10 Tradisi Menyambut Ramadan di Indonesia, Momen Suka Cita dan Penuh Makna

Selasa 27 Februari 2024, 11:00 WIB
Ilustrasi - Banyak tradisi unik menjelang ramadan di Indonesia. | (Sumber : Instagram/@ridwankamil)

Ilustrasi - Banyak tradisi unik menjelang ramadan di Indonesia. | (Sumber : Instagram/@ridwankamil)

SUKABUMIUPDATE.com - Ramadan adalah bulan kesembilan dalam kalender Hijriah dan dianggap sebagai bulan yang paling suci. Dalam bulan ini, umat Muslim di seluruh dunia diwajibkan untuk berpuasa (saum), yaitu menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari.

Selain berpuasa, Ramadan juga menjadi bulan untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah, memperbanyak ibadah, mempererat tali silaturahmi, dan membantu sesama. Nah, menjelang Ramadan tiba, biasanya ada beberapa tradisi unik yang dilakukan masyarakat Indonesia.

Tradisi unik menyambut Ramadhan ini bahkan telah dilakukan oleh masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia secara turun temurun. Tradisi menyambut Ramadhan sudah mereka jaga sejak lama.

Baca Juga: 30 Ucapan Menyambut Bulan Ramadan yang Singkat dan Penuh Makna

Tradisi menyambut Ramadhan di Indonesia memang unik. Orang-orang yang merayakannya dengan cara berbagi makanan, saling memaafkan, silaturahmi hingga maaf-maafan.

Hingga saat ini masyarakat Indonesia masih terus menjaga tradisi menyambut Ramadan dan seolah menjadi tradisi yang harus dilakukan setiap tahunnya.

Indonesia memiliki banyak tradisi unik untuk menyambut bulan Ramadan. Berikut beberapa diantaranya:

1. Papajar

Papajar merupakan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Muslim Sunda, khususnya di daerah Sukabumi dan Cianjur Jawa Barat. Masyarakat kedua daerah ini konon sudah mempraktekkan tradisi Papajar sejak abad ke-16.

Kata Papajar berasal dari kata mapag Pajar (fajar) yang berarti fajar Ramadan. Istilah Sundanya adalah masyarakat saling membawakan makanan dengan menu yang berbeda-beda lalu saling berbagi untuk menyambut Ramadhan.

Tradisi Papajar ini dilakukan pada akhir bulan Sya'ban. Masyarakat Sunda mempraktikkan tradisi Papajar secara turun temurun dan hampir setiap tahun tradisi ini tidak pernah dilupakan.

Baca Juga: Tempat Melepas Stres 5 Danau di Sukabumi Untuk Papajar Jelang Ramadan

2. Meugang

Tradisi Meugang adalah tradisi turun temurun masyarakat Aceh yang dilakukan menjelang bulan Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Tradisi ini merupakan tradisi menyembelih hewan ternak seperti sapi, kerbau, atau kambing.

Tradisi menyambut Ramadhan ini dimulai pada masa Kerajaan Aceh yaitu sekitar tahun 1607-1636 Masehi. Saat itu, Sultan Iskandar Muda menyembelih hewan dalam jumlah besar dan membagikan dagingnya kepada seluruh masyarakat Aceh sebagai rasa syukur dan terima kasih kepada rakyatnya.

Tradisi ini mulai mengakar di masyarakat dan masih dilakukan hingga saat ini ketika hari-hari besar Umat Islam. Meugang merupakan tradisi menyambut Ramadan dengan memasak daging dalam jumlah banyak dan menyantapnya bersama keluarga, saudara, dan anak yatim.

Baca Juga: 7 Rekomendasi Ide Jualan Minuman Saat Ramadan, Dijamin Laris Manis!

Tidak jarang daging yang sudah matang dibagikan kepada tetangga dan warga lain di untuk disantap, agar setiap orang merasakan kebahagiaan melalui sedekah dan silaturahmi.

3. Balimau

Tradisi Balimau adalah tradisi mandi dengan air yang dicampur jeruk nipis dan daun pandan yang dilakukan masyarakat Minangkabau menjelang bulan Ramadan. Tradisi ini bertujuan untuk membersihkan diri lahir dan batin, serta menyambut bulan Ramadan dengan hati yang suci.

Tradisi Balimau sudah ada sejak zaman dahulu kala. Tradisi ini diyakini berasal dari kebiasaan masyarakat Minangkabau yang mandi di sungai atau pancuran dengan menggunakan jeruk nipis dan daun pandan untuk membersihkan diri sebelum memasuki bulan Ramadan.

4. Nyorog

Nyorog merupakan tradisi membagikan bingkisan kepada tetangga dan keluarga yang dilakukan masyarakat Betawi menjelang Ramadan. Bingkisan tersebut biasanya berisi makanan dan kebutuhan pokok.

Biasanya dimulai dengan anggota keluarga termuda mengunjungi saudara dan orang yang dituakan di kampung. Tujuan dari tradisi ini adalah untuk mempererat tali silaturahmi dan mengetahui kabar keluarga masing-masing.

5. Dugderan

Dugderan merupakan tradisi menyambut Ramadan dari Kota Semarang. Tradisi ini sudah dilakukan sejak tahun 1881 dan rutin dilakukan setiap tahunnya. Dugderan biasanya diselenggarakan dengan festival rakyat yang meriah.

