Kenali Perbedaan Autis dan Epilepsi, Yuk Simak!

Jumat 03 November 2023, 11:28 WIB
Membaca perbedaan autis dan epilepsi. | Foto: Pexels.com/RDNE Stock Project

Membaca perbedaan autis dan epilepsi. | Foto: Pexels.com/RDNE Stock Project

SUKABUMIUPDATE.com - Epilepsi adalah kelainan neurologis yang menyebabkan kejang, jauh lebih umum terjadi pada orang autis dibandingkan pada populasi umum. Faktanya, walaupun kurang dari 2% populasi umum menderita epilepsi, penelitian menunjukkan bahwa hingga 30% orang autis menderita gangguan ini.

Hubungan antara autisme dan epilepsi ini menyebabkan para peneliti bertanya-tanya: Mungkinkah gangguan neurologis menyebabkan beberapa kasus autisme? Meskipun jawabannya tidak jelas, penelitian telah menyajikan beberapa temuan yang sangat menarik.

Epilepsi tidak hanya lebih umum terjadi pada orang autis, terapi autisme juga 10 kali lebih mungkin terjadi pada orang dengan epilepsi jika dibandingkan dengan populasi umum. Temuan ini konsisten pada berbagai penelitian yang dilakukan selama beberapa dekade, meskipun prevalensi pastinya sangat bervariasi dari satu penelitian ke penelitian lainnya.

Baca Juga: Mantan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi Kecelakaan, Keluarga: Mohon Doanya

Tentang Epilepsi

Epilepsi, juga dikenal sebagai "gangguan kejang", adalah kelainan neurologis yang relatif umum. Hal ini dapat (meskipun tidak selalu) dimulai pada masa kanak-kanak, dan mungkin disebabkan oleh perkembangan otak yang tidak lazim, cedera, atau penyakit.

Selain itu, epilepsi biasanya didiagnosa jika seseorang mengalami dua atau lebih kejang yang "tidak beralasan" (kejang yang tidak jelas disebabkan oleh kondisi yang diketahui seperti gula darah rendah atau penghentian alkohol). Hal ini dikonfirmasi dengan penggunaan electroencephalogram tes yang mengukur gelombang otak) atau magnetic resonance imaging ( MRI ), tes yang menggambarkan otak.

Kejang epilepsi disebabkan oleh lonjakan aktivitas listrik yang tidak biasa di otak yang dipicu oleh reaksi kimia. Kejang mungkin terjadi secara dramatis dan melumpuhkan atau hampir tidak terlihat, dan mungkin memiliki berbagai gejala mulai dari kejang otot hingga kejadian "absen".

Gejalanya mungkin juga termasuk "aura" (peristiwa sensorik yang tidak biasa sebelum kejang) dan efek sampingnya seperti kelelahan atau mual. Banyak orang mampu mengendalikan epilepsinya melalui penggunaan obat-obatan. Beberapa yang paling umum digunakan meliputi:

● Carbatrol, Tegretol (carbamazepine)
● Dilantin, Phenytoin (fenitoin)
● Gralis, Neurontin (gabapentin)
● Topamax (topiramate)
● Asam valproat

Baca Juga: 5 Jenis Kegiatan untuk Melatih Fisik Anak Autis, Yuk Terapkan

Obat-obatan itu dapat mengendalikan kejang, namun banyak juga yang memiliki efek samping yang signifikan. Penting untuk memantau secara hati-hati dampak obat-obatan untuk memastikan bahwa pengobatan yang diberikan tidak lebih menimbulkan masalah dibandingkan penyakit yang diobati.

Hubungan Autisme-Epilepsi

Epilepsi tidak hanya lebih umum terjadi pada orang autis, terapi autisme juga 10 kali lebih mungkin terjadi pada orang dengan epilepsi jika dibandingkan dengan populasi umum.Temuan ini konsisten pada berbagai penelitian yang dilakukan selama beberapa dekade, meskipun prevalensi pastinya sangat bervariasi dari satu penelitian ke penelitian lainnya.

