SUKABUMIUPDATE.com - Siapa sih yang tak ingin doanya cepat terkabul? Hampir semua umat Muslim menginginkan doanya cepat terwujud. Namun, tahukah kamu jika di dunia ini ada beberapa golongan hamba yang doanya mustajab.
Hamba atau golongan manusia ini merupakan pilihan Allah SWT dalam mengabulkan doa-doanya. Hal ini juga selaras dengan sabda Rasulullah SAW tentang hamba yang doanya mustajab.
Berikut ada beberapa golongan hamba yang doanya mustajab dan cepat terkabul berdasarkan informasi dari Al-Qur’an dan hadits, dihimpun via NU ONline.
Baca Juga: 11 Ciri Orang yang Pura-Pura Baik Padahal Aslinya Tidak Suka dengan Kita
1. Orang yang Terzhalimi
Orang terzalimi doanya sangat mustajab, hal ini disebutkan oleh Rasulullah SAW saat berpesan kepada Mu’adz yang akan pergi ke Yaman.
وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ، فَإِنَّهَا لَيْسَ بَيْنَهَا وَبَيْنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حِجَابٌ
Artinya:
“Takutlah terhadap doa orang yang terzalimi. Sebab, di antara doanya dengan Allah tidak ada penghalang,” (HR. Ahmad).
Dalam riwayat Abu Dawud dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW mengatakan, meskipun orang yang terzalimi itu adalah ahli maksiat doanya tetap diijabah.
Baca Juga: 10 Ciri Kesehatan Mental Seseorang Alami Kekacauan, Kamu Juga Mengalaminya?
“Doa orang terzalimi itu mustajab, meskipun ia seorang ahli maksiat. Sebab, kemaksiatannya untuk dirinya.”
Bahkan, disebutkan dalam riwayat Ahmad dari Anas, walaupun orang tersebut yang terzalimi itu seorang non-Muslim.
2. Orang Tua Kepada Anaknya
Doa orang tua kepada anaknya sangat mustajab, hal ini sesuai yang disabdakan Rasulullah SAW yang diterima Abu Hurairah.
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ
Artinya:
“Tiga doa yang mustajab, tak diragukan lagi di dalam ketiganya, (salah satunya) yakni doa orang tua kepada anaknya,” (HR. Ahmad).
Baca Juga: 12 Dampak Buruk Kesehatan Mental anak yang Sering Dimarahi, Bunda Harus Tahu!
Hadits lain yang diriwayatkan oleh Al-Baihaqi menyebutkan, “Ridha Allah bersama ridha orang tua, dan murka-Nya bersama ridha orang tua.”
3. Orang yang Berpuasa
Orang yang sedang berpuasa doanya mustajab hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda:
الصَّائِمُ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُ
Artinya:
“Orang yang berpuasa itu tidak ditolak doanya.”
4. Musafir
Musafir atau orang yang sedang menempuh perjalanan jauh doa sungguh mustajab. Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Baca Juga: 10 Cara Memperbaiki Mental Anak yang Sering Dimarahi, Yuk Bunda Lakukan Hal Ini
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
Artinya:
“Tiga doa yang mustajab, tak diragukan lagi di dalam ketiganya, (salah satunya) yakni doa musafir,” (HR. Ahmad).
5. Orang yang Alami Kesulitan
Orang yang sedang mengalami kesulitan. Hal ini sesuai dengan ayat Al-Qur’an berbunyi:
أَمَّنْ يُجِيبُ الْمُضْطَرَّ إِذَا دَعَاهُ
Artinya:
“Siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya,” (QS. An-Naml [27]: 62).
Baca Juga: 12 Cara Menjaga Kesehatan Mental Anak yang Wajib Diketahui Orang Tua
6. Muslim yang Mendoakan Saudaranya
Seorang Muslim yang mendoakan saudaranya secara diam-diam doanya cepat dikabulkan. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Muslim dari Abu Ad-Darda. Rasulullah SAW bersabda:
مَا مِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، إِلَّا قَالَ الْمَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ
Artinya:
“Tidaklah seorang hamba Muslim mendoakan saudaranya yang ada di belakangnya kecuali malaikat berkata, ‘Engkau berhak mendapat seperti apa yang kau pinta.’”
7. Anak Saleh yang Berbakti Kepada Orang Tuanya
Anak yang saleh dan berbakti kepada kedua orang tuanya doanya cepat dikabulkan. Hal ini berdasarkan hadits riwayat Malik dari Abu Hurairah. Rasulullah SAW bersabda:
إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
Artinya:
“Ketika anak Adam meninggal, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.”
Baca Juga: 9 Kebiasaan yang Sering Dilakukan Orang Tidak Bahagia, Kamu Juga Termasuk?
