SUKABUMIUPDATE.com - Mungkin masih banyak yang asing dengan istilah Gaslighting Relationship meskipun mungkin banyak yang pernah mengalaminya tapi tidak tahu jika itu disebut Gaslighting Relationship.
Gaslighting dalam hubungan sendiri adalah pola perilaku manipulatif dimana seseorang mencoba membuat orang lain meragukan kewarasan, ingatan, atau persepsi mereka sendiri.
Istilah ini berasal dari judul sebuah drama tahun 1938, "Gas Light," di mana karakter suami mencoba membuat istrinya merasa gila secara sistematis dengan mematikan lampu gas rumah mereka dan kemudian membantah bahwa lampu itu pernah mati.
Baca Juga: Lebih Sehat Mental! 8 Tips Bersikap Bodo Amat Pada Penilaian Orang Lain
Dalam konteks hubungan, gaslighting dapat terjadi ketika seseorang dengan sengaja meremehkan, menyalahkan, atau meragukan kewarasan pasangan mereka dengan tujuan untuk mengendalikan atau memanipulasi mereka.
Berikut ini beberapa contoh perilaku dari gaslighting relationship yang perlu diketahui.
1. Membantah fakta
Seseorang dengan sengaja membantah peristiwa atau pernyataan yang benar-benar terjadi untuk membuat pasangan merasa bingung dan meragukan ingatan mereka sendiri.
Baca Juga: Camping di Bukit Pamoroan, Kerennya Lautan Awan dan Gagahnya Ciremai
2. Menyalahkan
Memindahkan tanggung jawab atau kesalahan kepada pasangan dengan cara yang tidak sebanding dengan situasi sebenarnya, sehingga pasangan merasa bersalah atau merasa tidak kompeten.
3. Menyamaratakan perasaan
Mengabaikan atau meremehkan perasaan atau pengalaman emosional pasangan, sehingga pasangan merasa bahwa perasaan mereka tidak valid.
4. Menyebabkan keraguan diri
Seseorang dengan sengaja mengkritik atau meremehkan kemampuan, penilaian, atau kepercayaan diri pasangan untuk menciptakan rasa keraguan diri.
Baca Juga: 12 Bahasa Tubuh Wanita Saat Ingin Lebih Dekat dengan Seseorang
5. Mengubah naratif
Memutarbalikkan atau mengubah cerita kejadian sehingga pasangan merasa kebingungan dan meragukan ingatan mereka sendiri.
Gaslighting Relationship dapat memiliki dampak serius pada kesejahteraan mental dan emosional orang yang mengalaminya, membuat mereka merasa kehilangan kontrol, tidak aman, dan bahkan meragukan kewarasan mereka sendiri.
Penting untuk mengidentifikasi pola-pola ini dan, jika diperlukan, mencari dukungan dari profesional kesehatan mental atau orang-orang terdekat untuk mengatasi situasi tersebut. Hubungan yang sehat didasarkan pada kepercayaan, komunikasi terbuka, dan saling hormat.