3 Cara Bagaimana Stres Memengaruhi Kesehatan dan Membuat Anda Sakit

Kamis 08 Februari 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi - Stres ternyata bisa memengaruhi kesehatan dan membuat seseorang menjadi sakit. (Sumber : pexels.com/David Garrison)

Ilustrasi - Stres ternyata bisa memengaruhi kesehatan dan membuat seseorang menjadi sakit. (Sumber : pexels.com/David Garrison)

SUKABUMIUPDATE.com - Setiap orang di dunia ini pasti pernah mengalami stres dan mengetahui bahwa hal ini sulit untuk dikelola. Stres dapat berdampak negatif pada kesehatan Anda. Stres kronis sangat berbahaya bagi kualitas hidup dan kesejahteraan Anda secara keseluruhan. 

Stres dapat menyebabkan gejala fisik, seperti masalah pencernaan, serta gejala mental, seperti depresi dan kabut otak. Ketika kita dihadapkan pada pemicu stres (sumber stres apa pun, baik internal maupun eksternal), tubuh kita terdorong untuk memproduksi lebih banyak hormon stres.

Misalnya, kortisol hormon yang dibuat di kelenjar adrenal yang berperan dalam respons stres tubuh kita. Sementara itu, adrenalin mengontrol respon melawan-atau-lari kita, meningkatkan detak jantung dan meningkatkan tekanan darah. Dalam jangka panjang, paparan kortisol berlebih dan hormon stres lainnya dapat memengaruhi kesehatan fisik, mental, dan kognitif kita.

Berikut adalah beberapa hal yang membuat stres mempengaruhi kesehatan dan membuat sakit, seperti yang dikutip dari verywellhealth.

 

1. Efek Fisik dari Stres

Ketika tubuh Anda melepaskan hormon stres, tubuh mulai bekerja lebih keras untuk menghindari atau melawan bahaya yang dirasakan. Kortisol mendorong tubuh Anda melepaskan lebih banyak glukosa (gula darah) sementara adrenalin membuat jantung Anda berdetak lebih cepat dan meningkatkan tekanan darah Anda. 

Proses ini dapat menimbulkan beberapa gejala fisik stres, antara lain: 

 

  • Nyeri otot: Saat menghadapi stres, secara naluriah kita berjaga-jaga, yang membuat tubuh kita tegang. Ketegangan ini dapat menyebabkan nyeri otot kronis, seringkali di punggung bagian bawah, leher, dan bahu. 

 

  • Sakit kepala: Ketegangan terkait stres di leher, kepala, rahang, dan bahu dapat memicu sakit kepala, termasuk migrain.

 

  • Sesak napas: Saluran udara di paru-paru kita menyempit saat kita stres, sehingga membuat kita bernapas lebih cepat dan kurang dalam. Stres terkadang memicu serangan asma pada penderita asma atau alergi.

 

  • Masalah gastrointestinal: Koneksi otak-usus mengacu pada banyak jalur komunikasi antara sistem saraf dan neuron di usus. Perubahan bakteri usus yang berhubungan dengan stres dapat menyebabkan sejumlah masalah pencernaan, mulai dari diare dan sembelit hingga mual, muntah, kembung, dan sakit perut.

 

  • Insomnia: Stres ekstrem dan/atau kronis dapat menyebabkan disfungsi pada poros hipotalamus-hipofisis-adrenal (HPA) , suatu sistem yang bertanggung jawab untuk mengatur respons stres fisik kita. 4 Aktivasi sumbu HPA yang berlebihan dapat menyebabkan berbagai masalah pada tidur, seperti kualitas tidur yang buruk, insomnia, dan seringnya gangguan tidur.

 

2. Efek Emosional dari Stres

Stres juga berdampak pada kesejahteraan emosional dan kesehatan mental Anda. Efek emosional dari stres mungkin termasuk:

 

  • Kecemasan: Stres dapat memicu atau memperburuk kecemasan , yang melibatkan perasaan takut, takut, dan ketakutan yang luar biasa. Meskipun sumber stres Anda sudah hilang, Anda mungkin terus mengalami kecemasan.

 

  • Iritabilitas dan kemarahan: Stres mengaktifkan sistem saraf simpatik (SNS)—sistem otot, saraf, dan kelenjar yang meningkatkan pertarungan-atau-lari—dan sumbu HPA, yang keduanya juga dapat memengaruhi pengalaman emosi Anda seperti mudah tersinggung, kemarahan, dan ketakutan. Penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang kuat antara stres dan kemarahan, terutama di kalangan pria.  

 

  • Masalah hubungan: Penelitian menemukan bahwa pasangan yang stres cenderung sering bertengkar, merasa tidak puas dengan hubungan mereka, dan bersikap agresif secara verbal atau fisik satu sama lain. Stres kronis juga dapat membuat Anda merasa terisolasi dan menarik diri, sehingga membuat Anda memilih untuk tidak menghadiri acara sosial dan pertemuan keluarga.

 

3. Efek Kognitif dari Stres

Saat Anda stres, otak Anda tidak memiliki banyak sumber daya untuk digunakan pada proses lain, seperti berpikir, merencanakan, dan fokus. Berikut beberapa efek kognitif dari stres:

 

  • Gangguan memori: Mungkin karena respons peradangan tubuh dan perubahan otak yang disebabkan oleh stres, stres juga dapat memengaruhi memori jangka pendek dan jangka panjang, serta kemampuan kita untuk membentuk memori baru dan mempelajari informasi baru. 

 

  • Penurunan keterampilan pemecahan masalah: Stres akut dan kronis telah dikaitkan dengan penurunan keterampilan pemecahan masalah dan perencanaan. Hal ini mungkin terjadi karena kita cenderung mengonsumsi makanan yang kurang bergizi dan kurang tidur saat stres. 

 

Pengaruh Stres Kronis

Jika tidak ditangani, stres kronis dapat menyebabkan, atau meningkatkan risiko, masalah kesehatan yang serius. termasuk: 

 

  • Penyakit jantung: Seiring waktu, pelepasan hormon stres dapat meningkatkan risiko beberapa masalah kardiovaskular, seperti hipertensi (tekanan darah tinggi), kolesterol tinggi, penyakit jantung, serangan jantung, dan stroke. 

 

  • Masalah seks dan kesuburan: Stres kronis dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, seperti rendahnya testosteron, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seksual dan reproduksi. Ini mungkin termasuk disfungsi ereksi (DE), libido rendah, infertilitas, sindrom pramenstruasi parah (PMS), dan siklus menstruasi tidak teratur. 

 

  • Gangguan autoimun: Karena paparan hormon stres dan peradangan, stres kronis dapat meningkatkan peluang Anda terkena gangguan autoimun . Penelitian telah menemukan bahwa stres dikaitkan dengan timbulnya dan tingkat keparahan gangguan autoimun seperti rheumatoid arthritis (RA), multiple sclerosis (MS), penyakit Graves , dan banyak lagi.

 

  • Depresi: Stres memicu pelepasan sitokin protein yang terlibat dalam respons peradangan tubuh. Penelitian menunjukkan bahwa sitokin pro-inflamasi mungkin berperan dalam perkembangan depresi dan kondisi kesehatan mental lainnya.

 

  • Diabetes: Penelitian menunjukkan bahwa stres kronis dapat meningkatkan risiko diabetes tipe 2 . Ini mungkin karena pelepasan kortisol, yang meningkatkan gula darah Anda. 

 

  • Penyakit Alzheimer: Seiring waktu, stres kronis dapat mengubah aktivitas otak dan fungsi kognitif Anda, meningkatkan kemungkinan berkembangnya berbagai penyakit neurodegeneratif, termasuk penyakit Alzheimer.

 

  • Kanker: Stres kronis dapat mendorong pertumbuhan tumor ganas (kanker). Menurut penelitian terbaru, hal ini kemungkinan disebabkan oleh aktivasi berlebihan sumbu HPA dan sistem saraf simpatik.

