11 Jenis Terapi yang Wajib Diterapkan untuk Anak Autisme, Yuk Kenali

Minggu 22 Oktober 2023, 15:00 WIB
Ilustrasi - Anak yang sedang terapi dengan cara bermain dokter gigi. (Sumber : pexels.com/Kamaji).

Ilustrasi - Anak yang sedang terapi dengan cara bermain dokter gigi. (Sumber : pexels.com/Kamaji).

SUKABUMIUPDATE.com - Autis Spectrum Disorder atau Autis merupakan kondisi gangguan pada sistem saraf otak  yang mempengaruhi perilaku sehari-hari atau neurobehaviour, yang mengakibatkan terhambatnya keterampilan sosial komunikasi.

Gangguan ini biasanya terdiagnosis pada saat usia anak menginjak 3 tahun. Namun tidak dipungkiri, ada beberapa anak yang sudah mengidapnya sedari lahir.

Autis pada anak umumnya ditandai dengan keterlambatan bicara, tidak terlalu tertarik pada sesuatu hal atau orang lain, serta tingkah laku yang berbeda dari anak seusianya.

Baca Juga: 5 Jenis Autisme Anak yang Wajib Diketahui, Ada Sindrom Asperger!

Dilansir dari situs resmi klikdokter, inilah beberapa terapi untuk anak Autis yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup penderitanya :

 1. Terapi Fisik atau Fisioterapi

Biasanya, anak yang penyandang autisme akan terganggu tumbuh kembang motoriknya. Bahkan beberapa kasus anak memiliki massa otot yang rendah.

Dengan terapi fisioterapi, dapat membantu anak penyandang autis melatih koordinasi serta kekuatan otot. 

Terapi ini harus dilakukan oleh yang sudah bersertifikat atau professional agar terapinya tersusun. Namun orangtua juga bisa sesekali membantunya dirumah dengan senam ringan, peregangan, maupun latihan keseimbangan.

Baca Juga: 4 Perbedaan ADHD dengan Autisme Pada Anak,  Orang Tua Wajib Tahu!

2. Terapi Bermain

Anak penyandang autis umumnya memiliki cara bermain yang berbeda dengan anak pada umumnya. Mereka akan cenderung hanya berfokus pada satu bagian mainan saja. Misalnya si kecil sedang bermain boneka, maka ia hanya akan fokus pada tangannya saja. Biasanya mereka tidak ingin bermain dengan anak lain. Nah, dengan terapi bermain ini akan dilatih cara bersosialisasi dan berkomunikasi. 

Untuk membantu anak autis, orangtua bisa mengajaknya bermain yang ringa terlebih dahulu, seperti bermain perosotan, ayunan, hingga bermain gelembung sembari aja mereka berkomunikasi di sela-sela bermain. 

Karena, anak autis perlu perlu pertolongan ketika akan bermain. Dengan terapi bermain ini, akan melatih anak cara berkomunikasi dan bersosialisasi.

Baca Juga: 10 Ciri Autisme Pada Anak yang Wajib Bunda Ketahui Sedari Dini

3. Terapi Visual

Terapi visual atau PECS (Picture Exchange Communication System) merupakan salah satu terapi untuk anak autis yang dapat membuat anak lebih mudah memahami sesuatu. 

Karena biasanya anak penyandang autis adalah pemikir visual, maka dari itu cara belajar menggunakan metode gambar dapat membantu anak. 

Misalnya, orang tua atau terapis menunjukan beberapa hewan atau buah, setelah itu sebutkan pada anak salah satu binatang atau buah, dan biarkan mereka menunjukkan manakah binatang atau buah yang disebutkan tadi.

Baca Juga: 12 Ciri Orang Mengalami Gangguan Kepribadian, Apa Kamu Salah Satunya?

4.  Terapi Wicara

Gejala lain dari anak penyandang autis ialah kesulitan berbicara, sehingga akan membuat ia tidak bisa mengungkapkan keinginannya maupun memahami orang lain.

Maka dari itu, terapi wicara sangat diperlukan untuk membantu anak penyandang autis. Orang Tua bisa membantunya dirumah dengan cara bernyanyi, ataupun meningkatkan artikulasi bicara dengan melatih otot bibir atau wajah menggunakan cermin.

5. Terapi Biomedis

Menurut penelitian, di dalam tubuh anak autis terdapat gangguan metabolisme yang mempengaruhi susunan saraf pusat.

Baca Juga: 9 Gejala ADHD Pada Anak yang Wajib Dikenali Oleh Orang Tua, Yuk Simak!

