7 Gejala Depresi yang Dapat Terjadi di Tempat Kerja, Apa Kamu Termasuk?

Jumat 17 November 2023, 10:40 WIB
Ilustrasi depresi di tempat kerja. | Foto: Pexels.com/@MikhailNilov

Ilustrasi depresi di tempat kerja. | Foto: Pexels.com/@MikhailNilov

SUKABUMIUPDATE.com - Pekerjaan merupakan bagian penting dari kehidupan kita dan memiliki banyak dampak positif terhadap kesehatan dan kesejahteraan. Hal ini dapat memberi kita tujuan, rutinitas yang teratur, kesempatan untuk menantang diri sendiri, memperluas hubungan sosial dan memberikan keamanan finansial.

Namun, pekerjaan bisa menjadi tempat yang membuat depresi dan berdampak negatif pada kesehatan mental. Jika menderita depresi, seseorang mungkin merasa kesulitan untuk melakukan tugas rutin dan terkadang merasa terlalu sulit untuk pergi bekerja.

Dalam Survei Industri Otomotif kami baru-baru ini, depresi adalah masalah kesejahteraan paling umum bagi individu yang melaporkan bahwa depresi di tempat kerja sebagian besar disebabkan oleh keseimbangan kehidupan kerja yang buruk, beban kerja yang tinggi, dan rendahnya tingkat staf.

Jika menderita depresi dan sulit bekerja, Anda tidak sendirian. Di Inggris, diperkirakan 4,5% orang mengalami depresi. Dan, mangkir kerja karena kondisi kesehatan mental, merupakan alasan ketidakhadiran ketiga yang paling sering terjadi.

Baca Juga: Apakah Depresi Menular? Yuk Simak Penjelasannya

Ada banyak gejala depresi yang berbeda dan ada beberapa gejala yang dapat mempengaruhi kemampuan Anda untuk bekerja. Hal ini dapat mencakup kesulitan berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan, atau mudah tersinggung terhadap rekan kerja, pelanggan, atau pemasok.

Depresi di tempat kerja juga bisa membuat kita merasa khawatir atau cemas dalam menyelesaikan pekerjaan dan merasa bersalah karena mengecewakan orang lain. Hal ini sering kali membuat kita menarik diri dan mengasingkan diri dari teman dan kolega. Berikut beberapa gejala depresi di tempat kerja:

1. Merasa Menarik Diri

Tanda utama depresi adalah penarikan diri. Hal ini dapat terjadi karena kita tidak merasa menjadi bagian dari sesuatu atau ketika kita secara aktif memilih untuk tidak berinteraksi dengan orang lain. Kadang-kadang kita merasa lebih mudah untuk menarik diri, terutama jika pikiran tentang interaksi sosial terlalu membebani. Tanda-tanda umumnya adalah istirahat sendiri, tidak ikut serta dalam percakapan santai atau aktivitas sosial lainnya di tempat kerja. Daripada menarik diri atau mengasingkan diri sepenuhnya, carilah orang-orang yang Anda sukai untuk menghabiskan waktu bersama, meskipun hanya dalam waktu singkat. Ini bisa berupa rekan kerja yang berbagi waktu istirahat dengan Anda atau teman dan keluarga di luar pekerjaan. Memilih aktivitas untuk dilakukan bersama berarti Anda dapat menghabiskan waktu bersama orang lain tanpa merasa fokusnya tertuju pada Anda.

2. Tidak Bisa Berhenti Memikirkan Pekerjaan

Mengatasi depresi bisa jadi sulit. Hal ini mungkin membuat kita khawatir atau cemas dalam menyelesaikan pekerjaan, membuat kesalahan, mengambil keputusan yang tepat, atau mengecewakan orang lain. Depresi dapat menyebabkan kita terus memikirkan atau merenungi berbagai hal, terutama pikiran negatif. Jadi, mungkin sulit bagi kita untuk mematikan pikiran dan kekhawatiran terhadap pekerjaan.

3. Merasa Terlalu Negatif Terhadap Pekerjaan

Terkadang kita semua bisa merasa negatif, tetapi jika kita selalu merasa negatif terhadap pekerjaan, hal ini dapat menyebabkan suasana hati yang buruk dan memicu depresi. Namun, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan perasaan positif, antara lain:

Pilih dengan siapa menghabiskan waktu: Hindari orang-orang negatif dan habiskan lebih banyak waktu dengan orang-orang yang positif, produktif, dan memberi Anda energi.

Latih otak: Carilah sisi positifnya, itu mungkin hal-hal kecil tetapi mengakuinya membantu Anda merasa lebih baik dan lebih positif.

Fokus pada tanggung jawab: Fokus pada apa yang Anda lakukan dan jangan memikirkan masalah orang lain.

Perbaikan lingkungan kerja: Baik itu dengan menyimpan foto keluarga atau teman di meja atau di loker, mengatur ruang kerja atau bersenang-senang dalam kekacauan, merasa nyaman di tempat kerja akan meningkatkan sikap positif.

Fokus: Berkonsentrasi pada satu hal pada satu waktu dapat membantu kita menyelesaikan tugas dan merasa lebih positif.

4. Tidak Ingin Pergi Bekerja

Anda mungkin tidak ingin pergi bekerja jika menderita depresi. Dan terkadang menjauhi pekerjaan mungkin disarankan oleh penasihat kesehatan mental Anda. Ada banyak alasan berbeda yang menyebabkan kita tidak ingin pergi bekerja, namun penting untuk mengetahui apa penyebabnya sehingga Anda dapat mengatasinya. Seseorang mungkin merasa tidak termotivasi, tidak dihargai, atau ingin menghindari seseorang yang bekerja bersama Anda.

