SUKABUMIUPDATE.com - Penyakit ain bisa menyerang siapa saja termasuk anak-anak. Namun, masih banyak yang belum mengetahui mengenai penyakit ini.
Penyakit ain sendiri merupakan penyakit yang berasal dari pandangan jahat melalui perasaan iri dan dengki seseorang. Bahkan orang yang dipandangnya ini dapat jatuh sakit, mendapatkan musibah dan kondisi tidak baik lainnya.
Dikutip dari laman NU Online, pandangan mata ini dapat berdampak buruk bagi kesehatan terutama pada anak-anak. Oleh karenanya, Rasulullah SAW selalu meminta perlindungan Allah SWT untuk Hasan dan Husein ketika masih anak-anak agar terlindungi dari gangguan setan dan pandangan mata jahat yang penuh kedengkian.
Baca Juga: Doa Agar Terhindar Dari Penyakit Ain yang Dianjurkan Rasulullah SAW
Penyakit ain merupakan penyakit yang nyata. Rasulullah SAW bersabda, “Ain itu benar-benar ada! Andaikan ada sesuatu yang bisa mendahului takdir, sungguh ‘ain itu yang bisa” (HR. Muslim).
Ciri-ciri anak yang terkena penyakit ain dapat berbeda-beda. Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah beberapa contoh ciri-ciri yang mungkin dikaitkan dengan anak yang terkena ain.
1. Perubahan perilaku
Anak mungkin menunjukkan perubahan tiba-tiba dalam perilaku, seperti menjadi lebih rewel, cemberut, atau sulit tidur.
Baca Juga: 6 Dampak Positif Tantrum Untuk Mental Anak, Bund Yuk Simak!
2. Kehilangan nafsu makan
Anak yang terkena penyakit ain mungkin menunjukkan penurunan nafsu makan atau makan dengan sangat lambat.
3. Demam atau gejala fisik lainnya
Beberapa orang mungkin percaya bahwa anak yang terkena ain dapat mengalami gejala fisik seperti demam, sakit perut, atau sakit kepala.
4. Kehilangan energi
Anak mungkin tampak lemah atau lesu, kehilangan minat dalam aktivitas yang biasa dia nikmati.
Baca Juga: 10 Tanda Anak Stress Akibat Beban Belajar di Sekolah, Orang Tua Wajib Peka!
5. Mimisan
Dalam beberapa budaya, mimisan atau gejala fisik lainnya mungkin dianggap sebagai tanda anak terkena penyakit ain.
Namun, penting untuk diingat bahwa pandangan ini tidak didasarkan pada bukti ilmiah yang kuat, dan gejala ini sering dapat dijelaskan oleh masalah medis atau psikologis.
Jika Anda merasa anak menunjukkan gejala-gejala yang mengkhawatirkan, coba untuk berkonsultasi dengan profesional medis atau psikologis terlebih dulu untuk mendapatkan penjelasan dan bantuan yang sesuai.