Biasanya, terapi tersebut menggunakan obat-obatan. Umumnya, terapi biomedis dilakukan dengan cara pendekatan DAN (Defeat Autism Now). Ketika sudah menentukan DAN, dokter akan menentukan diet khusus untuk anak, perawatan khusus, maupun suplemen untuk anak autis.

6. Terapi Tingkah Laku

Terapi tingkah laku bertujuan untuk mengubah perilaku negatif yang bisa saja membahayakan dirinya sendiri, karena ia sering kesulitan menyampaikan sesuatu, ia akan stres, tantrum lalu menyakiti dirinya sendiri.

Mereka juga sensitif terhadap cahaya, suara, dan sentuhan. Maka dari itu, terkadang mereka berbuat kasar dan mengganggu.

Baca Juga: 10 Gejala ADHD pada Anak yang Sangat Mudah Dikenali, Yuk Bunda Perhatikan!

7. Terapi Okupasi

Perkembangan motorik lambat uga dialami anak autis. Maka dari itu, terapi okupasi perlu dilakukan bahkan sangat penting pada anak autis untuk membantu pembentukan kemampuan hidup sehari-hari.

Pada dasarnya terapi okupasi dapat membentuk anak autis agar ia mampu menjalani kehidupan sehari-hari. Lakukan terapi ini dirumah, seperti memegang sisir atau mainan dengan benar dapat membantunya. Selain itu, teknik terapi ini juga bisa membantu anak mengatasi hipersensitivitas terhadap cahaya, sentuhan, maupun suara.

8. Applied Behaviour Analysis (ABA)

Terapi Applied Behaviour Analisys ini bertujuan untuk meningkatkan atau megembangka perilaku positif serta mengajarkan keahlian baru pada anak autis.

Baca Juga: 7 Ciri Anak Mengalami Gangguan Kesehatan Mental: Autis hingga PTSD

Terapi ABA perlu rutin dilakukan dirumah agar membantu perkembangan anak. Karena dibutuhkan durasi 20-40 jam dalam seminggu.

9. Terapi Kemampuan Sosial

Orangtua bisa mengajak si kecil bermain bersama teman atau sepupunya di rumah, misalnya bermain puzzle, bermain bola, atau menggambar. Hal ini akan membuat si kecil perlahan-lahan mampu berkomunikasi dan bersosialisasi.

Karena umumnya, anak dengan autis mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan bersosialisasi. Maka bantu mereka supaya lebih mudah berinteraksi, mengenal tempat bermain, hingga mempertahankan diri.

Baca Juga: 7 Faktor Resiko Speech Delay pada Anak, Autis hingga Screen Time

10. Terapi Perkembangan

Orangtua peru terus upayakan untuk melatih perkembangan anak dengan membangun minat, kekuatan, dan perkembangannya. Hal tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan kecerdasan, sosial, dan emosional anak.

Misalnya, ajari mereka cara memakai pakaian sendiri, mengikat tali sepatu dan hal lain dirumah yang mudah dilakukan.

11. Terapi Sensori

Selain gangguan pada motorik, anak autis juga mengalami gangguan pada sensorinya. Biasanya mereka sensitif terhadap suara, cahaya, hingga sentuhan.

Baca Juga: Sindrom Asperger Disebut Disabilitas Cerdas, Kenapa Orang Autis Pintar?

Hal ini bisa orangtua lakukan dirumah seperti memakan spons untuk mandi, menciumkan aromaterapi yang menenangkan, bahkan menggunakan headphone pada telinga.

Informasi sensori bisa berupa gerakan, sentuhan, penglihatan, bau, suara, maupun rasa. 

Itulah beberapa terapi yang perlu dilakukan pada anak penyandang autisme. Peran orangtua sangat penting agar anak terbiasa menjalani kehidupan sehari-hari dengan segudang aktivitasnya.

 

 

 

 

 

 

 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkait
Berita Terkini
Nasional31 Januari 2025, 12:14 WIB

Diesel X: Inovasi BBM Ramah Lingkungan dari Pertamina yang Hemat dan Bertenaga

Diesel X, inovasi BBM rendah sulfur dari Pertamina, hadir dengan efisiensi tinggi dan emisi rendah. Berstandar EURO V, bahan bakar ini cocok untuk industri berat, mendukung energi bersih dan berkelanjutan!
Pertamina resmi meluncurkan Diesel X! BBM rendah sulfur berstandar EURO V ini hadir dengan efisiensi tinggi dan emisi lebih bersih. Langkah maju menuju energi berkelanjutan! (Sumber : Instagram/@tempodotco)
Bola31 Januari 2025, 12:00 WIB

Persib Bandung Punya Jurus Baru untuk Cetak Gol, PSM Makassar Mesti Waspada!

