SUKABUMIUPDATE.com -Inner child terluka seringkali berasal dari pengalaman traumatis atau luka batin yang terjadi selama masa kanak-kanak. Ini bisa termasuk pelecehan, kehilangan orang yang dicintai, pengabaian, atau konflik keluarga.
Inner child terluka dapat berdampak pada perilaku dan emosi seseorang di masa dewasa. Orang mungkin merasa takut, cemas, marah, atau sedih tanpa alasan yang jelas. Mereka mungkin juga mengulangi pola hubungan yang tidak sehat.
Ketika inner child mengalami luka atau trauma pada masa kecil, hal ini dapat berdampak negatif pada kehidupan seseorang sebagai orang dewasa.
Baca Juga: 12 Ciri Orang Mengalami Gangguan Kepribadian, Apa Kamu Salah Satunya?
Berikut adalah beberapa ciri bahwa inner child seseorang mungkin mengalami luka, dihimpun dari berbagai sumber.
1. Merasa Rendah Diri
Inner child yang terluka dapat merasa tidak berharga atau merasa tidak layak mendapatkan cinta dan perhatian. Perasaan rendah diri bisa menjadi salah satu ciri bahwa inner child seseorang mungkin mengalami luka atau trauma pada masa kecil.
Mereka akan mencerminkan pengalaman negatif atau kurangnya dukungan emosional pada masa kecil yang kemudian berdampak pada harga diri dan keyakinan diri seseorang sebagai orang dewasa.
Baca Juga: 11 Ciri Seseorang Memiliki Luka Batin, Apa Kamu Mengalaminya Juga?
2. Merasa Kesepian dan Tidak Dicintai
Perasaan kesepian dan merasa tidak dicintai juga dapat menjadi ciri bahwa inner child seseorang mengalami luka atau trauma pada masa kecil.
Inner child yang terluka akan mengalami kurangnya cinta, perhatian, dan dukungan emosional selama masa kanak-kanak dapat berdampak pada hubungan dan perasaan kesepian pada masa dewasa.
3. Tidak Percaya Orang Lain
Sulit untuk percaya pada orang lain atau mengalami ketidakpercayaan yang berlebihan dapat menjadi ciri bahwa inner child seseorang mengalami luka atau trauma pada masa kecil.
Baca Juga: 10 Cara Mengobati Luka Batin Masa Lalu yang Masih Membekas Hingga Dewasa
Inner child yang terluka, terutama dalam konteks pengalaman negatif atau kurangnya kepercayaan pada orang dewasa yang mengasuh, dapat berdampak pada pola pikir dan pola hubungan saat dewasa.
4. Takut dan Cemas Berlebihan
Perasaan takut dan cemas berlebihan juga dapat menjadi ciri bahwa inner child seseorang mengalami luka atau trauma pada masa kecil.
Inner child yang terluka, terutama karena pengalaman traumatis atau kehilangan di masa kecil, dapat menyebabkan ketakutan yang mendalam dan kecemasan yang berlebihan pada masa dewasa.
Baca Juga: 10 Gejala ADHD pada Anak yang Sangat Mudah Dikenali, Yuk Bunda Perhatikan!
5. Perilaku Merusak Diri
Merusak diri dapat menjadi ciri bahwa inner child seseorang mengalami luka atau trauma pada masa kecil. Mereka akan menarik diri dari hubungan sosial atau mengisolasi diri dari orang lain.
Inner child yang terluka, terutama karena pengalaman traumatis, kurangnya dukungan emosional, atau ketidakmampuan untuk mengatasi emosi negatif pada masa kanak-kanak, dapat berdampak pada cara seseorang mengatasi masalah dan merespons stres pada masa dewasa.
6. Marah yang Tak Terkendali
Inner child yang terluka mungkin merasa marah secara berlebihan atau tidak terkendali dalam situasi tertentu. Marah yang tak terkendali atau ekspresi emosi marah yang berlebihan dapat menjadi ciri bahwa inner child seseorang mengalami luka atau trauma pada masa kecil.
Baca Juga: 9 Gejala ADHD Pada Anak yang Wajib Dikenali Oleh Orang Tua, Yuk Simak!
7. Sulit Mengatasi Perubahan atau Ketidakpastian
Inner child yang terluka dapat memiliki kesulitan untuk menghadapi perubahan atau ketidakpastian dalam hidup. Seseorang dengan Inner child yang terluka akan kesulitan dalam memproses dan mengatasi emosi marah secara sehat.
Cara Menyembuhkan Inner Child yang Terluka
- Menghadiri sesi terapi dengan seorang profesional yang terlatih dalam terapi inner child dapat membantu seseorang mengenali dan menyembuhkan aspek luka pada masa kecil mereka.
- Meditasi dan refleksi diri dapat membantu seseorang terhubung dengan inner child mereka, mengakui luka-luka yang ada, dan memberikan kesempatan untuk memperkuat hubungan dengan diri sendiri.
- Terapi seni dapat menjadi sarana ekspresi diri yang kuat dan membantu seseorang menyampaikan emosi yang terpendam.
- Menggunakan jurnal atau menulis surat kepada diri sendiri sebagai anak kecil dapat membantu mengenali perasaan dan pikiran yang mungkin tersembunyi.
- Berbicara dengan teman dekat, keluarga, atau anggota komunitas yang dapat dipercaya juga dapat memberikan dukungan emosional yang diperlukan.
- Menghidupkan kembali kegembiraan dan kepolosan anak kecil dengan melakukan aktivitas yang menyenangkan dan membebaskan diri dari rutinitas sehari-hari.
- Memperkuat rasa percaya diri dan menghargai diri sendiri adalah langkah penting dalam penyembuhan inner child.
Ingatlah bahwa proses penyembuhan inner child mungkin membutuhkan waktu dan usaha, dan setiap orang bisa berbeda dalam cara meresponnya.
Jika seseorang merasa kesulitan mengatasi luka-luka masa kecil mereka atau jika luka tersebut sangat mempengaruhi kualitas hidup mereka, penting untuk mencari bantuan dari seorang profesional terlatih dalam bidang psikologi atau kesehatan mental.