SUKABUMIUPDATE.com - Pekerjaan merupakan bagian penting dari kehidupan kita dan memiliki banyak dampak positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan. Hal ini dapat memberi kita tujuan, rutinitas yang teratur, kesempatan untuk menantang diri sendiri, memperluas hubungan sosial dan memberikan keamanan finansial.
Namun, pekerjaan bisa menjadi tempat yang membuat depresi dan berdampak negatif pada kesehatan mental. Jika menderita depresi, seseorang mungkin merasa kesulitan untuk melakukan tugas rutin dan terkadang merasa terlalu sulit untuk pergi bekerja.
Dalam Survei Industri Otomotif kami baru-baru ini, depresi adalah masalah kesejahteraan paling umum bagi individu yang melaporkan bahwa depresi di tempat kerja sebagian besar disebabkan oleh keseimbangan kehidupan kerja yang buruk, beban kerja yang tinggi, dan rendahnya tingkat staf.
Jika menderita depresi dan sulit bekerja, Anda tidak sendirian. Di Inggris, diperkirakan 4,5% orang mengalami depresi. Dan, mangkir kerja karena kondisi kesehatan mental, merupakan alasan ketidakhadiran ketiga yang paling sering terjadi.
Baca Juga: Apakah Depresi Menular? Yuk Simak Penjelasannya
Ada banyak gejala depresi yang berbeda dan ada beberapa gejala yang dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk bekerja. Hal ini dapat mencakup kesulitan berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan, atau mudah tersinggung terhadap rekan kerja, pelanggan, atau pemasok.
Depresi di tempat kerja juga bisa membuat kita merasa khawatir atau cemas dalam menyelesaikan pekerjaan dan merasa bersalah karena mengecewakan orang lain. Hal ini sering kali membuat kita menarik diri dan mengasingkan diri dari teman dan kolega. Berikut beberapa gejala depresi di tempat kerja:
1. Merasa Menarik Diri
Tanda utama depresi adalah penarikan diri. Hal ini dapat terjadi karena kita tidak merasa menjadi bagian dari sesuatu atau ketika kita secara aktif memilih untuk tidak berinteraksi dengan orang lain. Kadang-kadang kita merasa lebih mudah untuk menarik diri, terutama jika pikiran tentang interaksi sosial terlalu membebani. Tanda-tanda umumnya adalah istirahat sendiri, tidak ikut serta dalam percakapan santai atau aktivitas sosial lainnya di tempat kerja. Daripada menarik diri atau mengasingkan diri sepenuhnya, carilah orang-orang yang Anda sukai untuk menghabiskan waktu bersama, meskipun hanya dalam waktu singkat. Ini bisa berupa rekan kerja yang berbagi waktu istirahat dengan Anda atau teman dan keluarga di luar pekerjaan. Memilih aktivitas untuk dilakukan bersama berarti Anda dapat menghabiskan waktu bersama orang lain tanpa merasa fokusnya tertuju pada Anda.
2. Tidak Bisa Berhenti Memikirkan Pekerjaan
Mengatasi depresi bisa jadi sulit. Hal ini mungkin membuat kita khawatir atau cemas dalam menyelesaikan pekerjaan, membuat kesalahan, mengambil keputusan yang tepat, atau mengecewakan orang lain. Depresi dapat menyebabkan kita terus memikirkan atau merenungi berbagai hal, terutama pikiran negatif. Jadi, mungkin sulit bagi kita untuk mematikan pikiran dan kekhawatiran terhadap pekerjaan.
3. Merasa Terlalu Negatif Terhadap Pekerjaan
Terkadang kita semua bisa merasa negatif, tetapi jika kita selalu merasa negatif terhadap pekerjaan, hal ini dapat menyebabkan suasana hati yang buruk dan memicu depresi. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan perasaan positif, antara lain:
Pilih dengan siapa menghabiskan waktu: Hindari orang-orang negatif dan habiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang positif, produktif, dan memberi Anda energi.
Latih otak: Carilah sisi positifnya, itu mungkin hal-hal kecil tetapi mengakuinya membantu Anda merasa lebih baik dan lebih positif.
Fokus pada tanggung jawab: Fokus pada apa yang Anda lakukan dan jangan memikirkan masalah orang lain.
Perbaikan lingkungan kerja: Baik itu dengan menyimpan foto keluarga atau teman di meja atau di loker, mengatur ruang kerja atau bersenang-senang dalam kekacauan, merasa nyaman di tempat kerja akan meningkatkan sikap positif.
Fokus: Berkonsentrasi pada satu hal pada satu waktu dapat membantu kita menyelesaikan tugas dan merasa lebih positif.
4. Tidak Ingin Pergi Bekerja
Anda mungkin tidak ingin pergi bekerja jika menderita depresi. Dan terkadang menjauhi pekerjaan mungkin disarankan oleh penasihat kesehatan mental Anda. Ada banyak alasan berbeda yang menyebabkan kita tidak ingin pergi bekerja, namun penting untuk mengetahui apa penyebabnya sehingga Anda dapat mengatasinya. Seseorang mungkin merasa tidak termotivasi, tidak dihargai, atau ingin menghindari seseorang yang bekerja bersama Anda.
Setelah mengidentifikasi alasannya, Anda dapat membuat rencana untuk melakukan sesuatu untuk mengatasinya, baik itu berbicara dengan manajer atau menjalin hubungan kerja. Pergi bekerja dapat memberikan banyak manfaat berbeda bagi kesehatan dan kesejahteraan kita, terutama kesehatan mental. Hal ini dapat memberikan suatu rutinitas, perasaan seolah-olah kita adalah bagian dari sesuatu dan memberi kita kesempatan untuk berhubungan dengan orang lain.
5. Energi Rendah
Ketika merasa seperti tidak punya energi dan merasa lelah dalam pekerjaan, hal ini bisa saja merupakan gejala depresi. Hal yang perlu diingat adalah dengan tidak melakukan apa pun, tidak akan membantu dan bisa membuat Anda merasa lebih buruk. Maka dari itu bangun, bergerak, dan bekerja dapat membantu Anda secara fisik dan mental. Penting juga untuk menjaga tubuh dengan apa yang anda konsumsi. Makan dengan baik, menjaga hidrasi, dan mengurangi asupan alkohol dapat membantu meningkatkan energi.
6. Peningkatan Ketidakhadiran & Hari Sakit
Kondisi kesehatan mental, seperti depresi menyebabkan 12,7% hari sakit yang terjadi di Inggris. Dan jika mengalami depresi, Anda mungkin perlu mengambil cuti. Akan tetapi pengambilan cuti perlu mengacu pada kebijakan perusahaan mengenai hari sakit dan hak gaji sakit. Jika sudah didiagnosis menderita depresi, Anda harus mempertimbangkan untuk membicarakan hal ini dengan atasan. Mereka kemudian dapat mendukung Anda di tempat kerja untuk membantu mengatasi kondisi tersebut.
7. Kesulitan Tidur
Kurang tidur mempengaruhi kita dalam berbagai cara, termasuk rasa lelah yang terus-menerus, perasaan (emosi), dan ketahanan. Orang dewasa disarankan untuk tidur rata-rata 8 jam per malam. Beberapa orang membutuhkan lebih banyak dan beberapa orang lebih sedikit.
Sumber: Mayo Clinic