8 Tips Orang Tua Bantu Kecemasan Situasional pada Anak, Yuk Terapkan

Kamis 30 November 2023, 08:58 WIB
Ilustrasi orang tua membantu kecemasan situasional pada anak. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockProject

Ilustrasi orang tua membantu kecemasan situasional pada anak. | Foto: Pexels.com/@RDNEStockProject

SUKABUMIUPDATE.com - Kecemasan belum tentu buruk. Kemampuan untuk merasakan dan menghindari potensi bahaya merupakan sifat adaptif yang penting. Namun, seperti banyak keadaan emosi lainnya, kecemasan muncul dalam suatu kontinum.

Kecemasan yang mengganggu fungsi adalah kontraproduktif dan bisa sangat maladaptif. Pada anak-anak, kecemasan patologis dapat mengganggu kinerja akademik, dan menghambat perkembangan sosial dan kognitif. Oleh karena itu, deteksi dini gangguan kecemasan sangatlah penting, terutama karena kondisi ini juga merupakan salah satu kondisi kesehatan mental yang paling dapat diobati.

Istilah kecemasan situasional telah digunakan untuk berbagai definisi selama beberapa dekade terakhir, istilah ini paling sering digunakan dalam bahasa sehari-hari untuk mengartikan kecemasan yang muncul dalam situasi tertentu.

Meskipun kecemasan situasional dapat menjadi bagian dari gangguan kecemasan, namun juga dapat dialami dengan sendirinya. Kecemasan situasional tidak selalu menjadi masalah. Ini hanya menjadi masalah jika menyebabkan masalah dalam hubungan dengan diri sendiri, dengan orang lain, atau dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa tips untuk orang tua agar dapat membantu kecemasan situasional pada anak:

1. Jaga Diri Anda

Kita semua akan merasa terguncang oleh peristiwa berita yang mendadak, tidak terduga, dan terkadang menghancurkan. Banyak orang sangat khawatir terhadap perubahan iklim, bencana alam, atau penembakan massal. Perlu diingat juga bahwa kecemasan itu “menular”, dan anak-anak akan menangkap reaksi emosional dari orang tuanya.

Baca Juga: Apakah Kecemasan Situasional Memiliki Dampak Pada Tubuh? Simak Penjelasannya

2. Memulai Percakapan

Seringkali, anak tidak mendekati Anda karena kecemasan atau kekhawatirannya. Ini mungkin karena mereka merasa malu, khawatir jika berbicara akan memperburuk keadaan, atau akan membebani Anda.

Jika melihat ada perubahan pada perilaku anak, tidak ada salahnya Anda mengatakan: “Saya perhatikan akhir-akhir ini kamu tidak menjadi diri sendiri. Apakah ada sesuatu yang mengganggumu?” Kemudian, lanjutkan dengan pertanyaan terbuka atau pertanyaan yang memungkinkan mereka menjawab lebih dari sekadar “Ya”, “Tidak”, atau “Tidak Ada”.

Inti dari pertanyaan terbuka adalah untuk mendapatkan lebih banyak detail yang memungkinkan Anda menjelajahi apa yang sedang terjadi. Contohnya meliputi: Apa yang kamu khawatirkan? Bagaimana perasaanmu?

3. Berpikir Secara Terbuka

Tubuh dan otak anak-anak berubah dengan cepat seiring bertambahnya usia. Jadi, anak-anak usia sekolah usia 7-12 tahun mungkin memiliki kecemasan yang berbeda terhadap suatu situasi dibandingkan remaja usia 13-18 tahun atau dewasa muda. Anak-anak yang lebih kecil lebih memperhatikan rutinitas dan aktivitas sehari-hari. Mereka juga cenderung melihat dunia secara konkret hitam dan putih. Mereka seringkali memerlukan penjelasan sederhana tentang apa yang terjadi dan pernyataan jelas bahwa orang tua atau pengasuh, akan berada di sana untuk melindungi mereka. Mereka tidak perlu dibanjiri berita dan informasi. Bagi mereka, yang terbaik adalah mematikan TV dan media digital.

4. Validasi Perasaan dan Kekhawatiran

Anak-anak dari segala usia perlu tahu bahwa Anda menanggapi kecemasan mereka dengan serius dan mengakui betapa hal itu sangat berarti bagi mereka. Entah itu rasional atau irasional, namun itu adalah realitas yang dirasakan dan dipikirkan oleh anak.

