SUKABUMIUPDATE.com - Anak muda sering kali mengalami berbagai perubahan emosional dan psikologis yang dapat membuat mereka lebih rentan terhadap kejadian-kejadian yang memicu kemarahan.
Kini, Anak muda yang suka marah mulai banyak ditemukan, meskipun tidak seluruhnya seperti itu.
Ya, anak muda memiliki kecenderungan untuk merasakan dan mengekspresikan emosi secara intens, termasuk rasa marah. Tak heran, anak muda yang suka marah-marah disebut juga orang emosian.
Baca Juga: 10 Cara Mengatasi Pikiran Stres Agar Hidup Bahagia
Berikut sederet alasan mengapa anak muda cenderung suka marah, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:
Penyebab Anak Muda Suka Marah-Marah
1. Perubahan Hormonal
Selama masa remaja, perubahan hormon dapat secara signifikan memengaruhi suasana hati dan emosi. Kondisi hormonal yang fluktuatif dapat membuat anak muda lebih rentan terhadap reaksi marah yang tiba-tiba.
2. Tekanan dan Stres
Anak muda yang suka marah seringkali menghadapi berbagai tekanan, baik dari lingkungan sekolah, keluarga, atau teman sebaya. Stres yang berkelanjutan dapat menyebabkan ketegangan emosional, yang bisa diekspresikan dalam bentuk kemarahan.
3. Kurangnya Keterampilan Pengelolaan Emosi
Pada usia muda, mereka mungkin belum sepenuhnya memiliki keterampilan yang matang dalam mengelola emosi. Anak muda yang suka marah kerap mengekspresikan kemarahan secara sehat dan produktif.
Baca Juga: Inilah 8 Cara Mencegah Pikiran Stres Agar Hidup Bahagia
4. Masalah Kesehatan Mental
Beberapa Anak muda yang suka marah mungkin mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, atau gangguan perilaku yang dapat menyebabkan perasaan marah yang lebih intens.
5. Rasa Tidak Diperhatikan atau Tidak Dipahami
Jika anak muda merasa tidak diperhatikan, diabaikan, atau tidak dipahami. Kondisi ini bisa menyebabkan reaksi marah sebagai cara untuk mengekspresikan ketidakpuasan atau frustrasi.
6. Ketidakmampuan dalam Menyelesaikan Konflik
Anak muda yang suka marah mungkin belum memiliki keterampilan yang cukup dalam menyelesaikan konflik secara konstruktif. Ketidakmampuan ini bisa menyebabkan ekspresi marah sebagai reaksi terhadap ketidakpuasan.
7. Kurangnya Dukungan atau Pengarahan
Anak muda yang kurang mendapatkan dukungan atau panduan dalam mengelola emosi. Anak muda yang suka marah mungkin cenderung kesulitan dalam mengendalikan reaksi marah mereka.
Baca Juga: 7 Ciri-Ciri Keluarga Broken Home, Apa Kamu Mengalaminya?
Mendidik Anak muda yang suka marah tentang keterampilan pengelolaan emosi yang sehat, membantu mereka merasa didengar dan dipahami, serta memberikan dukungan dalam menghadapi stres dan tekanan dapat membantu mengurangi reaksi marah yang berlebihan.
Orang dewasa juga bisa memberikan petunjuk dalam menyelesaikan konflik, dapat membantu mereka dalam mengelola dan mengurangi kecenderungan untuk suka marah secara berlebihan.
Bantuan dari profesional kesehatan mental juga dapat memberikan pendekatan yang tepat untuk membantu anak muda dalam mengelola kemarahan mereka dengan lebih efektif.
Sumber: Berbagai Sumber.