SUKABUMIUPDATE.com - Komunikasi sangat penting bagi setiap orang tua dan pengasuh. Dari mulai mengetahui kapan anak lapar, hingga memahami kapan ia sedang kesal. Dan cara kebanyakan orang berkomunikasi adalah melalui ucapan.
Akan tetapi, pada beberapa anak dengan gangguan spektrum autisme (ASD) yang bersifat non-verbal, bukan berarti mereka tidak bisa atau tidak punya keinginan untuk berkomunikasi, dan anak ASD masih ingin mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka dengan cara yang sama seperti orang lain, namun mereka tidak dapat berucap dan akhirnya menggunakan isyarat gerakan, suara dan bahasa tubuh.
Anak autis non-verbal dapat berkomunikasi dengan orang di sekitarnya melalui cara-cara berikut:
- Bahasa Isyarat atau Makaton: Makaton adalah sistem bahasa yang menggunakan tanda dan simbol.
- Bertepuk tangan, berkedip, menunjuk dan gerakan motorik lainnya.
- Suara: misalnya mereka mungkin memekik saat senang atau menangis saat stres.
- Sentuhan: misalnya, mereka mungkin menyentuh wajah seseorang untuk mengungkapkan kasih sayang.
- Menggerakkan tangan seseorang ke arah objek yang ingin diperhatikan.
Namun, ada beberapa tips berkomunikasi dengan anak autisme:
1. Bergabunglah dengan Isyarat Non-Verbal
Gerakan tangan dan kontak mata adalah aktivitas bahasa tubuh penting yang kita semua lakukan dan dikenal secara luas. Tersenyum adalah cara kita menyampaikan kebahagiaan, tangan terbuka lebar menandakan kita sedang menerima sambutan, menunjuk menandakan ada sesuatu yang perlu diperhatikan, mengerutkan kening menandakan kita tidak bahagia. Jika Anda dapat melebih-lebihkan gerakan tangan dan kontak mata saat berbicara dengan anak nonverbal, ini merupakan salah satu cara yang baik untuk mengajarkan keterampilan bahasa tubuh yang membuka jalan bagi komunikasi.
2. Meniru untuk Membangun Rasa Saling Menghargai
Hal ini mirip dengan tips pertama, akan tetapi ini tentang meniru suara tertentu dan cara mereka bermain untuk percakapan tanpa ucapan. Ini menunjukkan bahwa Anda ingin terlibat dengan mereka dan bahwa Anda bukanlah ancaman. Misalnya, jika mereka memekik kegirangan saat melihat seekor anjing di televisi, maka petiklah kegirangan juga. Jika mereka menyusun mainannya dalam garis lurus, susun juga mainannya dalam garis lurus!
Baca Juga: 5 Tips Mencegah Gangguan Autis pada Anak, Salah Satunya saat Kehamilan
3. Gunakan Kartu Flash
Tips komunikasi non-verbal yang umum melibatkan penggunaan kartu flash. Hal ini dapat memudahkan orang tua atau pengasuh saat mengasuh anak autis untuk mengetahui apa yang mereka rasakan atau butuhkan. Kartu flash juga dapat digunakan untuk mengajarkan kata-kata baru kepada anak autis non-verbal dengan menunjukkan kepada mereka kartu flash bergambar dan menunjuk ke objek sebenarnya di dalam ruangan.
4. Teruslah Berbicara
Penting bagi Anda untuk terus menggunakan komunikasi verbal di sekitar anak asuh non-verbal, tidak hanya untuk membuat mereka merasa dilibatkan tetapi juga karena penelitian menunjukkan bahwa kemampuan bicara dapat berkembang di kemudian hari.
5. Berlatih Bahasa Isyarat atau Makaton
Menandatangani isyarat menggunakan isyarat tangan atau simbol tidak hanya membantu anak-anak berkomunikasi secara non-verbal, namun juga membantu mereka memperoleh kemandirian karena mereka dapat berkomunikasi dengan orang lain yang menggunakan sistem yang sama.
6. Paspor komunikasi
Paspor komunikasi berguna untuk membantu keluarga, teman, dan masyarakat luas mengetahui kebutuhan komunikasi anak asuh Anda.
Sumber: Fca