SUKABUMIUPDATE.com - Kotoran ayam, siapa yang tidak kenal dengan benda menjijikan satu ini? Benda yang kerap disebut tai kotok ini kerap kali mengotori pekarangan rumah bilamana ada ayam yang dilepasliarkan.
Tai kotok memiliki bentuk yang tidak beraturan, lunak dan tidak jarang menyebarkan aroma tidak sedap. Jika tidak hati-hati, tai kotok akan terinjak oleh kaki dan memunculkan sensasi menjijikan.
Di balik menjijikannya tai kotok, ada satu hal yang dipertanyakan yakni namanya. Sebagian masyarakat Sunda lebih sering menyebut kotoran ayam dengan nama tai kotok bukan tai hayam.
Dari manakah asal mula nama tai kotok? Berikut ini penjelasan asal mula nama tai kotok yang sering diucapkan untuk menyebut kotoran ayam.
Baca Juga: Tai Kotok Jadi Bahan Bakar Alternatif, Bukti Riset Magic Science In Real Life!
Asal mula nama tai kotok
Tai kotok menjadi nama familiar bagi masyarakat Sunda untuk menyebutkan kotoran ayam. Namun tidak diketahui pasti berasal dari mana nama kotok itu sendiri.
Bahasa Sunda sendiri terdiri dari sejumlah dialek, salah duanya adalah dialek Priangan dan Banten.
Dialek Priangan merupakan Bahasa Sunda yang sering dituturkan oleh sebagian besar masyarakat Jawa Barat terkhusus daerah selatan seperti Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut dan Tasikmalaya.
Sedangkan Dialek Banten banyak dipergunakan di sebagian besar masyarakat Provinsi Banten meliputi Lebak, Pandeglang dan sebagian Serang serta Tangerang.
Dilansir dari etnis.id, kata “kotok” familiar dalam Bahasa Sunda Dialek Banten yang memiliki arti ayam. Selain tai kotok ada juga istilah jawer kotok yang merujuk pada jengger ayam.
Dikutip dari Kamus Sunda Indonesia repositori.kemdikbud.go.id, ayam dalam Bahasa Sunda ada dua kata yakni hayam dan kotok.
Maka dari itu nama “tai kotok” memang berasal dari Bahasa Sunda dan sedangkan kata “kotok” sendiri berasal dari Dialek Banten.
Dilansir dari etnis.id, meski nama “kotok” familiar pada Dialek Banten, namun nama “tai kotok” memang familiar di Priangan sebagai frasa bukan kata per kata.
Dapat disimpulkan, nama “tai kotok” memang berasal dari Bahasa Sunda dan familiar di wilayah Priangan, tetapi nama “kotok” sendiri lebih familiar di wilayah Banten.
Sumber: etnis.id | repositori.kemdikbud.go.id | grid.id