SUKABUMIUPDATE.com - Dalam situasi yang mengancam, otak kita melepaskan serangkaian respon yang menghasilkan detak jantung lebih cepat, berkeringat, gemetar, sesak napas, dan rasa takut yang hebat, dan semuanya diarahkan untuk mempersiapkan kita menghadapi bahaya.
Ini adalah landasan bagi kecemasan yang sesuai dan adaptif. Namun ketika respon “bahaya” seperti ini terjadi secara signifikan sehingga mengganggu fungsi sosial, akademis, atau rekreasi anak atau remaja, kita menyebutnya sebagai gangguan kejiwaan.
Dikutip dari mghclaycenter.org, kecemasan situasional adalah reaksi normal terhadap kejadian buruk dalam hidup kita. Hal ini biasanya tidak terduga atau mengagetkan, atau menimbulkan kesulitan yang tiba-tiba atau kekhawatiran berlebihan mengenai dampak negatifnya terhadap kehidupan kita. Hal ini sering dikaitkan dengan perasaan di luar kendali.
Selain itu, hal ini juga dapat mempengaruhi anak-anak kita, seperti mengganggu jadwal sibuk mereka, dan mengganggu tidur, olahraga, akademik, hingga kehidupan sosial mereka.
Baca Juga: Apakah Kecemasan Situasional Memiliki Dampak Pada Tubuh? Simak Penjelasannya
Beberapa contoh yang mengirimkan gelombang kejutan pada anak-anak antara lain: bencana alam seperti angin topan, tanah longsor, banjir, kebakaran hutan, krisis kesehatan masyarakat, penembakan massal, cyberbullying, kematian atau kehilangan orang yang disayangi secara mendadak.
Kecemasan situasional ternyata tidak hanya terjadi pada orang dewasa saja, akan tetapi anak-anak juga dapat mengalami gangguan kecemasan ini. Gejalanya pu. Tidak jauh berbeda dari orang dewasa, seperti gelisah, detak jantung berdegup lebih kencang, hingga keringat berlebih yang dapat dipicu oleh kejadian atau peristiwa traumatis.
Bagaimana Cara Mengenali Kecemasan Situasional pada Anak?
Secara umum, kecemasan dapat muncul dengan satu atau lebih gejala. Dan ini adalah gejala serangan panik yang dapat memicu kecemasan situasional mungkin terlihat:
● Detak jantung berdegup lebih cepat
● Hiperventilasi dan sesak napas
● Anak mengalami pusing atau pingsan
● Berkeringat lebih banyak dari biasanya
● Mondar-mandir atau gelisah
● Mata memerah
Anak-anak juga mungkin menunjukkan tanda-tanda kecemasan lainnya, seperti :
● Anak mudah kelelahan
● Iritabilitas atau tantrum pada anak kecil
● Anak mengisolasi Diri
● Nafsu makan anak yang memburuk
● Pola tidur anak menjadi buruk
● Anak mengeluhkan sakit fisik seperti sakit kepala, sakit perut, hingga nyeri dada
● Anak menjadi mengurangi respons verbal
● Memiliki Ekspresi kekhawatiran
Jika ini adalah merupakan masalah kecemasan situasional, kemungkinan besar Anda juga akan melihat perubahan perilaku yang tiba-tiba.Dan mungkin saja anak menjadi berperilaku di luar karakternya.