Bedanya, Dugderan saat ini sudah menjadi festival rakyat dengan banyak acara seperti tari, karnaval, dan tabuhan bedug. Di setiap Dugderan, Warak Ngendong yang menjadi simbol acara ini diarak dan mengikuti karnaval. Karnaval biasanya dimulai di Balai Kota dan berakhir di Kauman Masjid Kauman.

6. Suro'baca

Suro'baca, tradisi menjelang Ramadan yang masih dilestarikan di Makassar, dan selalu diwariskan secara turun temurun di kalangan suku Bugis. Tradisi ini biasanya dilakukan pada akhir bulan Sya'ban atau H-7 hingga satu hari sebelum Ramadhan.

Makan dan berkumpul bersama ini biasanya diisi dengan doa bersama dan diakhiri dengan ziarah ke makam para leluhur.

7. Grebeg Apem

Grebeg Apem atau dikenal juga dengan Kirab Apem merupakan tradisi menyambut Ramadan yang diadakan oleh pemerintah Jawa Timur. Bahkan ribuan apem disebarkan ke masyarakat, tradisi ini dilakukan sebagai bentuk permohonan ampun kepada Allah SWT menjelang bulan Ramadhan.

8. Kirab Dandangan

Kirab Dandangan adalah kirab (festival) yang diselenggarakan oleh masyarakat Kudus untuk menandai dimulainya ibadah puasa. Istilah dandangan diambil dari bunyi bedug masjid yang ditabuh pada awal bulan Ramadhan. Awalnya tradisi ini dilakukan oleh para santri yang sedang menunggu khutbah pengumuman puasa oleh Sunan Kudus di Masjid Menara Kudus.

Tradisi ini dimanfaatkan para pedagang untuk berjualan di sekitar masjid, sehingga kini kirab menjadi momen berkumpul warga menjelang bulan puasa. Dalam karnaval tersebut, masyarakat desa Kudus menampilkan kehebatan desanya dengan menampilkan kerajinan tangan yang mereka buat.

9. Ziarah Kubro

Tradisi ziarah Kubro telah menjadi acara tahunan bagi masyarakat Muslim Palembang yang tinggal di sepanjang Sungai Musi, yang juga diikuti oleh masyarakat Arab. Ziarah makam adalah kunjungan ke makam para ulama dan pendiri Kesultanan Palembang Darussalam, atau "waliyullah". Meski banyak dilakukan, tradisi ini hanya diperuntukkan bagi laki-laki.

Tradisi menyambut Ramadan ini biasanya diikuti oleh para peziarah yang mengenakan pakaian berwarna putih dan berjalan kaki ke berbagai tempat ziarah di Palembang. Ziarah Kubro berlangsung selama 3 hari berturut-turut dan sering diikuti oleh jamaah dari kota lain.

10. Pawai Obor

Di antara sekian banyak tradisi menyambut Ramadhan di Indonesia, pawai obor menjadi salah satu tradisi yang cukup terkenal. Pasalnya, menyalakan obor merupakan tradisi yang umum dilakukan masyarakat setempat tidak hanya untuk menyambut Ramadhan tetapi juga untuk merayakan hari-hari besar Islam.

Pawai obor sendiri biasanya dilakukan dengan arak-arakan membawa obor yang terbuat dari bambu. Tujuannya adalah untuk menarik masyarakat setempat agar menyambut bulan yang penuh rahmat. Pesan obor juga menjadi sarana silaturahmi antar warga.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Inspirasi25 November 2024, 08:00 WIB

Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar!

Penempatan Wilayah Tangerang, Berikut Info Loker Lulusan SMK/D di Jabodetabek.
Ilustrasi. Penerimaan Karyawan. Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar! (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)
DPRD Kab. Sukabumi24 November 2024, 21:24 WIB

Reses Loka Tresnajaya di Desa Kutajaya Sukabumi, Infrastruktur Mendominasi Aspirasi

Menurut Loka, Desa Kutajaya adalah salah satu desa terluas di Cicurug namun masih memiliki sejumlah wilayah yang belum tersentuh aspal.
Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Golkar, H.M. Loka Tresnajaya menggelar reses di Kampung Pereng, Desa Kutajaya, Kecamatan Cicurug, Sabtu 23 November 2024. (Sumber : Istimewa)
Sehat24 November 2024, 21:02 WIB

Tukak Lambung Pada Anak : Ketahui Gejala dan Penyebabnya

Tukak lambung atau yang juga dikenal sebagai tukak peptik diketahui sangat jarang terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa, tetapi ternyata hal ini terjadi lebih sering daripada yang dibayangkan.
Ilustrasi seorang anak menderita tukak lambung (Sumber : Freepik/@freepik)
Sukabumi24 November 2024, 20:23 WIB

10 Penumpang Terluka, Kronologi dan Dugaan Penyebab Bus Terguling di Lingsel Sukabumi

Berikut kronologi dan dugaan penyebab bus terguling di jalur Lingkar Selatan atau Lingsel Kota Sukabumi.
Bus yang terguling di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi saat dievakuasi oleh mobil derek. (Sumber Foto: Istimewa)
Life24 November 2024, 20:00 WIB

3 Legenda Curug Sanghyang Taraje, Tapak Sangkuriang Hingga Tangga Menuju Kayangan

Konon, Sangkuriang ingin mengambil bintang untuk Dayang Sumbi, ibu yang sangat dicintainya. Untuk mencapai bintang, Sangkuriang melewati Curug Sanghyang Taraje, yang dianggap sebagai tangga menuju kayangan.
Curug Sanghyang Taraje. Foto: IG/smiling.westjava