Setelah mengidentifikasi alasannya, Anda dapat membuat rencana untuk melakukan sesuatu untuk mengatasinya, baik itu berbicara dengan manajer atau menjalin hubungan kerja. Pergi bekerja dapat memberikan banyak manfaat berbeda bagi kesehatan dan kesejahteraan kita, terutama kesehatan mental. Hal ini dapat memberikan suatu rutinitas, perasaan seolah-olah kita adalah bagian dari sesuatu dan memberi kita kesempatan untuk berhubungan dengan orang lain.

5. Energi Rendah

Ketika merasa seperti tidak punya energi dan merasa lelah dalam pekerjaan, hal ini bisa saja merupakan gejala depresi. Hal yang perlu diingat adalah dengan tidak melakukan apa pun, tidak akan membantu dan bisa membuat Anda merasa lebih buruk. Maka dari itu bangun, bergerak, dan bekerja dapat membantu Anda secara fisik dan mental. Penting juga untuk menjaga tubuh dengan apa yang anda konsumsi. Makan dengan baik, menjaga hidrasi, dan mengurangi asupan alkohol dapat membantu meningkatkan energi.

6. Peningkatan Ketidakhadiran & Hari Sakit

Kondisi kesehatan mental, seperti depresi menyebabkan 12,7% hari sakit yang terjadi di Inggris. Dan jika mengalami depresi, Anda mungkin perlu mengambil cuti. Akan tetapi pengambilan cuti perlu mengacu pada kebijakan perusahaan mengenai hari sakit dan hak gaji sakit. Jika sudah didiagnosis menderita depresi, Anda harus mempertimbangkan untuk membicarakan hal ini dengan atasan. Mereka kemudian dapat mendukung Anda di tempat kerja untuk membantu mengatasi kondisi tersebut.

7. Kesulitan Tidur

Kurang tidur mempengaruhi kita dalam berbagai cara, termasuk rasa lelah yang terus-menerus, perasaan (emosi), dan ketahanan. Orang dewasa disarankan untuk tidur rata-rata 8 jam per malam. Beberapa orang membutuhkan lebih banyak dan beberapa orang lebih sedikit.

Sumber: Mayo Clinic

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi23 Februari 2025, 06:21 WIB

Kabar Duka, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi Meninggal Dunia

Dedi Damhudi, Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi meninggal dunia di salah satu rumah sakit di Bandung.
Ketua DPC PPP Kabupaten Sukabumi Dedi Damhudi meninggal dunia. (Sumber Foto: Istimewa)
Science23 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 23 Februari 2025, Potensi Turun Hujan di Siang Hari

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025.
Ilustrasi - Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 23 Februari 2025. (Sumber : Pixabay.com/@holgerheinze0)
Kecantikan22 Februari 2025, 22:34 WIB

5 Cara Ampuh Memperbaiki Kulit Berminyak yang Dehidrasi, Bisa di Coba di Rumah

Kulit berminyak yang mengalami dehidrasi mungkin disebabkan oleh kurangnya asupan air atau penggunaan produk perawatan kulit yang tidak tepat.
Ilustrasi cara memperbaiki kulit berminyak yang dehidrasi (Sumber: Freepik/@stockking)
Sukabumi22 Februari 2025, 22:32 WIB

Setelah Autopsi, Samson Sang Preman Simpenan Sukabumi Dimakamkan di TPU Pasir Pogor

Kematian Samson masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga.
Jenazah Suherlan alias Samson (33 tahun) saat akan dimakamkan di TPU Pasir Pogor, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Ilyas Supendi
Kecantikan22 Februari 2025, 22:25 WIB

Kulit Berminyak dan Dehidrasi: Ini 5 Penyebab dan Cara Mengatasinya

Dengan perawatan yang tepat, kulit berminyak yang dehidrasi dapat dikembalikan keseimbangannya. Ingat, hidrasi adalah kunci untuk kulit yang sehat dan bercahaya.
Ilustrasi kulit berminyak dan dehidrasi (Sumber:  Freepik/@KamranAydinov)
Nasional22 Februari 2025, 21:54 WIB

Diduga Dipecat Jadi Guru Pasca Kritik Polisi, Mendikdasmen Diminta Segera Bela Citra Sukatani

Guru merupakan warga negara yang dijamin hak-haknya.
Personel band punk Sukatani. | Foto: X/barengwarga
Life22 Februari 2025, 21:30 WIB

10 Cara Efektif Menghilangkan Noda Pewarna Rambut yang Menempel di Kulit

Mewarnai rambut tidak diragukan lagi merupakan salah satu cara termudah untuk mengubah penampilan. Namun, terkadang, betapapun kerasnya upaya untuk mencegahnya, warna rambut ini dapat meninggalkan bekas pada kulit.
Ilustrasi seorang wanita menggunakan pewarna rambut (Sumber: Freepik/@user18526052)
Sukabumi22 Februari 2025, 21:13 WIB

Tulang Tengkorak Terpotong, 4 Luka pada Wajah Warga Sukabumi yang Tewas di Tangan Adiknya

Tim dokter tidak melakukan tindakan autopsi terhadap jenazah Hendra.
Ketua tim dokter forensik RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dr Nurul Aida Fathya saat dimintai keterangan oleh wartawan soal kematian Hendra (55 tahun) pada Sabtu (22/2/2025). | Foto: SU/Asep Awaludin
Sehat22 Februari 2025, 21:00 WIB

Panduan Lengkap Mengatasi Sakit Punggung: Penyebab, Cara Mengobati, dan Pencegahannya

Dengan memahami penyebab, pengobatan, dan langkah pencegahan, Anda dapat mengelola sakit punggung secara efektif dan mencegahnya mengganggu aktivitas harian.
Ilustrasi seseorang mengalami sakit punggung (Sumber: Freepik/@stefamerpik)
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)