SUKABUMIUPDATE.com - Luka batin atau luka secara emosional tidak selalu terlihat secara fisik, tetapi ada beberapa tanda dan gejala yang dapat mengindikasikan bahwa seseorang mengalami hal tersebut.
Gejala ini bisa terlihat dari perilaku atau sikap seseorang yang mengalami perubahan. Luka batin bisa disebabkan berbagai hal termasuk pengalaman trauma masa lalu yang belum teratasi.
Berikut adalah beberapa tanda umum yang mungkin menunjukkan seseorang mengalami luka batin seperti dirangkum dari berbagai sumber.
Baca Juga: 8 Ciri Orang yang Menyembunyikan Masalah Hidup, Kamu Termasuk?
1. Perubahan dalam perilaku
Seseorang yang mengalami luka secara emosional mungkin akan mengalami penurunan minat atau partisipasi dalam kegiatan sehari-hari, perubahan dalam pola tidur, seperti kesulitan tidur atau tidur berlebihan.
2. Perubahan mood
Perubahan tiba-tiba dalam suasana hati, seperti sering merasa sedih, cemas, atau marah dan ketidakmampuan untuk merasakan kebahagiaan atau kesenangan (anhedonia).
Orang yang mengalami luka batin juga mungkin akan mengalami perubahan berulang dalam mood, misalnya, mood yang sangat tinggi dan kemudian merosot tiba-tiba.
Baca Juga: 4 Tanda Autis Pada Bayi yang Perlu Dikenali Orang Tua
3. Perubahan fisik
Penurunan energi dan kelelahan yang berlebihan juga bisa mengindikasikan seseorang sedang terluka secara emosional. Mereka juga mungkin akan mengalami gangguan fisik yang tidak dapat dijelaskan oleh kondisi medis lainnya.
4. Sulit berkonsentrasi
Mereka akan kesulitan memusatkan perhatian atau mengambil keputusan hingga menyebabkan penurunan kinerja di sekolah atau pekerjaan.
5. Ekspresi emosi yang berlebihan atau minim
Orang yang sedang luka batin akan menunjukkan emosi yang tidak sesuai dengan situasi (misalnya, tertawa di momen yang tidak pantas atau menangis tanpa alasan yang jelas).
Baca Juga: 30 Tanda Orang Memiliki Hati yang Kotor, Akan Terlihat dari Sikapnya
6. Hubungan yang kacau
Mereka cenderung kesulitan membangun atau mempertahankan hubungan dengan orang lain, bahkan mungkin terjadi konflik yang berulang dengan teman, keluarga, atau rekan kerja.
7. Perilaku merugikan diri sendiri
Seseorang yang mengalami luka batin mungkin akan menunjukkan tanda-tanda perilaku merugikan diri seperti menyakiti diri sendiri atau berbicara tentang keinginan untuk mengakhiri hidup.
8. Pemikiran berlebihan atau obsesif
Mereka akan memiliki pemikiran yang terus-menerus tentang kesalahan atau kegagalan diri sendiri. Bisa juga memiliki obsesi dengan peristiwa traumatis atau kekhawatiran yang berlebihan tentang masa depan.
Baca Juga: 7 Ciri Anak Sulit Berteman Akibat Alami Kecemasan Sosial, Ada pada Anak Anda?
9. Ketidakmampuan untuk mengelola stres
Kesulitan mengatasi tantangan atau perubahan hidup hingga merasa cemas atau stres secara berlebihan dalam situasi sehari-hari juga bisa menjadi tanda seseorang mengalami luka batin.
10. Perubahan dalam pola makan
Penurunan nafsu makan atau keinginan makan berlebihan sebagai respons terhadap stres atau emosi yang akhirnya berpengaruh pada beran badan.
11. Penyalahgunaan zat
Orang yang mengalami luka batin parah mungkin akan menggunakan alkohol, obat-obatan, atau zat-zat lain sebagai cara untuk mengatasi atau melupakan rasa sakit emosional.
Baca Juga: 12 Ciri Orang yang Stres Karena Pekerjaan, Mengalaminya?
12. Perubahan dalam persepsi diri
Merasa rendah diri atau tidak berharga hingga ketidakmampuan untuk menerima pujian atau pengakuan positif
13. Rasa putus asa atau kehilangan harapan
Mereka mungkin akan merasa bahwa situasi tidak akan membaik atau merasa putus asa dalam menjalani hidup.
14. Gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan medis
Orang yang mengalami luka batin bisa juga memiliki keluhan fisik seperti sakit kepala, nyeri tubuh, atau gangguan pencernaan tanpa penyebab medis yang jelas.
Baca Juga: Bisa Sebabkan PTSD, Ini 7 Tanda Seseorang Mengalami Trauma Masa Lalu
15. Perubahan dalam aktivitas seksual
Penurunan minat atau keengganan terhadap aktivitas seksual juga bisa jadi tanda lain dari kondisi tersebut.
Jika kamu atau seseorang dikenal mengalami beberapa tanda-tanda ini, sangat penting untuk mencari dukungan profesional.
Kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik, dan ada berbagai bentuk bantuan yang tersedia, termasuk konseling, terapi, dan dukungan dari keluarga dan teman-teman.