SUKABUMIUPDATE.com - Anak yang sering dimarahi orang tua dapat mengalami tekanan batin atau stres emosional yang dapat memengaruhi kesejahteraan mental dan emosional mereka.
Anak yang mengalami tekanan batin karena sering dimarahi orang tua biasanya terlihat lebih murung atau justru sebaliknya, terlalu patuh. Ayah bunda wajib waspada ketika anak menunjukkan tanda-tanda ini ya!
Berikut beberapa ciri anak yang mungkin mengalami tekanan batin karena sering dimarahi, dirangkum dari berbagai sumber:
Ciri Anak Mengalami Tekanan Batin Karena Sering Dimarahi Orang Tua
Perubahan Perilaku
Anak yang batinnya tertekan mungkin menunjukkan perubahan dalam perilaku mereka.
Baca Juga: 12 Ciri Anak Mengalami Stres Akibat Sering Dimarahi Orang Tua
Ciri anak mengalami tekanan batin karena sering dimarahi orang tua ini bisa mencakup perubahan mood yang tiba-tiba, penarikan diri, atau keengganan untuk berinteraksi dengan orang lain.
Rasa Takut
Anak-anak yang sering dimarahi orang tua mungkin menjadi takut atau gelisah. Anak yang mengalami tekanan batin dapat merasa waspada atau khawatir tentang reaksi orang tua terhadap tindakan atau keputusan mereka.
Prestasi Akademis Menurun
Tekanan batin karena sering dimarahi orang tua dapat memengaruhi konsentrasi dan fokus anak, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi prestasi akademis mereka.
Baca Juga: 12 Ciri-Ciri Anak Stres Akibat Sering Dimarahi Orang Tua
Gangguan Tidur
Anak yang batinnya tertekanan karena sering dimarahi orang tua mungkin memiliki masalah tidur, seperti kesulitan tidur atau bangun terus-menerus selama malam.
Kecemasan
Anak-anak yang sering dimarahi orang tua mungkin menunjukkan tanda-tanda kecemasan, seperti gemetar, gelisah, atau bahkan serangan panik.
Penurunan Percaya Diri
Sering dimarahi dapat merusak percaya diri anak. Anak yang mengalami tekanan batin karena sering dimarahi orang tua mungkin merasa tidak berharga atau merasa bahwa mereka selalu salah.
Baca Juga: 10 Ciri Anak Menderita Karena Orang Tua Sering Marah, Sikapnya Beda Bund!
Depresi
Tekanan batin anak yang berkepanjangan dapat menunjukkan tanda-tanda depresi, seperti perubahan selera makan, penurunan energi, atau perasaan sedih yang konstan.
Terlalu Patuh atau Pasif
Beberapa anak yang sering dimarahi orang tua mungkin merespon tekanan batin dengan menjadi terlalu patuh atau pasif, menghindari konflik dan berusaha untuk menyenangkan orang tua.
Mengalami Gangguan Psikosomatik
Tekanan batin karena sering dimarahi orang tua dapat memanifestasikan diri dalam bentuk gangguan fisik, seperti sakit perut atau sakit kepala, yang sebenarnya merupakan respons tubuh terhadap stres emosional.
Baca Juga: 11 Cara Mengatur Emosi Agar Tidak Mudah Marah, Hidup Lebih Tenang!
Kesulitan dalam Hubungan Sosial
Anak yang mengalami tekanan batin mungkin kesulitan membangun dan mempertahankan hubungan sosial dengan teman sebaya atau anggota keluarga lainnya.
Penting untuk diingat bahwa ciri-ciri tekanan batin karena sering dimarahi orang tua tidak selalu menunjukkan secara langsung bahwa anak mengalami tekanan batin karena dimarahi, tetapi dapat menjadi petunjuk untuk perhatian lebih lanjut.
Komunikasi terbuka, empati, dan dukungan psikologis dapat membantu anak mengatasi tekanan batin yang mereka alami.
Jika orang tua khawatir tentang kesejahteraan emosional anak, berkonsultasilah dengan profesional kesehatan mental atau konselor untuk bantuan lebih lanjut.