5. Mendorong Dukungan Sejawat

Anak-anak yang mengalami kecemasan situasional, sering kali ingin membicarakan kekhawatiran mereka dengan teman-temannya. Dukungan teman sebaya telah terbukti sangat membantu dalam mengelola kecemasan, dan sering kali paling baik dilakukan di bawah pengawasan orang dewasa yang dipercaya, agar percakapan tidak semakin jauh dan meningkatkan kecemasan.

6. Olahraga

Anak-anak mendapat manfaat dari kegiatan yang meningkatkan ketahanan dan kesejahteraan. Hal ini termasuk mendapatkan jumlah tidur yang cukup dan berolahraga.

Baca Juga: Mengenal Kecemasan Situasional Pada Anak, Apakah Anak Bunda Termasuk?

7. Memberikan Perspektif dan Kepastian

Semua anak perlu tahu bahwa apapun situasinya, ada cara untuk menghadapi tantangan tersebut. Untuk situasi tertentu, satu strategi mungkin lebih baik daripada strategi lainnya, namun secara umum kami ingin membantu mereka merasa yakin bahwa sesuatu dapat dilakukan.

8. Carilah Bantuan Profesional

Ada kalanya banyak tindakan di atas tidak cukup untuk meredakan kecemasan situasional. Bisa jadi anak sedang berjuang dengan masalah kesehatan mental lainnya seperti depresi, gangguan kecemasan, atau gangguan perkembangan yang membuatnya sangat sulit untuk bangkit kembali. Atau anak mungkin adalah tipe yang sudah cemas, murung, atau kaku dalam berpikir dan “terjebak” secara emosional atau dalam cara berpikir tertentu. Dalam kasus ini, bantuan profesional sangat berharga.

Kesimpulannya adalah suatu saat, kita semua akan menghadapi situasi sulit. Akan tetapi, dengan perhatian yang bijaksana dan peka terhadap kekhawatiran dan keprihatinan khusus anak-anak, kita dapat membantu meringankan kecemasan situasional mereka saat ini, dan meletakkan landasan penting untuk menghadapi kecemasan situasional di masa depan.

Sumber: The Clay Center for Young Healthy Minds

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa
Food & Travel21 November 2024, 20:00 WIB

Wisata Populer di Banten, Kamu Harus Kunjungi 5 Tempat Ini Saat Liburan!

Dengan beragam pilihan destinasi, mulai dari pantai yang eksotis hingga peninggalan sejarah yang kaya, Banten mampu memanjakan setiap wisatawan.
Pulau Peucang, Banten memang menyimpan segudang pesona wisata yang sayang untuk dilewatkan, terutama saat liburan. (Sumber : tnujungkulon.menlhk.go.id)
Sehat21 November 2024, 19:30 WIB

Gagal Jantung Sisi Kiri : Ketahui Jenis dan Gejalanya

Gagal jantung sisi kiri adalah kondisi di mana sisi kiri jantung tidak mampu memompa darah dengan efisien ke seluruh tubuh. Hal ini menyebabkan darah menumpuk di paru-paru dan menimbulkan gejala seperti sesak napas.
Ilustrasi gagal jantung sisi kiri (Sumber : Freepik/@msgrowth)
Food & Travel21 November 2024, 19:00 WIB

Pesona Sunset dan Pasir Putih, Wisata Pantai Santolo Garut HTM Cuma Rp10.000!

Pantai Santolo Garut memiliki pasir putih yang lembut dan bersih, yang sempurna untuk berjemur dan bermain air.
Sunset di Pantai Santolo Garut. Foto: IG/ummifatravelling
Sukabumi21 November 2024, 18:46 WIB

Kesurupan Massal Ratusan Karyawan PT GSI Cikembar Sukabumi

Peristiwa kesurupan massal menggemparkan PT Glostar Indonesia (GSI) I Cikembar, Kamis (21/11/2024) pagi. Ratusan karyawan di pabrik yang berlokasi di Jalan Raya Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi.
Ratusan karyawan GSI Cikembar Sukabumi kesurupan massal | Foto : Istimewa
Entertainment21 November 2024, 18:30 WIB

Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta

Girl grup asal YG Entertainment, 2NE1 akan menggelar konser di Indonesia bertajuk WELCOME BACK selama dua hari, pada 22 dan 23 November 2024 di Beach City International Stadium, Ancol, Jakarta.
Profil Girl Grup 2NE1 yang Bakal Konser Dua Hari di Jakarta(Sumber : Instagram/@_minzy_mz)