SUKABUMIUPDATE.com - Orang Jepang dikenal memiliki beberapa kebiasaan atau habits yang dapat dianggap positif dan bisa dijadikan inspirasi untuk ditiru.
Kebiasaan-kebiasaan tersebut terlihat sederhana namun dapat memiliki dampak signifikan pada kehidupan seseorang.
Namun, masih banyak yang tidak menerapkannya atau mungkin belum mengetahui mengenai habit orang Jepang tersebut. Berikut beberapa contoh habit orang Jepang yang bisa ditiru agar lebih sukses dan bahagia dalam hidup.
Baca Juga: 11 Cara Menghadapi Orang Depresi, Jangan Menghakimi Ya!
1. Disiplin dan Kerja Keras (Ganbaru)
Orang Jepang dikenal sebagai individu yang sangat disiplin dan tekun dalam bekerja. Mereka memiliki semangat "ganbaru" yang berarti bekerja keras dan tidak mudah menyerah dalam menghadapi tantangan.
2. Rasa Hormat (Sonkei)
Mereka tumbuh dengan nilai-nilai hormat terhadap orang lain, termasuk kepada sesama manusia, alam, dan kehidupan sehari-hari. Sikap sopan dan hormat tercermin dalam bahasa, gerakan tubuh, dan interaksi sehari-hari.
3. Kebersihan (Seiketsu)
Orang Jepang menjaga kebersihan dengan sangat serius. Mereka cenderung membersihkan dan merawat lingkungan tempat tinggal, kantor, maupun area umum dengan baik.
Baca Juga: 10 Ciri Seseorang Mengalami Lelah Batin, Apa Kamu Salah Satunya?
4. Punctuality (Jikan)
Orang Jepang sangat menghargai waktu dan berusaha untuk selalu tepat waktu. Keteraturan dan ketepatan waktu sangat dihargai dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pekerjaan dan kegiatan sehari-hari.
5. Shokunin Spirit
Konsep shokunin mengacu pada semangat kerajinan dan dedikasi terhadap pekerjaan. Orang Jepang cenderung memperlakukan pekerjaan sebagai seni, dan mereka berusaha untuk memberikan yang terbaik dalam apa pun yang mereka lakukan.
6. Ketertiban (Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, Shitsuke)
Prinsip-prinsip ini diterapkan dalam konsep 5S yang dikenal dalam manajemen bisnis Jepang. Ini mencakup pengelolaan ruang dan lingkungan dengan cara yang efisien dan terorganisir.
Baca Juga: 10 Cara Mengubah Orang yang Benci Agar Berbalik Suka dengan Kita
7. Mendaur ulang (Mottainai)
Konsep ini mencakup ide untuk tidak menyia-nyiakan sumber daya atau barang. Orang Jepang umumnya cenderung bijaksana dalam menggunakan barang dan mengurangi pemborosan.
8. Mempertahankan Tradisi (Bunka)
Orang Jepang sangat menghargai dan memelihara tradisi dan budaya mereka. Mereka berusaha untuk mempertahankan nilai-nilai lama sambil tetap terbuka terhadap pengaruh baru.
9. Mindfulness (Zazen)
Praktik meditasi, seperti zazen, adalah bagian integral dari kehidupan sehari-hari di Jepang. Mengembangkan kesadaran diri dan menghargai momen-momen kecil dalam kehidupan adalah aspek penting dari kesejahteraan mental.
Baca Juga: 10 Cara Mengenali Laki-laki yang Menyimpan Rasa Pada Kita
10. Belajar Seumur Hidup (Kaizen)
Konsep ini berarti "perbaikan terus-menerus." Orang Jepang cenderung memandang hidup sebagai perjalanan pembelajaran yang berkelanjutan, dengan fokus pada peningkatan diri secara konstan.
11. Menghargai Alam (Kacho Fugetsu)
Pepohonan, taman, dan bunga-bunga dianggap penting dalam estetika Jepang. Menghabiskan waktu di alam dan menghargai keindahan alam merupakan kebiasaan yang diterapkan secara luas.
12. Memprioritaskan Kualitas (Kanzen)
Orang Jepang sering menekankan pada pencapaian kualitas yang tinggi dalam pekerjaan maupun produk. Semangat untuk mencapai kesempurnaan (kanzen) tercermin dalam segala aspek kehidupan.
Baca Juga: 12 Ciri Laki-laki Menyimpan Rasa pada Kita, Bahasa Tubuhnya Beda
13. Menghargai Waktu Luang (Yutori)
Meskipun Jepang dikenal dengan budaya kerja yang serius, mereka juga menghargai waktu luang. Ada kebijakan untuk memberikan ruang bagi kegiatan rekreasi dan waktu bersantai untuk menjaga keseimbangan hidup.
14. Menjaga Kebersihan Pribadi (Kanso)
Selain menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kebersihan pribadi juga sangat ditekankan. Mandi harian, pergantian pakaian, dan menjaga penampilan pribadi adalah kebiasaan umum.
Mengadopsi beberapa kebiasaan positif ini bisa membantu meningkatkan kualitas hidup dan membentuk pola pikir yang lebih positif.
Namun, penting untuk diingat bahwa setiap budaya memiliki konteks dan latar belakangnya sendiri, sehingga pengadopsian kebiasaan tertentu harus dilakukan dengan penuh pengertian dan rasa hormat terhadap budaya tersebut.