Sulit untuk menentukan prevalensi epilepsi pada orang autis karena ciri-ciri autisme dan gejala gangguan kejang terlihat sangat mirip. Secara khusus, autisme dan epilepsi dapat muncul dengan:

● Tics dan gerakan fisik yang tidak biasa
● Tatapan kosong
● Kurang perhatian atau kehilangan fokus
● Pengalaman sensorik yang tidak biasa

Terlepas dari faktor perancu ini, para peneliti telah menemukan beberapa fakta menarik tentang tumpang tindih antara autisme dan epilepsi. Khususnya:

● Penyandang disabilitas intelektual (ID) secara umum lebih mungkin menderita epilepsi dibandingkan mereka yang tidak memiliki ID. Di antara orang autis, ID adalah prediktor kuat terjadinya epilepsi (meskipun ID bukan satu-satunya prediktor).
● Ada hubungan antara epilepsi dan regresi autistik (hilangnya keterampilan yang sudah dikembangkan).
● Meskipun autisme selalu berkembang di masa kanak-kanak, orang autis mungkin mengalami epilepsi di masa kanak-kanak atau dewasa.
● Meskipun hampir empat kali lebih banyak penderita autis adalah laki-laki dibandingkan perempuan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa perempuan autis lebih mungkin menderita epilepsi dibandingkan laki-laki autis.

Meskipun tidak ada bukti pasti bahwa autisme dapat menyebabkan epilepsi, ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa epilepsi dapat menjadi salah satu penyebab autisme.

Selain itu, salah satu aspek autisme yang paling membuat frustasi adalah kenyataan bahwa tidak ada obat yang dapat mengatasi ciri-ciri intinya. Akibatnya, autisme diobati dengan obat-obatan untuk mengurangi kecemasan dan meningkatkan perhatian, serta dengan terapi untuk membantu membangun keterampilan komunikasi sosial. Namun jika terdapat korelasi yang kuat antara epilepsi dan autisme, ada kemungkinan bahwa pengobatan epilepsi bisa efektif untuk autisme.

Seperti autisme, epilepsi adalah kelainan neurologis yang dapat membuat kehidupan sehari-hari menjadi lebih kompleks dan sulit. Berbeda dengan autisme, epilepsi cukup dipahami dan seringkali dapat dikendalikan. Kejang epilepsi jarang sekali berbahaya dan dapat berkurang atau berubah seiring pertumbuhan anak Anda.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Sukabumi22 November 2024, 11:02 WIB

Warga Jampangtengah Sukabumi Dibacok OTK hingga Luka Parah di Kepala dan Dagu

Seorang pria di Jampangtengah Sukabumi mengalami luka parah di kepala dan dagu usai dibacok sajam oleh orang tak dikenal (OTK).
Ilustrasi. Seorang pria warga Jampangtengah Sukabumi dibacok OTK hingga luka parah. (Sumber Foto: Istockphoto/ Zoka74)
Inspirasi22 November 2024, 11:00 WIB

Sarjana dengan IPK 3,00 Cari Kerja? Cek Info Loker Jawa Barat Berikut!

Lulusan S1 masih nganggur? Berikut Info Loker Jawa Barat untuk Anda!
Ilustrasi. Karyawan Tetap. Info Loker Jawa Barat Lulusan Sarjana dengan IPK 3,00 (Sumber : Freepik/@katemangostar)
Sehat22 November 2024, 10:46 WIB

Tips Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan

Musim penghujan memang membawa udara sejuk dan nyaman, namun juga dapat menjadi tantangan bagi kebugaran tubuh. Artikel ini memberikan beberapa tips untuk tetap aktif meski cuaca tidak mendukung.
Menjaga Kebugaran Tubuh di Musim Penghujan (Sumber : Freepik/@pvproductions)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 10:15 WIB

Ustaz Totong Ungkap Alasan Dukung Ayep Zaki-Bobby di Pilkada Kota Sukabumi: Insyaallah Menang

Dalam berbagai kesempatan Ustaz Totong menyampaikan alasannya mendukung Ayep Zaki-Bobby Maulana di Pilkada Kota Sukabumi 2024.
Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi, Totong Suparman. (Sumber : Istimewa)
Sehat22 November 2024, 10:00 WIB

7 Khasiat Belimbing untuk Kesehatan, Salah Satunya Atasi Maag

Belimbing memang menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Buah yang satu ini memiliki rasa yang segar dan kandungan nutrisi yang cukup lengkap.
Ilustrasi - Belimbing, selain enak ternyata memiliki sejumlah manfaat kesehatan. | (Sumber : Pixabay.com/sarangib)
Internasional22 November 2024, 09:57 WIB

Prabowo Perpanjang Kunjungan Luar Negeri, Setelah dari Inggris ke Uni Emirat Arab

Awalnya, Inggris menjadi negara terakhir dalam rangkaian kunjungan luar negeri Presiden Prabowo Subianto yang dilakukan sejak 8 November 2024.
Presiden Prabowo Subianto saat menghadiri KTT G20 yang berlangsung di Museum of Modern Art (MAM), Rio de Janeiro, Brasil, pada Senin, 18 November 2024. (Sumber : Setneg RI)
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim