SUKABUMIUPDATE.com - Mendaki gunung adalah salah satu kegiatan alam bebas yang populer di Indonesia. Kegiatan ini menawarkan sensasi yang menantang dan menegangkan, sekaligus pemandangan yang indah dan menakjubkan.
Di satu sisi, mendaki gunung bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan. Mendaki gunung dapat memberikan pengalaman yang tak terlupakan, seperti:
- Merasakan sensasi alam yang sesungguhnya
- Melatih fisik dan mental
- Memperluas wawasan tentang alam
- Memupuk kebersamaan
Baca Juga: 12 Ciri Orang Stres Karena Terlalu Banyak Masalah Hidup, Kamu Salah Satunya?
Di sisi lain, mendaki gunung juga bisa menjadi kegiatan yang berbahaya. Hal ini karena pendakian gunung melibatkan risiko-risiko tertentu, seperti:
- Risiko kecelakaan, seperti terjatuh, tersesat, atau hipotermia
- Risiko terpapar cuaca ekstrem
- Risiko bertemu hewan buas
Oleh karena itu, sebelum mendaki gunung, penting untuk mempersiapkan diri dengan baik. Persiapan yang perlu dilakukan meliputi:
- Mempelajari rute pendakian
- Mempersiapkan perlengkapan yang memadai
- Melakukan latihan fisik
Selain itu, penting juga untuk mengikuti peraturan pendakian yang berlaku serta membaca doa sebelum melakukan pendakian. Peraturan dan doa ini bertujuan untuk menjaga keselamatan dan keamanan para pendaki.
Baca Juga: Bunda Catat yah! Ini 8 Cara Memperbaiki Mental Anak yang Sering Dimarahi
Doa Saat Mau Mendaki Gunung
Dikutip via NU Online, doa pertama yang bisa dibaca ketika mendaki gunung agar selamat bersumber dari riwayat sahabat Ibnu Umar, yang terdapat dalam kitab Shahih Bukhari, jilid II, karya Muhammad Ismail al-Bukhari, halaman 637 Nabi bersabda;
لا إلهَ إلَّا اللَّه وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْك، ولَهُ الحَمْدُ، وَهُو عَلَى كلِّ شَيءٍ قَدِيرٌ، آيِبُونَ، تَائِبُونَ، عابِدُونَ، ساجِدُونَ، لِرَبِّنَا حَامِدُونَ، صدقَ اللَّه وَعْدَهُ، وَنَصَر عَبْده، وَهَزَمَ الأَحزَابَ وحْدَه
Latin: Lâ ilha illallhu wahdahu lâ syarîka lahu, lahul mulku wa lahul ḫamdu, wa huwa ‘ala kulli syai’in qadîr. Ayyibûna, tâ’ibûna, ‘âbidûna, sâjidûna, li rabbin ḥâmidûn, shadaqallâhu wa‘dahû, wa nashara ‘abdahû, wa hazamal ahzba wahdah.
Baca Juga: 10 Ciri Anak yang Akan Tumbuh Menjadi Pribadi Introvert, Bunda Harus Kenali
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah Yang Esa tak ada sekutu baginya. Kekuasaan dan pujian hanya milikinya. Ia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Kami kembali, bertobat, beribadah, bersujud, dan memuji pada Tuhan kami. Allah memastikan janji-Nya, menolong hamba-Nya, dan membuat lari musuh-musuh-Nya dengan kekuatan-Nya sendiri.”
Doa kedua dengan membaca doa ini agar mendapatkan perlindungan dari bahaya selama perjalanan. Doa ini termaktub dalam Mirqah al-Mafatih (Ali ibn Sultan Muhammad al-Qari, Mirqah al-Mafatih syarh Misykat al-Mashabih, [Lebanon; dar Kutub Ilmiah, 201] Jilid IV, halaman 353), bahwa doa ini bisa dibaca di mana saja, agar mendapatkan kesalamatan dari Allah.
اللَّهُمَّ إِنِّيْ أعُوذُ بِكَ مِنَ الهَدْمِ وأعُوذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّي وأعُوذُ بِكَ مِنَ الغَرَقِ وَالحَرَقِ وَالهَرَمِ وَأعُوذُ بِكَ أن يَتَخَبَّطَنِي الشَّيْطانُ عِنْدَ المَوْتِ وأعُوذُ بِكَ أنْ أمُوتَ فِي سَبِيلِكَ مُدْبِراً وأعُوذُ بِكَ أن أمُوتَ لَديغاً
Latin: Allâhumma innî a‘ûdzubika minal hadmi wa a‘ûdzubika minat taraddî wa a‘ûdzubika minal gharaqi wal haraqi wal harami wa a‘ûdzubika an yatakhabbathanîsy syaithânu ‘indal maut wa ‘aûdzubika an amûta fî sabîlika mudbiran wa a‘ûdzubika an amûta ladîghan
Baca Juga: 10 Kebiasaan Kecil yang Membuat Kita Hidup Lebih Bahagia, Apa Saja Sih?
Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari reruntuhan (longsor), dan aku berlindung pada-Mu dari tergelincir, dan aku berlindung pada-Mu dari tenggelam (banjir), terbakar, dan tak berdaya. Dan aku berlindung pada-Mu apabila syetan menjerumuskan padaku ketika akan mati, dan aku berlindung pada-Mu apabila mati dalam keadaan berbalik arah dari jalan-Mu (murtad), dan aku berlindung pada-Mu apabila mati karena disengat.” (HR Abu Daud).
Doa ketiga bertujuan untuk memohon perlindungan dan keselamatan kepada Allah SWT dari segala bahaya yang mungkin terjadi selama pendakian.
بِسْمِ اللهِ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، اَللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ يَا اللهُ بِعَظَمَتِكَ وَجَلَالِكَ وَكَرَمِكَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، أَنْ تَجْعَلَ لِي سَلَامَةً فِي سَمْعِي وَبَصَرِي وَدِينِي وَأَهْلِي وَمَالِي، وَأَنْ تَتَوَفَّانِي مُسْلِمًا وَأَنْ تُدْخِلَنِي الْجَنَّةَ
Bismillah, wa lâ ḫaula wa lâ quwwata illâ billah. Allahumma innî as-aluka yâ Allah bi ‘adhamatika wa jalâlika wa karamika wa qudratika ‘ala kulli syai’in, an taj’al lî salâmatan fi sam‘î wa bashari wa dînî wa ahli wa mâlî, wa an tatawaffanî musliman wa an tudkhilanî al-jannata.
Baca Juga: Bunda Mau Tahu Anak yang Memiliki Kepribadian Baik? Begini 10 Ciri-cirinya
Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, dan tiada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah. Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu, wahai Allah, dengan keagungan-Mu, kemuliaan-Mu, kemurahan-Mu, dan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu, agar Engkau menjadikan keselamatan bagi pendengaranku, penglihatanku, agamaku, keluargaku, dan hartaku. Dan agar Engkau wafatkan aku dalam keadaan muslim dan memasukkanku ke dalam surga.”
Itulah doa-doa yang bisa dipanjatkan saat akan melakukan pendakian gunung agar selamat dalam perjalanan.
Sumber: NU Online