SUKABUMIUPDATE.com - Intelligence Quotient (IQ) adalah istilah luas yang digunakan untuk mengukur banyak kemampuan mental, seperti kecerdasan linguistik, spasial, musikal, kinestetik tubuh, dan interpersonal.
Skor IQ bisa memprediksi seberapa baik seseorang dapat menyelesaikan penalaran logis, menggunakan informasi untuk menjawab pertanyaan, atau seberapa baik mereka mampu mengerjakan tugas. Kemampuan ini diukur melalui berbagai tes IQ. Tes untuk anak yang paling populer adalah Skala Kecerdasan Wechsler untuk Anak yang biasanya dilakukan oleh psikolog.
Akan tetapi, kisaran IQ pada anak autis berbeda-beda. Menurut Autism Speaks, 44 persen anak-anak dengan ASD memiliki nilai IQ di kisaran rata-rata hingga di atas rata-rata (yaitu IQ >85), 25% anak-anak dengan ASD berada di kisaran ambang batas (yaitu, IQ 75-85) , dan 31% anak autis memiliki disabilitas intelektual (<70).
Seperti anak lainnya, anak autis juga dapat belajar dan memperoleh IQ secara signifikan melalui berbagai cara. Meskipun memiliki disabilitas intelektual, hal ini tidak menurunkan nilai seorang anak. Dengan membantu mereka meningkatkan IQ, hal ini dapat bermanfaat bagi masa depan, terutama saat mereka mulai bersekolah.
Baca Juga: 4 Tanda Autis Pada Bayi yang Perlu Dikenali Orang Tua
Mengerjakan keterampilan komunikasi, linguistik, dan pemahaman dapat membantu anak dalam memahami materi kelas, mengerjakan pekerjaan rumah, dan menyelesaikan ujian. Selain itu, melatih kecerdasan interpersonal anak dapat membantu anak memahami empati dan cara berinteraksi dengan teman sebaya untuk membangun persahabatan/hubungan jangka panjang.
Sebagaimana telah dilansir dari situs resmi health, berikut cara meningkatkan IQ anak autis :
1. Meningkatkan IQ Melalui Intervensi Dini
Intervensi Dini merupakan bentuk dukungan dan pendidikan yang diberikan kepada anak berusia 18 bulan. Hal inii termasuk terapi wicara, terapi okupasi, dan Analisis Perilaku Terapan (ABA). Intervensi Dini dapat membantu mengajarkan anak penderita ASD belajar keterampilan dasar seperti komunikasi, keterampilan motorik kasar dan halus, serta berpikir. Pada gilirannya, keterampilan ini akan menjadi batu loncatan untuk pembelajaran lebih lanjut dan peningkatan IQ.
Seorang anak dengan ASD dapat membangun landasan belajar yang kuat melalui Intervensi Dini, melalui sesi terapi yang konsisten, sehingga mereka dapat mempelajari keterampilan dasar seperti meniru, merespons instruksi, dan memberi label pada benda. Dan hasilnya, beberapa anak autis juga sudah mampu mulai berbicara dan menghasilkan ucapan untuk komunikasi.
2. Meningkatkan IQ Melalui Bermain
Ada beberapa aktivitas berbasis permainan yang dapat dilakukan dengan anak autis untuk membantu meningkatkan IQ, serta menjalin ikatan dengan mereka. Salah satu kegiatannya adalah membaca buku bersama-sama.
Membaca bersama anak autis fapat membantu meningkatkan kesadaran fonetik, pengenalan kata, dan pemahaman teks. Hal ini dapat membantu keterampilan akademis setelah mereka mulai bersekolah. Buku bergambar akan bermanfaat dan menarik bagi anak kecil karena memberikan visual yang sesuai saat mereka mempelajari label.
Selain membaca buku, mengerjakan potongan puzzle juga dapat bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan spasial anak autis. Berbagai jenis teka-teki seperti mencocokkan gambar/bentuk dan menyandingkan teka-teki dapat membantu. Contohnya termasuk meletakkan potongan puzzle binatang dengan gambar serupa di papan atau menyusun potongan puzzle dari bagian tubuh binatang yang berbeda. Hal ini dapat membantu mengajari mereka cara memecahkan teka-teki yang dapat memperkuat kesadaran spasial, koordinasi mata, tangan, dan bahkan keterampilan motorik halus karena mereka harus mempertahankan cengkeraman pada potongan puzzle kecil dan memanipulasinya sesuai kebutuhan.
Selanjutnya yaitu permainan berpura-pura juga merupakan aktivitas penting lainnya yang mengharuskan anak menggunakan imajinasi dan kreativitasnya untuk membuat skenario selama bermain. Beberapa contoh permainan pura-pura antara lain berdandan, berpura-pura menjadi dokter, berpura-pura memasak atau bersih-bersih, atau bahkan berpura-pura menjadi pahlawan super. Mereka dapat belajar bagaimana meniru tindakan yang relevan. Kegiatan ini dapat membantu anak autis dalam mengembangkan IQ interpersonal dan keterampilan sosial karena permainan berpura-pura mengharuskan anak berinteraksi dengan orang lain dan bergiliran.
Ada kemungkinan peningkatan IQ pada anak penderita ASD sampai batas tertentu. Namun, ekspektasi yang realistis perlu ditetapkan. Tidaklah bermanfaat bagi anak jika orang tua atau pengasuhnya mempunyai ekspektasi yang terlalu tinggi dan kecewa ketika anaknya tidak mampu mencapai tujuan yang tidak realistis tersebut. Daripada mendefinisikan kemajuan sebagai peningkatan IQ mereka, pertimbangkan untuk menganggapnya sebagai upaya untuk membuat mereka mengambil langkah lebih lanjut, tidak peduli seberapa kecilnya, dalam bidang apa pun yang perlu mereka kerjakan saat ini. Bekerjalah sesuai kecepatan anak dan membantu mereka menjadi yang terbaik dengan memberikan banyak dukungan dan lingkungan pengasuhan untuk membantu mereka tumbuh.
Sumber: Health