.
Kondisi Curug Caweni di Kampung Cilutung, Desa/Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sukabumi18 Januari 2025, 10:12 WIB

Akses Kendaraan Lumpuh! Longsor Kembali Tutup Jalan Nasional di Simpenan Sukabumi

Akses kendaraan untuk roda empat atau mobil lumpuh total.
Material longsor menutup Jalan Nasional Bagbagan-Kiara Dua, tepatnya di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (18/1/2025). | Foto: Istimewa