SUKABUMIUPDATE.COM - Korsleting listrik diduga menjadi penyebab terjadinya Kebakaran di Kampung Cimuncang RT 17/09 Desa Buniwangi, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, Senin (9/10/2023).
Korsleting listrik cukup sering menjadi penyebab terjadinya kebakaran di Indonesia. Dilansir dari jakbarkota.bps.go.id, kebakaran yang terjadi di Jakarta banyak disebabkan oleh korsleting listrik dari rentang 2015-2021.
Maka dari itu edukasi dasar terkait keselamatan dan kelistrikan penting untuk diketahui demi mengurangi terjadinya kebakaran yang bisa menyebabkan kerugian materil dan nonmateril.
Baca Juga: Rumah Warga Ciracap Sukabumi Ludes Terbakar, Diduga akibat Korsleting Listrik
Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini lima tips yang perlu diketahui untuk mencegah terjadinya korsleting listrik agar tidak terjadi kebakaran.
1. Memastikan sambungan kabel terhubung dengan baik
Agar tidak terjadi korsleting listrik, hal yang perlu diperhatikan adalah sambungan kabel. Kabel yang terputus bisa disambungkan kembali dengan menghubungkan bagian dalam kabel.
Namun, korsleting listrik bisa terjadi apabila penyambungan bagian dalam kabel dilakukan dengan sembarangan, serta isolator kabel (karet pelapis) tidak tertutup dengan baik.
Akibatnya arus listrik bisa keluar jalur dan menyebabkan arus pendek sehingga memicu terjadinya kebakaran.
Maka dari itu penting untuk memastikan sambungan kabel terhubung dengan baik ketika melakukan penyambungan maupun setelah tersambung.
2. Pastikan kualitas stop kontak baik
Pernah tidak, ketika mencolokkan charger handphone muncul seperti percikan api dari dalam stop kontak? Dikutip dari bsn.go.id, percikan api yang bisa menandakan stop kontak kendur atau menurun kualitasnya.
Bila dibiarkan terus menerus percikan api dari stop kontak bisa memicu korsleting listrik dan menyebabkan kebakaran.
Selain itu, gunakanlah stop kontak dengan kualitas yang baik agar dapat digunakan dalam waktu lama dan tidak mudah rusak atau menimbulkan percikan api.
3. Jangan mencolok banyak kabel pada stop kontak
Terlalu banyak menancapkan kabel/steker ke stop kontak pada satu tempat bisa menjadi pemicu terjadinya korsleting listrik.
Kerap Kali untuk memudahkan mendapatkan arus listrik, semua lubang stop kontak di tancapkan steker/kabel. Jika muatan stop kontak penuh, maka stop kontak akan mengalami peningkatan suhu.
Suhu yang tinggi pada stop kontak berpotensi menyebabkan korsleting listrik. Untuk mengatasi hal tersebut, cabutlah steker/kabel yang sudah tidak digunakan atau colokkan pada stop kontak lain yang kosong.
4. Taruh kabel/steker pada tempat yang kering dan aman
Melansir pusatkrisis.kemkes.go.id, kabel/steker yang tergeletak di tempat lembab dan basah seperti dekat westafel berpotensi menyebabkan korsleting listrik.
Listrik dapat dihantarkan oleh air, maka tidak heran jika tangan kita basah sangat mudah tersengat listrik.
Oleh karena taruh kabel/steker jauh dari tempat lembab dan basah untuk mencegah terjadinya hantaran listrik oleh air.
5. Rutin melakukan perawatan dan pemeriksaan benda elektronik dan instalasi listrik
Hal terakhir yang perlu dilakukan untuk mencegah korsleting listrik adalah melakukan perawatan dan pemeriksaan pada benda elektronik dan instalasi listrik.
Tujuan dari hal ini adalah untuk mengetahui kualitas pada benda elektronik dan instalasi listrik. Contoh charger handphone atau laptop yang sudah rusak bisa menyebabkan lonjakan daya, percikan api dan mematikan listrik satu rumah.
Demikianlah tips untuk mencegah terjadinya korsleting listrik yang bisa memicu terjadinya kebakaran. Semoga informasi ini bermanfaat untuk pembaca.