SUKABUMIUPDATE.com - Depresi adalah suatu kondisi kesehatan mental yang mempengaruhi jutaan orang di seluruh dunia. Hal ini merupakan salah satu jenis gangguan mood.
Meskipun beberapa orang menggunakan kata “depresi” secara informal untuk menggambarkan perasaan sedih, akan tetapi depresi sebagai suatu kondisi medis yang berbeda.
Orang dengan depresi dapat mengalami sejumlah gejala mental dan fisik yang terus-menerus, termasuk:
● Merasa sedih, tidak berharga, atau bersalah
● Mudah tersinggung atau marah
● Rendah diri
● Kelelahan
● Kesulitan berkonsentrasi atau mengambil keputusan
● Makan banyak atau lebih sedikit dari biasanya
● Banyak tidur atau kurang dari biasanya
● Kehilangan minat pada aktivitas yang menyenangkan, seperti hobi atau bersosialisasi
● Pikiran untuk bunuh diri
Gejala-gejala ini dapat berkisar dari ringan hingga melemahkan. Untuk mendapatkan diagnosis depresi, gejala-gejala ini harus terjadi hampir sepanjang hari dan setiap hari, untuk jangka waktu yang konsisten.
Baca Juga: 6 Alasan dan Penyebab Gangguan Depresi Tersenyum, Apa Kamu Termasuk?
Ada beberapa jenis depresi. Ada pula yang berkaitan dengan kondisi kesehatan fisik, seperti gangguan endokrin atau gangguan disforik pramenstruasi, yang berkaitan dengan siklus menstruasi.
Namun jenis lainnya dapat disebabkan atau diperburuk oleh peristiwa yang terjadi dalam kehidupan seseorang saat ini atau peristiwa yang mempengaruhinya di masa lalu. Dan terkadang, hubungan bisa menjadi salah satu pemicunya.
Meskipun hubungan bisa menjadi sumber kepuasan, namun ternyata juga bisa menjadi sumber ketidakpuasan atau konflik. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan mental masyarakat.
Beberapa contoh situasi yang mungkin berkontribusi terhadap depresi hubungan meliputi:
1. Ketidaksetiaan atau Perselingkuhan
Perselingkuhan adalah salah satu penyebab potensial tekanan terkait hubungan. Orang yang menjalin hubungan eksklusif bisa merasa terhina dan dikhianati jika pasangannya tidak setia. Hal ini dapat menimbulkan trauma emosional.
2. Melecehkan
Sebuah studi pada tahun 2020 menemukan bahwa beberapa bentuk kekerasan oleh pasangan dikaitkan dengan kasus baru gangguan depresi mayor pada wanita. Laki-laki yang mengalami pelecehan lebih mungkin mengalami kasus kecemasan baru. Meskipun pelecehan mungkin terlihat jarang atau ekstrem, namun sebenarnya sangat umum terjadi. Hal ini terutama berlaku untuk pelecehan emosional, yang dapat mencakup:
● perilaku mengendalikan, posesif, atau manipulatif
● perilaku yang dirancang untuk menundukkan, menghukum, atau menghancurkan seseorang
● mengisolasi seseorang dari teman dan keluarganya
3. Hubungan Jarak Jauh ( LDR )
Meskipun banyak hubungan jarak jauh yang memuaskan, hal tersebut juga bisa menjadi tantangan. Seseorang akan merindukan pasangannya saat berpisah dalam waktu yang lama, atau mereka mungkin mengalami kecemasan tentang hubungan dan masa depannya.
4. Kerusakan Hubungan
Rusaknya hubungan yang signifikan dapat menyebabkan pergolakan besar dalam hidup seseorang serta emosi yang sulit, seperti kemarahan, kesepian, atau kesedihan. Hal ini juga dapat berarti bahwa seseorang harus pindah dari rumahnya, yang dalam beberapa kasus berarti tinggal terpisah dari anak-anak atau hewan peliharaannya.
Sumber : Healthline