8. Orang yang Tidur dalam Keadaan Suci
Orang yang tidur dalam keadaan suci dan berdzikir mengingat Allah doanya juga cepat dikabulkan, hal ini sesuai dengan hadits riwayat Ahmad dari Mu ‘adz ibn Jabal. Rasulullah SAW:
مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيتُ عَلَى ذِكْرِ اللهِ طَاهِرًا، فَيَتَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ فَيَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ
Artinya:
“Tidaklah seorang Muslim tidur dalam keadaan berdzikir dan suci, kemudian terbangun di waktu malam dan memohon kebaikan dunia dan akhirat, kecuali Allah akan mengabulkan permintaannya.”
9. Orang yang Berdoa dengan Doa Nabi Yunus
Orang yang berdoa dengan doa Dzun Nun (Nabi Yunus). Hal ini berdasarkan hadits riwayat At-Tirmidzi dari Abu Sa‘d ibn Abi Waqash. Rasulullah SAW bersabda, doa Dzun Nun ketika berdoa dalam perut ikan adalah:
لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ
Artinya:
(Tiada tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang zalim), Tidaklah seorang laki-laki Muslim berdoa sesuatu dengan doa tersebut kecuali Allah akan memperkenannya.
Baca Juga: 11 Ciri Pasangan Mulai Menyerah dan Lelah Menjalani Hubungan Bersamamu
10. Orang yang Berjuang di Jalan Allah SWT
Orang yang sedang berperang atau berjuang di jalan Allah SWT, hal ini sebagaimana hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah dari Ibnu ‘Umar. Rasulullah SAW bersabda:
الْغَازِي فِي سَبِيلِ اللهِ، وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ، وَفْدُ اللهِ، دَعَاهُمْ، فَأَجَابُوهُ، وَسَأَلُوهُ، فَأَعْطَاهُمْ
Artinya:
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang sedang ibadah haji, dan orang yang sedang berumrah adalah utusan Allah. Allah memanggil mereka, kemudian mereka memenuhi panggilan itu. Sehingga jika mereka memohon kepada Allah, maka Allah akan memberinya.”
Baca Juga: 13 Ciri Seseorang Terkena Gangguan Kesehatan Mental, Apa Kamu Mengalaminya?
11. Orang yang Sedang Haji dan Umrah
Orang yang sedang menunaikan haji dan umrah, hal ini sesuai berdasarkan hadits yang disabdakan Rasulullah SAW.
الْغَازِي فِي سَبِيلِ اللهِ، وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ، وَفْدُ اللهِ، دَعَاهُمْ، فَأَجَابُوهُ، وَسَأَلُوهُ، فَأَعْطَاهُمْ
Artinya:
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang sedang ibadah haji, dan orang yang sedang berumrah adalah utusan Allah. Allah memanggil mereka, kemudian mereka memenuhi panggilan itu. Sehingga jika mereka memohon kepada Allah, maka Allah akan memberinya.”
12. Pemimpin yang Adil
Siapa saja pemimpin yang adil doanya cepat terkabul, hal ini sebagaimana hadits dalam Musnad Ihaq dari Abu Hurairah, dimana Rasulullah SAW bersabda:
وَالْإِمَامُ الْمُقْسِطُ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُ
Artinya:
“Pemimpin yang adil itu tidak ditolak doanya.”
13. Orang yang Mengingat Allah SWT
Orang yang banyak mengingat Allah SWT doanya sangat mustajab, sebagaimana hadits berikut.
ثَلَاثَةٌ لَا يَرُدُّ اللهُ دُعَاءَهُمُ: الذَّاكِرُ اللهَ كَثِيرًا
Artinya:
“Tiga golongan yang tidak ditolak Allah doanya, (salah satunya) orang yang banyak mengingat Allah,” (HR al-Baihaqi).
14. Orang yang Dicintai dan Diridhai Allah SWT
Orang yang dicintai dan diridhai Allah SWT doanya tak akan tertolak. Hal ini berdasarkan hadits dari Abu Hurairah. Rasulullah SAW menyebutkan bahwa Allah berfirman:
مَنْ عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالحَرْبِ، وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ، فَإِذَا أَحْبَبْتُهُ: كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ، وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا، وَإِنْ سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ، وَلَئِنِ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ
Artinya:
“Siapa yang menentang seorang wali-Ku, maka Aku menyatakan perang kepadanya. Dan tidaklah seorang hamba-Ku mendekat kepada-Ku dengan sesuatu yang Aku cintai dari apa yang telah aku fardlukan kepadanya dan tidaklah ia senantiasa mendekat kepada-Ku dengan ibadah sunah kecuali Aku akan mencintainya. Ketika Aku telah mencintainya, maka Aku akan menjadi pendengaran yang ia pergunakan untuk mendengar, Aku akan menjadi penglihatan yang ia pergunakan untuk melihat, Aku akan menjadi tangan yang menjadi kekuatannya, Aku akan menjadi kaki yang ia pakai untuk berjalan. Jika ia meminta kepada-Ku, maka Aku akan memberinya. Jika ia berlindung, Aku akan melindunginya.” Demikian sebagaimana yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari. (Lihat: Syekh Khalid ibn Sulaiman, Min ‘Aja’ib Ad-Du‘a [Riyadh: Darul Qasim], jilid 1, hal. 29).
Sumber: NU Online