SUKABUMIUPDATE.com - Depresi adalah gangguan mood yang menyebabkan perasaan sedih dan kehilangan minat terus-menerus. Juga disebut gangguan depresi mayor atau depresi klinis, penyakit ini mempengaruhi perasaan, pikiran, dan perilaku Anda serta dapat menyebabkan berbagai masalah emosional dan fisik. Anda mungkin kesulitan melakukan aktivitas normal sehari-hari, dan terkadang Anda merasa hidup ini tidak layak untuk dijalani.
Lebih dari sekadar perasaan sedih, depresi bukanlah sebuah kelemahan dan kamu tidak bisa “ke luar” begitu saja. Depresi mungkin memerlukan pengobatan jangka panjang. Tapi jangan berkecil hati. Kebanyakan orang dengan depresi merasa lebih baik dengan pengobatan, psikoterapi, atau keduanya.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab depresi. Seperti banyak gangguan mental lainnya, berbagai faktor penyebab mungkin terlibat dalam terjadinya depresi mayor, diantaranya:
Perbedaan biologi
Orang dengan depresi tampaknya mengalami perubahan fisik pada otaknya. Signifikansi perubahan ini masih belum diketahui secara pasti, namun pada akhirnya dapat membantu menentukan penyebabnya.
Kimia otak
Neurotransmitter adalah bahan kimia otak alami yang mungkin berperan dalam depresi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa perubahan fungsi dan efek neurotransmitter ini dan bagaimana mereka berinteraksi dengan sirkuit saraf yang terlibat dalam menjaga stabilitas suasana hati mungkin memainkan peran penting dalam depresi dan pengobatannya.
Hormon
Perubahan keseimbangan hormon tubuh mungkin ikut menyebabkan atau memicu depresi. Perubahan hormon dapat terjadi selama kehamilan dan selama beberapa minggu atau bulan setelah melahirkan (pasca melahirkan) dan akibat masalah tiroid, menopause atau sejumlah kondisi lainnya.
Baca Juga: Dikenal Lebih Berbahaya, Berikut Jenis dan Gejala Depresi Mayor
Sifat yang diwariskan
Depresi lebih sering terjadi pada orang yang saudara-saudaranya juga menderita kondisi ini. Para peneliti sedang mencoba menemukan gen yang mungkin terlibat dalam penyebab depresi.
Faktor Risiko Terjadinya Depresi Mayor
Depresi sering kali dimulai pada usia remaja, 20-an, atau 30-an, namun bisa terjadi pada usia berapa pun. Depresi lebih banyak terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki yang terdiagnosis depresi, namun hal ini mungkin disebabkan karena perempuan lebih cenderung mencari pengobatan.
Faktor-faktor yang tampaknya meningkatkan risiko terjadinya atau memicu depresi antara lain:
- Ciri-ciri kepribadian tertentu, seperti harga diri yang rendah dan terlalu bergantung, kritis terhadap diri sendiri, atau pesimis
- Peristiwa traumatis atau stres, seperti memahami fisik atau seksual, kematian atau kehilangan orang yang dicintai, hubungan yang sulit, atau masalah keuangan
- Saudara sedarah dengan riwayat depresi, gangguan bipolar, alkoholisme, atau bunuh diri
- Riwayat gangguan kesehatan mental lainnya, seperti gangguan kecemasan, gangguan makan, atau gangguan stres pasca trauma
- Penyalahgunaan alkohol atau obat-obatan rekreasional
- Penyakit serius atau kronis, termasuk kanker, stroke, nyeri kronis, atau penyakit jantung
- Obat-obatan tertentu, seperti obat tekanan darah tinggi atau obat tidur (bicarakan dengan dokter sebelum menghentikan pengobatan apa pun)
Sumber: Mayo Clinic