10 Ciri Anak Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua Hingga Mentalnya Bermasalah

Kamis 01 Februari 2024, 19:00 WIB
Ilustrasi. Stres yang dialami oleh anak dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mentalnya. (Sumber : pixabay.com/@AnnieSpratt)

Ilustrasi. Stres yang dialami oleh anak dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik dan mentalnya. (Sumber : pixabay.com/@AnnieSpratt)

SUKABUMIUPDATE.com - Stres adalah kondisi kesehatan mental yang dapat memengaruhi siapa saja, termasuk anak-anak. Stres merupakan respons normal terhadap situasi yang penuh tekanan yang dapat menyebabkan perubahan suasana hati, pola pikir, dan perilaku.

Anak-anak yang sering dimarahi orang tua mereka lebih berisiko mengalami stres hingga depresi. Marah adalah emosi yang normal, tetapi jika diekspresikan secara berlebihan atau tidak sehat, dapat menyebabkan dampak negatif pada anak-anak.

Berikut adalah beberapa ciri anak stres akibat sering dimarahi orang tua:

Baca Juga: 9 Ciri Orang Mengalami Stres yang Jarang Disadari, Mental dan Fisiknya Terganggu!

1. Perubahan Suasana Hati

Anak-anak yang sering dimarahi orang tua mereka mungkin mengalami perubahan suasana hati yang drastis, seperti menjadi mudah marah, murung, atau cemas. Mereka juga mungkin lebih mudah tersinggung atau merasa tidak aman.

2. Masalah Perilaku

Anak-anak yang sering dimarahi orang tua mereka mungkin mengalami masalah perilaku, seperti agresi, menarik diri, atau hiperaktif. Mereka juga mungkin lebih sulit berkonsentrasi atau belajar.

3. Perubahan Fisik

Anak yang stres karena sering dimarahi orang tua mereka mungkin mengalami perubahan fisik, seperti sakit perut, sakit kepala, atau masalah tidur. Mereka juga mungkin kehilangan nafsu makan atau mengalami kenaikan berat badan.

Baca Juga: Toserba Tiara Sukabumi: Dulu Pension Tjipellang dan Hotel Merdeka yang Cukup Dikenal

4. Perubahan Hubungan

Anak-anak yang sering dimarahi orang tua mereka mungkin mengalami perubahan hubungan dengan orang tua, saudara kandung, dan teman-teman mereka. Mereka mungkin menjadi lebih pendiam atau menarik diri dari orang lain.

5. Perubahan dalam Pola Tidur atau Makan

Stres dapat mempengaruhi pola tidur dan makan anak. Mereka mungkin mengalami kesulitan tidur, insomnia, atau malah tidur berlebihan. Perubahan nafsu makan, baik peningkatan atau penurunan, juga bisa terjadi.

6. Menunjukkan Tanda-tanda Kecemasan

Anak mungkin menunjukkan tanda-tanda kecemasan seperti gemetar, berkeringat berlebihan, atau kesulitan bernapas. Kecemasan ini bisa muncul sebagai respons terhadap tekanan dan ketegangan yang dialami.

Baca Juga: 11 Tips Menghilangkan Sifat Pendiam dan Pemalu Agar Bisa Berani

7. Prestasi Akademis Menurun

Stres dapat mempengaruhi kinerja akademis anak. Mereka mungkin kesulitan berkonsentrasi di sekolah, mengalami penurunan dalam nilai, atau bahkan absen lebih sering.

8. Pemikiran Negatif atau Pesimis

Anak mungkin cenderung memiliki pemikiran negatif atau pesimis tentang diri mereka sendiri, kehidupan, atau masa depan. Ini bisa jadi karena mereka stres terlalu sering dimarahi orang tuanya.

9. Gangguan Kepribadian

Gangguan kepribadian adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan pola berpikir dan perilaku yang tidak sehat. Anak yang mengalami gangguan kepribadian mungkin sulit untuk menjalin hubungan, mengendalikan emosi, atau membuat keputusan.

Baca Juga: 13 Rekomendasi Makanan Tinggi Kalsium yang Bagus Untuk Kesehatan Tulang

10. Rasa Bersalah yang Berlebihan

Rasa bersalah yang berlebihan adalah salah satu ciri anak stres akibat sering dimarahi orang tua. Anak-anak yang sering dimarahi orang tua mungkin merasa bersalah atas segala sesuatu yang mereka lakukan, bahkan jika itu bukan kesalahan mereka. Mereka mungkin merasa bahwa mereka selalu melakukan kesalahan dan bahwa mereka tidak pernah cukup baik.

 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa