SUKABUMIUPDATE.com - Autisme ringan adalah istilah tidak resmi yang mungkin merujuk pada diagnosis autisme tingkat 1. Autisme ringan secara informal juga dapat disebut sebagai "autisme yang berfungsi tinggi", meskipun istilah ini dianggap tidak akurat dan tidak tepat karena tidak secara akurat mencerminkan tantangan yang dihadapi orang autis dalam kehidupan sehari-hari.
Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental, Edisi ke-5, menyebutkan autisme sebagai spektrum di mana orang dengan kebutuhan dukungan rendah (autisme tingkat 1) dianggap sebagai autis "ringan" dan mereka yang memiliki kebutuhan dukungan yang tinggi sebagai "parah".
Ciri-ciri Autis Ringan
1. Defisit sosial
Anak autis mungkin melakukan pendekatan percakapan dan interaksi sosial dengan cara yang “tidak normal” dan mengalami kesulitan dalam mengekspresikan dan menafsirkan isyarat nonverbal. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam “mengembangkan, memelihara, dan memahami hubungan.”
2. Perilaku, minat, atau aktivitas yang berulang atau terpaku
Anak yang mengidap autis sering kali mengulang gerakan atau kata-kata sebagai cara untuk mengatur diri, perilaku ini sering disebut sebagai “stimming”. Mereka mungkin juga mengikuti rutinitas tertentu dan memiliki minat yang spesifik dan intens.
Selain itu, orang autis sering kali memiliki reaksi yang tidak biasa terhadap pengalaman sensorik, termasuk sangat sensitif terhadap sentuhan, penciuman, cahaya, suara, atau bahkan tidak memperhatikan sensasi tersebut.
Baca Juga: 10 Cara Mengasuh Anak Autis dengan Penuh Kasih Sayang, Yuk Bunda Lakukan
3. Onset dini
Neurodivergent dimulai sebelum kelahiran. Meskipun gejala-gejalanya mungkin baru terlihat di kemudian hari (terutama bagi mereka yang kebutuhan dukungannya rendah), penderita autis selalu mengalami autis sepanjang hidupnya.
4. Gejala autis menyebabkan defisit fungsional
Anak yang di diagnosis autis, sering kali mengalami kesulitan di sekolah, di tempat kerja, dalam situasi sosial, atau di lingkungan lain. Itulah sebabnya mengapa banyak orang autis dengan kebutuhan dukungan yang rendah mungkin tidak terdiagnosis sampai di kemudian hari.
5. Gejala Autis Bukan disebabkan oleh Diagnosis lain
Beberapa kondisi genetik atau trauma dapat menyebabkan perilaku yang terlihat seperti autisme. Namun hal itu ternyata bukan pemicu anak mengalami autis.
Baca Juga: 6 Faktor Penyebab Autis Pada Anak Yang Patut diKetahui Orang Tua
Seseorang dianggap autis jika ia tidak menguasai bahasa verbal sebelum usia tiga tahun, namun gejala lainnya tetap sama. Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa diagnosis autisme dan Asperger bergantung pada penyedia layanan kesehatan mana yang melakukan penilaian, bukan pada gejala spesifik.
Sumber: Very Well