SUKABUMIUPDATE.com - Pernahkah kamu mengalami seluruh tubuh sulit digerakkan pada saat bangun dari tidur? Atau merasakan dada sesak pada saat tertidur? Jika iya, itulah yang dinamakan dengan Sleep Paralysis atau yang biasa kita kenal dengan erep-erep atau ketindihan.
Banyak yang beranggapan kondisi tersebut disebabkan oleh makhluk halus. Namun tenang, itu hanyalah mitos belaka.
Menurut The American Sleep Disorder Association (1990), yang dilansir dari Halodoc.com, sleep paralysis merupakan keadaan transisi yang terjadi ketika seseorang mengalami kelumpuhan sementara untuk bereaksi, bergerak atau berbicara ketika tertidur (hypnagogic) atau saat bangun dari tidur (hypnopompic).
Ada beberapa fakta mengenai sleep paralysis yang perlu kamu ketahui. Yuk simak ulasan di bawah ini untuk mengenal lebih jauh mengenai sleep paralysis atau erep-erep.
Baca Juga: BMKG Sebut Ada 3 Zona Gempabumi Aktif di Jawa Barat, Termasuk Gempa Bogor
Sering dianggap fenomena mistis
Sleep Paralysis sering dianggap sebagai fenomena mistis oleh sebagian besar orang. Padahal kenyataannya kondisi ini terjadi karena mekanisme otak dan tubuh sedang tumpang tindih dan tidak berjalan selaras pada saat sedang tertidur, sehingga bisa menyebabkan kamu terbangun di tengah-tengah fase REM.
Dalam hal ini, ketika kamu terbangun tiba-tiba sebelum fase REM selesai, otak belum siap untuk mengirimkan sinyal sehingga tubuh masih dalam kondisi setengah tidur dan setengah sadar. Itulah sebabnya tubuh kamu akan mengalami ‘kelumpuhan’ sementara.
Penyebab terjadinya sleep paralysis
Ada beberapa hal yang bisa menyebabkan seseorang mengalami sleep paralysis, diantaranya sebagai berikut:
• Kurang tidur. Sering begadang dan jadwal tidur yang tidak teratur dapat memicu terjadinya sleep paralysis.
• Gangguan mental. Seseorang yang merasa tertekan atau stres dapat mengalami terjadinya sleep paralysis. Beberapa penelitian menemukan bahwa kejadian ini banyak terjadi pada seseorang yang mengalami gangguan mental, seperti schizophrenia.
• Tidur telentang. Posisi tidur menjadi salah satu pemicu terjadinya sleep paralysis, khususnya ketika seseorang tidur dengan posisi telentang menghadap ke langit-langit.
Baca Juga: Mitos Erep-Erep atau Sleep Paralysis, Benarkah Ketindihan Makhluk Halus?
• Masalah tidur. Gangguan tidur seperti kaki yang tiba-tiba kram di malam hari dapat mengganggu tidur yang sudah memasuki fase REM, sehingga berpotensi mengalami sleep paralysis.
Gejala Sleep Paralysis
Gejala utama dari sleep paralysis ialah tidak bisa bergerak maupun berbicara walaupun sudah terbangun dari tidur. Namun, selain itu, fenomena tidur ini juga memiliki gejala-gejala sebagai berikut:
• Sulit bernapas karena dada terasa sesak
• Masih dapat menggerakkan bola mata. Sebagian orang masih bisa membuka mata mereka saat sleep paralysis terjadi, namun sebagian lainnya tidak
• Berhalusinasi seperti ada seseorang atau sesuatu di dekatnya
• Merasa ketakutan
Baca Juga: Silaturahmi dan Serap Apirasi Warga, Reses Ade Dasep di Caringin Sukabumi
Apabila kamu merasakan beberapa hal di atas berarti kamu mengalami sleep paralysis. Namun jangan khawatir, ada cara yang bisa kamu lakukan apabila mengalami sleep paralysis.
Salah satu caranya ialah jangan panik. Ketika tubuh mengalami kelumpuhan saat tidur atau terbangun dari tidur jangan lah panik, karena sensasi panik saat kondisi ini terjadi justru akan membuat seseorang semakin tertekan.
Untuk itu, berusahalah untuk tetap tenang, tarik napas dalam-dalam dan hembuskan dengan sekuat mungkin sebanyak beberapa kali. Kemudian, cobalah paksa tubuhmu untuk bergerak, mulai dari ujung jari tangan atau kaki, hal ini dilakukan sebagai bentuk perlawanan. Dengan melakukan cara ini setidaknya bisa membantu kamu untuk benar-benar terbebas dari kelumpuhan tidur tersebut.
Pada dasarnya, kondisi sleep paralysis memang dapat membaik seiring berjalannya waktu. Namun tetap saja perlu ditanamkan pola hidup yang sehat agar dapat mencegah terjadinya sleep paralysis tersebut.
Baca Juga: 10 Bahasa Tubuh Anak Introvert Saat Punya Masalah, Bunda Harus Tahu!
Pola hidup sehat ini diantaranya ialah tidur yang cukup, berolahraga secara teratur, berhenti merokok atau minum alkohol, serta cobalah untuk melakukan latihan pernapasan sebelum tidur untuk mencegah terjadinya sleep paralysis.
Itulah beberapa fakta mengenai sleep paralysis atau erep-erep yang mungkin pernah kamu alami. Setelah mengetahuinya, apakah kamu masih percaya jika kondisi ini masih berkaitan dengan hal mistis?
Sumber : halodoc