SUKABUMIUPDATE.com - Anak yang mengalami konflik berkepanjangan dengan orang tua, seperti sering terlibat pertengkaran atau perdebatan, dapat mengalami dampak psikologis yang signifikan.
Pasalnya, Anak yang sering melihat pertengkaran orang tua cenderung bermasalah dalam hal emosional, entah itu stres atau hingga trust issue (sulit mempercayai orang lain). Ayah bunda yuk hindari bertengkar di depan anak agar tidak mengganggu kesehatan mentalnya.
Kemudian, yuk kenali ciri-ciri yang mungkin muncul pada anak yang mengalami trauma karena orang tua sering bertengkar, dirangkum dari berbagai sumber:
Ciri Anak Trauma Karena Orang Tua Sering Bertengkar
1. Ketakutan dan kecemasan
Anak yang trauma mungkin merasa ketakutan dan cemas akibat orang tua sering bertengkar. Mereka mungkin khawatir tentang keselamatan dan stabilitas keluarga mereka.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Anak Perempuan Kurang Kasih Sayang Ayah, Kamu Salah Satunya?
2. Perasaan Tidak Aman
Pertengkaran orang tua dapat membuat anak merasa tidak aman. Anak yang sering melihat pertengkaran orang tua mungkin merasa bahwa lingkungan keluarga mereka tidak stabil dan tidak terduga.
Anak yang trauma karena orang tua sering bertengkar dapat mengalami stres emosional yang tinggi akibat pertengkaran orang tua. Akhirnya, anak mungkin merasa tegang dan sulit untuk bersantai.
4. Perubahan perilaku
Secara tidak langsung, pertengkaran orang tua dapat mempengaruhi perilaku anak. Anak yang trauma karena sering melihat pertengkaran orang tua mungkin menjadi agresif, menarik diri, atau menunjukkan perubahan perilaku lainnya.
Baca Juga: 9 Ciri Anak Tidak Punya Teman di Sekolah, Menyendiri dan Kesepian
5. Penurunan prestasi akademik
Stres dan distraksi yang ditimbulkan oleh pertengkaran orang tua dapat memengaruhi prestasi akademik anak. Hati-hati, prestasi akademik yang menurun drastis termasuk salah satu ciri Anak trauma karena orang tua sering bertengkar.
6. Masalah tidur
Anak yang sering melihat pertengkaran orang tua mungkin mengalami masalah tidur, seperti insomnia atau mimpi buruk, akibat stres yang disebabkan oleh pertengkaran orang tua.
7. Masalah kesehatan fisik
Stres jangka panjang dapat berdampak negatif pada kesehatan fisik anak, termasuk masalah pencernaan, sakit kepala, dan gangguan fisik lain. Waspada masalah fisik akibat anak terlalu sering melihat orang tua bertengkar.
Baca Juga: 9 Ciri Anak Laki-laki Kurang Kasih Sayang Ibu, Merasa Tidak Dicintai
8. Kemampuan interaksi sosial kurang
Anak yang trauma karena orang tua sering bertengkar mungkin kesulitan dalam berinteraksi sosial karena mereka merasa malu atau takut untuk membicarakan situasi keluarga mereka.
9. Menginternalisasi konflik
Beberapa Anak yang trauma karena orang tua sering bertengkar cenderung menginternalisasi konflik yang terjadi antara orang tua. Mereka merasa bahwa anak adalah penyebab pertengkaran orang tua atau mereka harus menyelesaikannya sendiri.
10. Kurang percaya pada hubungan
Anak yang sering melihat pertengkaran orang tua mungkin tumbuh dengan kurangnya kepercayaan pada kemampuan mereka sendiri untuk menjalani hubungan yang sehat.
Baca Juga: 8 Ciri Orang yang Terlihat Baik-Baik Saja Padahal Banyak Masalah Hidup
11. Isolasi diri
Anak yang trauma karena orang tua sering bertengkar mungkin menarik diri dari teman sebaya dan aktivitas sosial karena mereka lebih memilih menghindari konflik.
Dampak pertengkaran orang tua pada anak bisa sangat beragam, dan tidak semua anak akan merespons dengan cara yang sama.
Penting untuk memberikan dukungan emosional dan kenyamanan pada anak, serta mempertimbangkan bantuan profesional jika anak mengalami trauma yang parah atau perlu mendapatkan bantuan konseling.
Selain itu, penting bagi orang tua untuk mencari bantuan dan dukungan untuk mengatasi konflik keluarga dan menciptakan lingkungan yang lebih stabil dan harmonis bagi anak-anak mereka.
Sumber: berbagai sumber.