SUKABUMIUPDATE.com - Stoikisme adalah filsafat kuno yang berasal dari Yunani kuno dan menekankan pada pengembangan kebijaksanaan dan ketenangan dalam menghadapi tantangan hidup.
Melansir dari laman nationalgeographic.grid.id, dalam menemukan cara untuk mengatasi stres, kecemasan hingga depresi, ternyata Stoikisme dapat menjadi dasar-dasar biologis mencapai kebahagiaan.
Ajaran Stoikisme tentang bagaimana menjaga pikiran yang tenang dan rasional, tidak peduli apa yang terjadi pada diri dan itu membantu diri kita memahami serta fokus pada apa yang dapat dikendalikan.
Baca Juga: 12 Manfaat Filosofi Hidup Stoikisme, Bisa Atasi Masalah Kesehatan Mental
Prinsip dasar itulah yang dinilai dapat menjadikan seseorang terbebas dari stres, rasa cemas berlebih, overthinking hingga depresi. Lalu, bagaimana cara menerapkan prinsip hidup ini dalam kehidupan sehari-hari?
Jika ingin mencobanya, berikut beberapa cara menerapkan prinsip-prinsip stoikisme dalam kehidupan sehari-hari yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Pisahkan antara hal yang dapat dikontrol dan yang tidak
Stoikisme menekankan pentingnya memahami bahwa tidak semua hal dalam hidup dapat Anda kontrol. Fokuslah pada tindakan dan sikap Anda sendiri, dan terimalah bahwa beberapa hal di luar kendali kita. Ini membantu mengurangi kecemasan, stres hingga depresi.
Baca Juga: 13 Gejala Depresi Pada Remaja, Bunda Harus Tahu Untuk Membantu Mereka
2. Menerima takdir dengan tenang
Stoikisme mengajarkan untuk menerima takdir dan perubahan hidup dengan sikap tenang. Jangan terlalu terpengaruh oleh hal-hal yang tidak dapat diubah. Alihkan perhatian pada bagaimana kita dapat belajar dan tumbuh dari pengalaman tersebut.
3. Latihan diri dan refleksi
Melakukan latihan refleksi harian dapat membantu memahami perasaan, pikiran, dan tindakan kita. Pertimbangkan bagaimana kita dapat merespons dengan bijaksana terhadap situasi tertentu. Praktikkan introspeksi untuk meningkatkan pengendalian diri.
4. Hindari mengejar kenikmatan materi
Stoikisme menekankan bahwa kebahagiaan sejati bukan berasal dari kekayaan atau kenikmatan materi. Fokuslah pada nilai-nilai yang lebih tinggi, seperti kebajikan, kebijaksanaan, dan keadilan.
Baca Juga: Mengenal Stoikisme, Aliran Filsafat Yunani Kuno Agar Hidup Tenang dan Bahagia
5. Terima keadaan sebagaimana adanya
Stoikisme mengajarkan untuk menerima keadaan sebagaimana adanya dan untuk tidak terlalu terpaku pada harapan atau keinginan yang tidak realistis. Ini tidak berarti kita harus pasif, tetapi lebih kepada mengubah sikap terhadap situasi yang sulit.
6. Berlatih rasa syukur
Fokus pada hal-hal yang kita miliki dan hargai. Rasa syukur dapat membantu menciptakan sikap yang lebih positif terhadap hidup dan mengurangi rasa ketidakpuasan.
7. Latihan ketahanan terhadap kesulitan
Stoikisme mengajarkan bahwa kesulitan adalah bagian alami dari kehidupan. Alihkan pandangan kita dari menghindari kesulitan menjadi bagaimana dapat tumbuh dan belajar dari tantangan tersebut.
Baca Juga: 10 Cara Membantu Orang yang Sedang Depresi, Yuk Lebih Pahami Mereka!
8. Pemusatan pada tindakan, bukan hasil
Fokus pada tindakan dan usaha yang kita lakukan, bukan hanya pada hasil akhir. Ini membantu mempertahankan kendali atas apa yang dapat dilakukan, meskipun hasil akhir mungkin tidak selalu dapat diprediksi.
9. Berkomunikasi dengan bijak
Pilih kata-kata dengan hati-hati, hindari reaksi impulsif, dan berpikir sebelum berbicara. Ini mencerminkan prinsip stoikisme dalam mengendalikan emosi dan mempertahankan ketenangan dalam komunikasi.
10. Bertanggung jawab atas pilihan
Stoikisme mengajarkan tanggung jawab pribadi. Pahami bahwa kita memiliki kendali atas tindakan dan sikap kita sendiri. Ingatlah bahwa kebahagiaan tergantung pada cara kita merespons dunia.
Baca Juga: 8 Ciri Anak Stres dan Depresi Karena Sering Dimarahi Orang Tua
Menerapkan prinsip-prinsip stoikisme membutuhkan latihan dan kesabaran. Ini bukanlah solusi instan, tetapi dengan konsistensi, kita dapat mengembangkan sikap yang lebih tenang, bijaksana, dan bahagia dalam menghadapi kehidupan sehari-hari.
Semua itu dapat menghindarkan kita dari perasaan stres, cemas, overthinking hingga depresi yang dapat mengganggu kehidupan.