SUKABUMIUPDATE.com - Meskipun memiliki sikap baik dan memperhatikan kebutuhan orang lain adalah hal yang positif. Namun menjadi terlalu baik atau terlalu peduli dengan orang lain juga dapat membawa dampak negatif.
Dampak negatif menjadi orang yang terlalu baik ini berkaitan dengan kondisi kesejahteraan mental. Pasalnya, orang terlalu baik kerap dimanfaatkan alih-alih diberi apresiasi.
Ada beberapa dampak negatif menjadi orang terlalu baik terhadap kondisi mental. Dirangkum dari berbagai sumber, simak ulasannya!
Dampak Negatif Menjadi Orang Terlalu Baik
- Masalah Kesehatan Mental
Dampak negatif menjadi orang yang terlalu baik erat kaitannya dengan kesehatan mental.
Baca Juga: 11 Ciri Orang Stres Karena Tidak Memiliki Ketenangan Batin
Terlalu banyak fokus pada kebutuhan orang lain dan mengorbankan kebutuhan pribadi dapat menyebabkan kelelahan dan stres, berkontribusi pada penurunan kesehatan mental.
- Kurang Waktu untuk Diri Sendiri
Menjadi terlalu baik pada orang lain mungkin berarti memberikan terlalu banyak waktu dan energi untuk orang lain.
Dampak negatif menjadi orang yang terlalu baik ini membuat diri hanya memiliki sedikit atau tidak ada waktu untuk merawat diri sendiri.
- Kurang Batasan Pribadi
Orang terlalu baik mungkin kesulitan menetapkan batasan yang sehat, yang dapat menyebabkan eksploitasi oleh orang lain atau merasa terbebani oleh permintaan terus-menerus.
- Validasi Eksternal
Bergantung pada validasi dan penghargaan dari orang lain dapat mengarah pada rasa tidak aman dan kurangnya kepuasan internal. Dampak negatif menjadi orang yang terlalu baik adalah selalu butuh pengakuan untuk bukti validasi diri.
Baca Juga: Viral Tiara Ahmad Yani Mau Ditutup? Ini 5 Toserba dan Mall Lainnya di Sukabumi
- Frustasi
Menjadi orang terlalu baik tanpa memperhatikan kebutuhan pribadi dapat menyebabkan rasa frustasi.
Dampak negatif menjadi orang yang terlalu baik ini bahkan menimbulkan perasaan sakit hati atau kebencian terhadap orang-orang yang dianggap memanfaatkan kebaikan.
- Emosional
Jika menjadi orang terlalu baik berarti memberikan terlalu banyak dukungan finansial atau emosional kepada orang lain, ini dapat menyebabkan ketergantungan yang tidak sehat.
- Kehilangan Jati Diri
Orang yang terlalu baik mungkin membuat seseorang kehilangan identitasnya sendiri karena terlalu fokus pada kebutuhan orang lain.
Baca Juga: Absen Baraya Sukabumi Story Viral di TikTok, Palabuhanratu hingga Goalpara!
- Menghambat Pertumbuhan Pribadi
Terlalu banyak memberikan perhatian pada kebutuhan orang lain mungkin menghambat pertumbuhan pribadi.
Dampak negatif menjadi orang yang terlalu baik ini karena kurangnya waktu dan energi untuk fokus pada tujuan dan keinginan pribadi.
- Ketidakseimbangan dalam Hubungan
Orang yang terlalu baik dapat menciptakan ketidakseimbangan dalam hubungan di mana satu pihak memberi lebih banyak daripada yang diterima, yang dapat menciptakan ketidakadilan dan frustrasi.
- Dimanfaatkan Orang Lain
Orang terlalu baik mungkin rentan menjadi dimanfaatkan oleh orang lain yang menyadari bahwa mereka cenderung tidak akan menolak permintaan atau tidak akan berbicara untuk diri mereka sendiri.
Baca Juga: 11 Ciri Orang Terlalu Baik: Sulit Menolak dan Berkata Tidak, Kamu Juga?
- Kurang Menghargai Diri Sendiri
Terlalu fokus pada membantu orang lain termasuk salah satu Dampak negatif menjadi orang yang terlalu baik.
Sifat orang terlalu baik ini dapat menyebabkan kurangnya penghargaan terhadap diri sendiri dan kurangnya perhatian pada prestasi atau pencapaian pribadi.
- Rasa Bersalah Jika Menolak
Orang yang terlalu baik dapat menyebabkan rasa bersalah atau rasa takut menolak permintaan, bahkan ketika itu diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan kesejahteraan pribadi.
Penting untuk menemukan keseimbangan dalam memberikan dukungan dan peduli terhadap orang lain sambil memastikan bahwa kebutuhan dan kesejahteraan pribadi juga diutamakan.
Menetapkan batasan yang sehat dan belajar mengatakan "tidak" dengan bijak adalah keterampilan yang penting untuk menjaga keseimbangan yang baik dalam hubungan dan kesejahteraan pribadi.