SUKABUMIUPDATE.com - Kini kita telah memasuki bulan Sya'ban, bulan kedelapan dalam penanggalan Hijriah. Keberadaannya ada di antara dua bulan mulia yaitu Rajab dan Ramadhan. Itu sebabnya Nabi Muhammad SAW terlihat bersabda dalam salah satu hadisnya bahwa orang-orang sering melupakan bulan Sya'ban.
Namun, Nabi Muhammad SAW sangat memuliakan bulan Sya'ban dengan memperbanyak puasa. Bulan Sya'ban juga menandai bahwa amalan manusia akan diangkat ke langit. Rasulullah SAW ingin amal perbuatannya diangkat saat sedang berpuasa.
Selain menunaikannya dengan berpuasa, Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan umatnya untuk tidak berhenti berdoa di bulan Sya'ban. Doanya sama seperti yang sering diucapkan di bulan Rajab yaitu:
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
Allâhumma bârik lanâ fî Rajaba wa Sya‘bâna wa ballighnâ Ramadhânâ
Baca Juga: Jelang Pencoblosan Pemilu 2024, Amalkan Doa Mohon Pemimpin yang Baik
Artinya, “Ya Allah, berkatilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban. Sampaikan kami dengan bulan Ramadhan.”
Makna doa tersebut menunjukkan permohonan kepada Allah SWT atas keberkahan di bulan Sya'ban dan panjang umur sehingga dapat menikmati bulan Ramadhan yang penuh rahmat dan ampunan Allah SWT.
Nabi Muhammad SAW memanjatkan doa agar panjang umur, seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:
كان إذا دخل رجب قال اللهم بارك لنا في رجب وشعبان وبلغنا رمضان
Artinya, “Jika masuk bulan Rajab, Rasulullah berdoa, ‘Ya Allah, berkatilah kami pada bulan Rajab dan Sya‘ban. Sampaikan kami ke bulan Ramadhan.’”
Baca Juga: Amalan dan Doa Ketika Menanam Agar Tanaman Tumbuh Subur
Syekh Ibnu Rajab menyimpulkan bahwa riwayat ini mengajak umat Islam untuk berdoa memohon panjang umur, dengan tujuan meningkatkan kebaikan dan beramal shaleh di kemudian hari. Syekh Abdur Rauf Al-Munawi mengutip pandangan Ibnu Rajab ini sambil membacakan kumpulan Hadits berikut dalam Jami'us Shaghir:
قال ابن رجب: فيه أن دليل ندب الدعاء بالبقاء إلى الأزمان الفاضلة لإدراك الأعمال الصالحة فيها فإن المؤمن لا يزيده عمره إلا خيرا
Artinya, “Syekh Ibnu Rajab mengatakan, pada hadits ini terdapat dalil anjuran doa panjang umur hingga waktu-waktu utama (Ramadhan) agar dapat melakukan amal saleh di waktu-waktu tersebut. Pasalnya, tidak bertambah usia orang beriman melainkan bertambah kebaikannya,” (Lihat Abdur Rauf Al-Munawi, Faidhul Qadir bi Syarhi Jami‘is Shaghir, [Beirut, Darul Makrifah, 1972 M/1391 H], cetakan kedua, juz V, halaman 131).
Sumber: NU Online Jombang