Asal Usul Depresi Versi Era Filsafat Yunani dan Romawi Kuno, Sudah Tahu?

Jumat 08 Desember 2023, 11:45 WIB
Ilustrasi. Asal Usul Depresi Versi Era Filsafat Yunani dan Romawi Kuno, Sudah Tahu? Sumber: Freepik/@freepik

Ilustrasi. Asal Usul Depresi Versi Era Filsafat Yunani dan Romawi Kuno, Sudah Tahu? Sumber: Freepik/@freepik

SUKABUMIUPDATE.com - Asal Usul Depresi masih menyisakan ragam pertanyaan di kepala. Meskipun, tidak banyak dari kita yang penasaran kapan pertama kali kelainan mental ini diberi nama depresi

Tidak jarang pula, orang menganggap bahwa depresi merupakan kelainan yang dibuat-buat oleh penderitanya untuk menarik perhatian orang sekitar. Artinya, masih banyak orang yang tidak peduli bahkan acuh ketika mengetahui orang terdekatnya mengalami gejala depresi.

Artikel berikut tidak membahas kapan pertama kali depresi terjadi dan apa yang menjadi pemicu terjadinya depresi. Akan tetapi, akan lebih spesifik membahas Asal Usul Depresi di Era Filsafat Yunani dan Romawi Kuno.

Baca Juga: 14 Ciri Anak Laki-laki Memiliki Kepribadian Baik, Bunda Perhatikan Sikapnya

Untuk menambah wawasan terhadap gangguan mental yang satu ini, yuk simak sejarah depresi versi era filsafat yunani dan romawi kuno, sebagaimana dilansir dari Very Well Mind:

Asal Usul Depresi Versi Era Filsafat Yunani dan Romawi Kuno

Hippocrates seorang dokter Yunani, berpendapat bahwa depresi pada awalnya disebut dengan melankolia yang disebabkan karena ketidakseimbangan empat cairan pada tubuh yang disebut dengan humor yaitu empedu kuning, empedu hitam, dahak, serta darah.

Akan tetapi, dia mengira melankolia disebabkan oleh terlalu banyak empedu hitam di limpa. Dan perawatan pilihan Hippocrates untuk depresi pada saat itu termasuk mandi, olahraga, dan diet.

Baca Juga: 5 Dampak Buruk Anak Remaja Kurang Kasih Sayang Orang Tua, Rentan Depresi

Selain itu, seorang filsuf sekaligus negarawan Romawi yang bernama Cicero mempercayai bahwa melankolia memiliki penyebab psikologis seperti rasa marah, ketakutan, hingga kesedihan.

Dan pada tahun-tahun terakhir sebelum era umum, meskipun ada beberapa langkah menuju keyakinan terhadap apa yang menjadi penyebab depresi yang lebih bersifat fisik dan mental, namun masih juga terdapat kepercayaan yang sangat umum di kalangan masyarakat Romawi yang terpelajar bahwa depresi dan penyakit mental lainnya disebabkan oleh setan dan kemarahan para dewa.

Meskipun tidak ada satu orang pun yang dapat diakui sebagai penemu depresi, akan tetapi ada banyak pemikir hebat yang ide-idenya berkontribusi dan akan terus berkontribusi pada semakin berkembangnya pengetahuan kita tentang apa sebenarnya penyakit ini.

Sekilas Tentang Depresi

Depresi merupakan kondisi kesehatan mental yang membuat penderitanya mengalami gangguan suasana hati (mood) yang umumnya ditandai dengan perasaan sedih berkepanjangan. Alhasil, menyebabkan hilangnya minat pada aktivitas yang sebelumnya disukai.

Bahkan, hal ini dapat berakibat pada terganggunya aktivitas sehari-hari, pekerjaan, bahkan hubungan sosial, bahkan paling fatal penderitanya dapat berpikiran untuk bunuh diri. Selain itu, seseorang dapat dikatakan depresi jika mengalami gejala depresi selama 2 minggu berturut-turut.

Baca Juga: 14 Cara Mendidik Anak Agar Memiliki Kepribadian Baik, Jadi Bunda Teladan!

Depresi dapat menyerang siapa saja mulai dari bayi, anak-anak, remaja, hingga orang dewasa pria maupun wanita.

Gejala depresi yang muncul dapat berupa rasa cemas, khawatir yang berlebihan, emosi yang tidak stabil, rasa putus asa atau frustasi, mudah merasa lelah, tidak bertenaga, pusing, dan nyeri tanpa penyebab yang jelas, sehingga menurunnya selera makan.

Penyebab depresi bisa bermacam-macam, berupa faktor genetik, zat kimia di otak dan hormon. Beberapa faktor pemicu depresi juga dapat berupa tekanan batin karena masalah pekerjaan dan keuangan, peristiwa traumatis.

Sumber : Very Well Mind

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkait
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa