SUKABUMIUPDATE.com - Anak-anak bisa merasa lelah mental akibat perilaku orang tua yang suka marah-marah. Kelelahan mental pada anak mungkin menunjukkan berbagai ciri-ciri sebagai respons terhadap situasi tersebut.
Orang tua dituntut untuk peka terhadap situasi anak yang mengalami kelelahan mental. Pasalnya, orang tua emosional yang suka marah-marah adalah salah satu penyebab anak stres dan depresi.
Berikut ciri-ciri anak merasa lelah mental karena orang tua sering marah-marah, dirangkum dari berbagai sumber:
Ciri Anak Lelah Mental Karena Orang Tua Sering Marah-Marah
1. Takut dan Cemas
Anak yang lelah mental mungkin menjadi cemas atau takut ketika mereka tahu bahwa orang tua mereka akan marah. Hati-hati ya bund, takut dan cemas termasuk ciri anak merasa lelah mental karena orang tua sering marah-marah.
Baca Juga: 11 Ciri Seseorang Kecewa Pada Diri Sendiri, Apa Kamu Mengalaminya?
2. Merasa Tidak Aman
Anak-anak yang sering menghadapi kemarahan orang tua mereka mungkin merasa tidak aman di rumah.
Anak yang lelah mental mungkin mengalami ketidakpastian dan merasa khawatir akan kemarahan tersebut.
3. Perasaan Bersalah
Anak yang lelah mental mungkin merasa bersalah atau merasa bahwa mereka adalah penyebab kemarahan orang tua, bahkan jika itu tidak benar.
Ya, salah satu ciri anak merasa lelah mental karena orang tua sering marah-marah adalah anak yang terus merasa bersalah padahal tidak melakukan apa-apa.
4. Kekurangan Kepuasan Diri
Anak yang lelah mental karena orang tua sering marah mungkin mengalami penurunan harga diri dan merasa tidak cukup baik atau tidak berharga.
Baca Juga: 12 Ciri Orang Lelah Mental Karena Banyak Tekanan Hidup
5. Stres Kronis
Anak-anak yang terus-menerus berada dalam situasi di mana orang tua mereka marah-marah mungkin mengalami stres kronis yang dapat memengaruhi kesejahteraan fisik dan emosional mereka. Stres kronis ini termasuk salah satu ciri anak merasa lelah mental karena orang tua sering marah-marah.
6. Tidak Mampu Berkembang dan Belajar dengan Baik
Stres dan perasaan tidak aman dapat menghambat perkembangan anak-anak, termasuk prestasi akademik dan keterlibatan dalam aktivitas sosial dan hobi. Hati-hati, tidak ada perkembangan anak termasuk salah satu ciri anak merasa lelah mental karena orang tua sering marah-marah.
7. Perubahan Mood
Anak yang lelah mental karena orang tua sering marah mungkin menunjukkan perubahan mood, seperti menjadi lebih tertutup, marah, atau sedih. Moody ini termasuk salah satu ciri anak merasa lelah mental karena orang tua sering marah-marah.
8. Menghindari Interaksi
Anak yang lelah mental karena orang tua sering marah cenderung menghindari berbicara atau berinteraksi dengan orang tua. Sikap ini termasuk upaya untuk menghindari kemarahan dari orang tua.
Baca Juga: 10 Ciri Seseorang Lelah Memendam Beban Hidup Sendirian, Kamu Termasuk?
9. Masalah Fisik
Beberapa Anak yang lelah mental karena orang tua sering marah mungkin mengalami gejala fisik seperti sakit kepala, gangguan tidur, atau gangguan pencernaan sebagai respons terhadap stres yang dihasilkan oleh kemarahan orang tua.
10. Anti sosial
Anak yang lelah mental karena orang tua sering marah bisa menjadi kurang sosial dan menghindari teman-teman atau aktivitas luar sekolah karena perasaan yang mereka alami di rumah.
11. Tidak Percaya Terhadap Orang Lain
Anak yang lelah mental karena orang tua sering marah mungkin mengembangkan ketidakpercayaan terhadap orang lain. Anak cenderung kesulitan dalam membina hubungan yang sehat karena pengalaman negatif dengan orang tua.
Baca Juga: 10 Ciri Seseorang Lelah Mental, Apa Kamu Mengalaminya?
Penting untuk mengidentifikasi ciri-ciri ciri anak merasa lelah mental karena orang tua sering marah-marah dan memberikan dukungan dan bantuan yang diperlukan. Situasi ketikaanak merasa lelah mental akibat kemarahan orang tua dapat berdampak jangka panjang pada kesejahteraan emosionalnya.
Mendengarkan anak-anak, mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, dan mempertimbangkan terapi keluarga dapat menjadi langkah-langkah penting untuk membantu mengatasi situasi tersebut.
Selain itu, penting bagi orang tua untuk bekerja pada pengelolaan kemarahan mereka dan mengembangkan cara-cara yang lebih sehat untuk berkomunikasi dengan anak-anak.
Sumber: Berbagai Sumber.