SUKABUMIUPDATE.com - Gangguan mental, emosional, dan perilaku pada masa kanak-kanak dapat menimbulkan masalah jangka panjang yang bisa mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan anak, keluarga, dan masyarakat. Mengobati masalah kesehatan mental anak sedini mungkin dapat membantu anak mengurangi masalah di rumah, di sekolah, dan dalam menjalin persahabatan. Hal ini juga dapat membantu perkembangan yang sehat hingga dewasa.
Pendekatan kesehatan masyarakat terhadap kesehatan mental anak mencakup peningkatan kesehatan mental untuk semua anak, memberikan intervensi pencegahan kepada anak-anak yang berisiko, dan memberikan pengobatan untuk anak-anak dengan gangguan yang teridentifikasi. Berikut jenis-jenis terapi yang dapat dilakukan pada anak yang mengalami kelainan atau gangguan mental:
1. Terapi Psikologis
Terapi ini merupakan komponen kunci untuk meningkatkan kesehatan mental. Namun, hal ini tergantung pada jenis dan tingkat keparahan masalahnya, terapi psikologis untuk anak-anak dapat digunakan bersamaan dengan pengobatan.
2. Terapi Perilaku
Jenis terapi ini mengajarkan anak-anak dan keluarganya bagaimana memperkuat perilaku positif anak dan menghilangkan atau mengurangi perilaku yang tidak diinginkan atau bermasalah. Salah satu jenisnya adalah pelatihan orang tua dalam manajemen perilaku.
Terapis bekerja sama dengan orang tua untuk mempelajari atau meningkatkan keterampilan dalam mengelola perilaku anak mereka. Orang tua didorong untuk mempraktikkan keterampilan tersebut dengan anak mereka, baik selama sesi terapi atau di rumah. Guru juga dapat dilatih dalam manajemen perilaku untuk membantu anak di pusat penitipan anak atau sekolah.
Baca Juga: 10 Persen orang Indonesia Alami Gangguan Mental, Bagaimana Cara Membantunya?
3. Terapi Perilaku Kognitif
Terapi perilaku kognitif berfokus pada mengubah pikiran dan emosi yang dapat berdampak negatif pada perilaku anak. Terapis akan membantu anak menyadari pikiran dan perasaannya. Lalu kemudian, terapis juga membantu anak mengevaluasi apakah perasaan atau pikiran mungkin terdistorsi atau tidak logis, dan kemudian membantu anak melalui proses perubahan pikiran serta reaksi emosional dan perilaku yang menyertainya. Terapi perilaku kognitif sering kali berhasil secara langsung pada anak, namun bisa juga melibatkan orang tua.
Untuk kondisi masa kanak-kanak yang paling umum, seperti ADHD, gangguan perilaku, kecemasan, atau depresi, pendekatan yang menggunakan terapi perilaku dan terapi perilaku kognitif lebih cenderung mengurangi gejala, namun informasi mengenai jenis terapi mana yang terbaik untuk menangani masing-masing gejala masih terbatas.
Berdasarkan bukti ilmiah yang tersedia, berbagai terapi tampaknya bekerja dengan baik untuk berbagai jenis masalah yaitu:
- Pelatihan orang tua dalam manajemen perilaku berhasil dengan baik untuk mengurangi gejala ADHD dan Gangguan perilaku mengganggu.
- Terapi perilaku anak bekerja dengan baik dalam mengurangi gejala ADHD dan Gangguan perilaku mengganggu.
- Terapi perilaku kognitif bekerja dengan baik untuk mengurangi Gangguan perilaku mengganggu, depresi, kecemasan, dan PTSD
Pendekatan terapi lain mungkin juga efektif tetapi belum cukup dipelajari sehingga para peneliti belum dapat memahami apakah pendekatan tersebut bekerja dengan baik. Informasi mengenai apa yang terbaik untuk keluarga mana juga masih terbatas.
Sumber: CDC