Persib Bandung dan PSM Makassar akan saling bentrok dalam laga pekan ke-21 Liga 1 2024/2025.
Persib Bandung dan PSM Makassar akan saling bentrok dalam laga pekan ke-21 Liga 1 2024/2025. (Sumber : X@persib).
Sehat31 Januari 2025, 11:41 WIB

Mengungkap Manfaat Pare: Khasiatnya dalam Mengatasi Penyakit Diabetes dan Hipertensi

Pare (Momordica charantia) adalah tanaman yang sering dikenal dengan nama bitter melon dalam bahasa Inggris. Tanaman ini memiliki rasa yang sangat pahit, tetapi menyimpan segudang manfaat kesehatan yang luar biasa.
Pare (Momordica charantia), Mengungkap Manfaat Pare: Khasiatnya dalam Mengatasi Penyakit Diabetes dan Hipertensi (Sumber : Freepik/@jcomp)
Sukabumi31 Januari 2025, 11:40 WIB

Ratusan Santri Al Hikmah Sukaraja Ikuti Latihan Rukyatul Hilal di POB Cibeas Sukabumi

Pelatihan ini melibatkan Dewan Hisab Rukyat (DHR) Kabupaten Sukabumi.
Suasana pelatihan Rukyatul Hilal di POB Cibeas, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Rabu (29/1/2025). | Foto: Istimewa
Life31 Januari 2025, 11:27 WIB

Kenapa Kita Susah Berhenti Makan Pedas? Ini Penjelasan Ilmiahnya

Pernah ketagihan makanan pedas? Sensasi capsaicin menipu otak, memicu hormon bahagia, dan membuat sulit berhenti. Pedas juga menantang, menggoda selera, bahkan mengaburkan rasa kenyang. Simak faktanya di sini!
Kenapa makan pedas bikin nagih? 🌶️ Sensasi terbakar dari capsaicin memicu hormon bahagia, menambah adrenalin, dan bikin sulit berhenti. Tapi hati-hati, jangan sampai berlebihan!🔥 (Sumber : freepik/@jcomp)
Sehat31 Januari 2025, 11:23 WIB

Rambutan dan Batuk: Mengapa Terlalu Banyak Makan Rambutan Dapat Menyebabkan Batuk?

Rambutan, buah tropis yang kenyal dan manis, memang menjadi favorit banyak orang, terutama di negara-negara Asia Tenggara. Buah ini kaya akan vitamin C, serat, dan antioksidan, yang semuanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Rambutan, Rambutan dan Batuk: Mengapa Terlalu Banyak Makan Rambutan Dapat Menyebabkan Batuk? (Sumber : Freepik/@sukcao)
Nasional31 Januari 2025, 11:02 WIB

Aturan Baru Kuota 4 Jalur Penerimaan Murid Baru: Afirmasi Ditambah, Domisili Berkurang

Abdul Mu'ti menjelaskan dalam SPMB terdapat empat jalur penerimaan.
(Foto Ilustrasi) Sistem PPDB akan resmi diganti menjadi SPMB. | Foto: Istimewa
Entertainment31 Januari 2025, 11:00 WIB

Bintang FTV Larasati Nugroho Alami Kecelakaan Tunggal, Hasil Tes Urine Negatif

Kabar kurang menyenangkan dari dari artis FTV, Larasati Nugroho yang mengalami kecelakaan di kawasan Ulujami, Jakarta, pada Kamis, 30 Januari 2025 dini hari.
Bintang FTV Larasati Nugroho Alami Kecelakaan Tunggal, Hasil Tes Urine Negatif (Sumber : Instagram/@larasati_nugroho)
Bola31 Januari 2025, 10:30 WIB

Prediksi Persik Kediri vs Barito Putera di BRI Liga 1: H2H dan Susunan Pemain

Laga Persik Kediri vs Barito Putera akan berlangsung di Stadion Brawijaya, Kota Kediri, Jumat, 31 Januari 2025 mulai pukul 15.30 WIB.
Pertandingan antara Persik Kediri vs Barito Putera dimulai pukul 15.30 WIB, Jumat, 31 Januari 2025. Foto: IG/@sports.indosiar
Keuangan31 Januari 2025, 10:16 WIB

Simak Baik-baik! Aturan dan Besaran THR untuk PNS Tahun 2025

THR dan Gaji ke-13 akan setara dengan gaji pokok yang ditambah tunjangan.
(Foto Ilustrasi) THR menjadi salah satu kewajiban perusahaan. | Foto: Freepik