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi25 November 2024, 09:27 WIB

Cerita Pilu Keluarga Huni Rumah Reyot di Purabaya Sukabumi, Tak Kunjung Dapat Bantuan

Cerita Diwan Budiansyah (35 tahun), menempati rumah panggung ukuran 5 meter X 6 meter, dengan kondisi rusak parah, di Kampung Muara RT 006/08 Desa Purabaya, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi.
Kondisi rumah Diwan Budiansyah yang reyod dan miring di Purabaya Sukabumi | Foto : Ragil Gilang
Sehat25 November 2024, 09:00 WIB

Cara Membuat Teh Kunyit untuk Asam Lambung, Yuk Simak Langkahnya!

Kunyit mengandung senyawa aktif bernama kurkumin yang memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Sifat inilah yang dipercaya dapat membantu meredakan peradangan pada lambung dan mengurangi gejala asam lambung.
Ilustrasi - Kombinasikan konsumsi teh kunyit dengan pola makan sehat untuk atasi asam lambung.  (Sumber : Freepik.com/@azerbaijan_stockers)
Sukabumi25 November 2024, 08:52 WIB

Gashuku dan Pelantikan Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Sukabumi

Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi sukses menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN
Wadokai Karate-Do Indonesia Cabang Kabupaten Sukabumi menggelar kegiatan Gashuku, pelantikan pengurus, serta prosesi Penyetaraan DAN di Cikidang, Sabtu dan Minggu, 23-24 November 2024 | Foto : Istimewa
Keuangan25 November 2024, 08:40 WIB

Kenaikan PPN 12 Akan Berdampak Turunya Penjualan Tekstil, Ini Alasannya

Direktur Ekskutif YKTI, Ardiman Pribadi, menjelaskan bahwa jika PPN dinaikkan menjadi 12 persen, beban pajak yang diterima konsumen akhir akan mencapai 21,6 persen dari harga barang.
Kenaikan PPn 12 persen bisa berdampak turunnya penjualan tekstil | Foto : Kain / Tekstil by Pixabay
Inspirasi25 November 2024, 08:00 WIB

Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar!

Penempatan Wilayah Tangerang, Berikut Info Loker Lulusan SMK/D di Jabodetabek.
Ilustrasi. Penerimaan Karyawan. Info Loker Jabodetabek Berikut Terbuka untuk Lulusan SMK/D3, Yuk Daftar! (Sumber : Freepik/@yanalya)
Food & Travel25 November 2024, 07:00 WIB

Resep Membuat Lapis Legit, Kue Tradisional Jadul yang Populer Sejak Zaman Belanda

Kue Lapis Legit juga dikenal dengan nama Spekkoek dalam bahasa Belanda karena diperkenalkan oleh para penjajah Belanda di Indonesia.
Resep Kue Lapis Surabaya 4 Telur, Stok Camilan Manis di Rumah untuk Keluarga. Foto: IG/barecamagazine
Science25 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 25 November 2024, Awal Pekan Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir saat siang hari pada 25 November 2024.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan beberapa diantaranya hujan deras disertai petir pada 25 November 2024. | (Sumber : Foto: Freepik.com)
Sukabumi24 November 2024, 23:11 WIB

Mobil Jazz Merah Ngebut, Penyebab Kecelakaan Beruntun Maut di Sukaraja Sukabumi

Peristiwa kecelakaan beruntun maut di Sukabumi yang melibatkan empat mobil dan satu motor itu mengakibatkan satu orang tewas dan 6 orang lainnya terluka.
Mobil Honda Jazz merah penyebab kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi saat dievakuasi. (Sumber : Istimewa)
Sukabumi24 November 2024, 22:51 WIB

Kecelakaan Beruntun di Sukaraja Sukabumi Libatkan 5 Kendaraan, 1 Korban Meninggal

Berikut kronologi kecelakaan beruntun di Sukaraja Sukabumi yang libatkan 5 kendaraan.
Kondisi kendaraan yang terlibat kecelakaan di Sukaraja Sukabumi. (Sumber : Istimewa)
Nasional24 November 2024, 22:15 WIB

Siap-siap, Harga Rumah Diproyeksi Bakal Naik Imbas Kebijakan PPN 12 Persen

Kenaikan tarif PPN 12 Persen mulai tahun depan ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam rapat kerja dengan komisi XI DPR pekan lalu.
Ilustrasi rumah. (Sumber : Shutterstock)