SUKABUMIUPDATE.com - Manusia dan umat muslim di dunia tidak pernah luput dari dosa dan kekhilafan. Terkadang kedua hal tersebut dilakukan karena keadaan yang terdesak atau memang sengaja melakukan untuk kepentingan diri sendiri.
Meski begitu, melakukan dosa dan kekhilafan merupakan kesalahan besar yang tidak mudah dimaafkan oleh Allah SWT. Maka dari itu, umat muslim dianjurkan untuk berdoa setelah melakukan kesalahan agar mendapat ampunan dari-Nya.
Doa pengakuan dosa dan kekhilafan dapat diamalkan oleh umat muslim yang sudah melakukan kesalahan atau perbuatan tidak baik kepada seseorang. Mintalah pengampunan dengan sungguh-sungguh kepada Allah SWT.
Baca Juga: 11 Ciri Seseorang Memiliki Luka Batin, Apa Kamu Mengalaminya Juga?
Bila dosa dan kekhilafan itu dilakukan kepada seseorang segeralah minta maaf dan akui semuanya, agar pengampunan bisa lebih baik karena sudah tidak ada yang sakit hati lagi.
Tentu saja Allah SWT akan mengampuni segala dosa umat muslim yang mengakui kesalahan dan memohon ampunan dengan sungguh-sungguh.
Berikut doa pengakuan dosa dan kekhilafan yang dapat diamalkan umat muslim dirangkum dari Nu Online.
Baca Juga: 11 Ciri Orang yang Hidupnya Menderita Karena Banyak Masalah
1. Doa Pengakuan Dosa dan Kekhilafan di Surat Al-Araf
رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Latin
Rabbanā zhalamnā anfusanā. Wa illam taghfir lanā wa tarhamnā, lanakūnanna minal khāsirīna.
Artinya
“Wahai Tuhan kami, kami telah menganiaya diri sendiri. Jika Kau tidak mengampuni dan menyayangi kami, niscaya kami termasuk hamba-Mu yang merugi,” Surat Al-A‘raf ayat 23.
2. Lafal Pertobatan Nabi Yunus AS di Dalam Tiga Kegelapan
لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Latin
Lā ilāha illā anta. Subhānaka innī kuntu minaz zhālimīna.
Artinya
“Tiada tuhan selain Allah. ,” Surat Al-Anbiya ayat 87.
Baca Juga: 12 Ciri Orang Mengalami Gangguan Kepribadian, Apa Kamu Salah Satunya?
3. Lafal tobat yang diajarkan Rasulullah SAW kepada Sayyidina Abu Bakar As-Shiddiq RA yang seharusnya dibaca di dalam shalat
اَللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا, وَلَا يَغْفِرُ اَلذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ, فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ, وَارْحَمْنِي, إِنَّكَ أَنْتَ اَلْغَفُورُ اَلرَّحِيمُ
Latin
Allāhumma innī zhalamtu nafsī zhulman katsīran (tercatat “kabīran” pada sebagian riwayat), wa lā yaghfirud dzunūba illā anta, faghfir lī maghfiratan min ‘indika, warhamnī, innaka antal ghafūrur rahīmu.
Artinya
“Tuhanku, sungguh aku telah menganiaya diri sendiri dengan penganiayaan yang banyak (sebagian riwayat ‘yang besar’). Tiada yang dapat mengampuninya kecuali Engkau. Anugerahkanlah ampunan dari sisi-Mu. Rahmatilah aku. Sungguh, Kau maha pengampun, lagi maha penyayang,” HR Bukhari dan Muslim.
4. Lafal pengakuan dosa dan kekhilafan Nabi Muhammad SAW seperti diriwayatkan oleh sahabat Abu Musa Al-Asy‘ari
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي خَطِيْئَتِي وَجَهْلِي، وَإِسْرَافِي فِي أَمْرِي، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي جِدِّي وَهَزْلِي؛ وَخَطَئِي وَعَمْدِي؛ وَكُلُّ ذَلِكَ عِنْدِي، اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، وَمَا أَنْتَ أَعْلَمُ بِهِ مِنِّي، أَنْتَ المُقَدِّمُ، وَأَنْتَ المُؤَخِّرُ، وَأَنْتَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Latin
Allāhummaghfir lī khathī’atī wa jahlī, wa isrāfī fī amrī, wa mā anta a‘lamu bihī minnī. Allāhummaghfir lī jiddī wa hazlī, wa khatha’ī wa ‘amdī. Wa kullu dzālika ‘indī. Allāhummaghfir lī mā qadamtu wa mā akhkhartu, wa mā asrartu, wa mā a‘lantu, wa mā anta a‘lamu bihī minnī. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru, wa anta ‘alā kulli syai’in qadīrun.
Artinya
“Tuhanku, ampunilah kekeliruan dan kebodohanku, kelewatanbatasku dalam sebuah hal, dan dosaku yang mana Kau lebih tahu dariku. Tuhanku, ampunilah dosaku dalam serius dan gurauanku, kekeliruan dan kesengajaanku. Apa pun itu semua berasal dariku. Tuhanku, ampunilah dosaku yang terdahulu dan terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan kunyatakan, dan dosa yang mana Kau lebih tahu dariku. Kau maha terdahulu. Kau maha terkemudian. Kau maha kuasa ata segala sesuatu,” (HR Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: 13 Ciri Orang yang Memiliki Masalah Psikologis, Kamu Mengalaminya Juga?
Itulah doa pengakuan dosa dan kekhilafan yang dapat diamalkan setiap hari. Sebagai umat muslim alangkah baiknya kita saling bermaafan jika melakukan kesalahan, karena hidup penuh kedamaian jauh lebih baik daripada hidup dengan perselisihan. Semoga bermanfaat.
Sumber: Nu Online