SUKABUMIUPDATE.com - Pola asuh yang tepat untuk anak yang menderita Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dapat membantu anak mengelola gejala ADHD, mengembangkan keterampilan, dan merasa didukung.
Pola asuh ini dapat berpengaruh besar terhadap perkembangan fisik, emosional, sosial, dan intelektual anak-anak.
Ada beberapa pola asuh yang berbeda untuk anak pengidap ADHD, dan setiap orang tua mungkin memiliki gaya yang berbeda dalam mendidik anak-anak mereka.
Baca Juga: 10 Ritual agar Hidup Bahagia, Cobalah Menikmati Momen Saat Ini!
Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa prinsip pola asuh yang bisa membantu anak dengan ADHD.
1. Struktur dan Rutinitas
Menciptakan rutinitas harian yang konsisten membantu anak dengan ADHD untuk merasa lebih terorganisir dan terkendali. Buat jadwal yang jelas membantu anak mengetahui apa yang diharapkan darinya dan mengurangi kebingungan.
2. Batasan dan Aturan yang Jelas
Berikan aturan dan batasan yang jelas, sederhana, dan mudah dimengerti. Gunakan pengingat visual, seperti daftar tugas atau papan peringatan, untuk membantu anak mengingat aturan.
Baca Juga: 10 Ciri Autisme Pada Anak yang Wajib Bunda Ketahui Sedari Dini
3. Pujian
Berikan pujian dan penghargaan untuk perilaku yang diinginkan. Bisa juga dengan reward sistem, seperti kartu hadiah atau grafik prestasi, dapat memberikan motivasi tambahan bagi anak.
4. Dukungan dalam Pengelolaan Waktu
Bantu anak pengidap ADHD dalam mengatur waktu mereka, misalnya dengan jam tangan atau jam alarm. Ajarkan mereka konsep waktu dengan menggunakan timer atau jam dinding.
5. Komunikasi yang Efektif
Bertukar komunikasi dengan anak secara jelas dan terbuka. Dengarkan dengan sabar dan tunjukkan empati terhadap perasaan dan pengalaman mereka.
Baca Juga: 4 Perbedaan ADHD dengan Autisme Pada Anak, Orang Tua Wajib Tahu!
6. Strategi Pengelolaan Kemarahan
Ajarkan anak pengidap ADHD teknik untuk mengelola kemarahan dan frustasi, seperti berlatih pernapasan dalam, berjalan-jalan sebentar, atau berbicara dengan orang dewasa ketika mereka merasa marah.
7. Pendidikan tentang ADHD
Melibatkan anak dalam memahami ADHD dan gejalanya, termasuk mengajarkan mereka tentang strategi pengelolaan diri yang sesuai untuk kondisi mereka.
8. Konseling dan Terapi
Pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang konselor atau terapis yang berpengalaman dalam bekerja dengan anak-anak ADHD. Terapi perilaku kognitif (CBT) dapat membantu anak mengembangkan keterampilan pengelolaan emosi.
Baca Juga: Apakah ADHD Pada Anak Bisa Sembuh? Simak Penjelasannya!
9. Dukungan dari Sekolah
Bekerjasama dengan guru dan staf sekolah untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang mendukung anak pengidap ADHD. Diskusikan perubahan yang mungkin diperlukan dalam ruang kelas atau rencana pendidikan khusus.
Penting untuk diingat bahwa setiap anak dengan ADHD adalah unik, dan pendekatan yang paling efektif dapat bervariasi.
Dalam banyak kasus, konsultasikan dengan seorang profesional kesehatan mental atau konselor yang berpengalaman dalam mengelola ADHD dapat membantu mengidentifikasi strategi yang paling sesuai untuk anak Anda.
Pola asuh yang mendukung, penuh pemahaman, dan berfokus pada perkembangan positif anak adalah kunci dalam membantu anak pengidap ADHD meraih potensi mereka secara optimal.