SUKABUMIUPDATE.com - Anak yang sering dimarahi oleh orang tua dapat mengalami stres yang berdampak pada kesejahteraan mereka. Itulah mengapa orang tua sebisa mungkin menahan emosi dan tidak marah pada anak.
Khawatirnya, anak yang sering dimarahi orang tua mengalami gangguan kesehatan mental akibat tekanan batin yang tidak mampu dikelola dengan baik. Ayah bunda, yuk aware terhadap kondisi kesehatan mental anak!
Berikut ciri-ciri anak mengalami stres akibat sering dimarahi oleh orang tua, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber:
Ciri-ciri Anak Stres Karena Sering Dimarahi Orang Tua
1. Perubahan Emosi
Anak yang sering dimarahi oleh orang tua mungkin menunjukkan perubahan emosi yang signifikan, seperti menjadi lebih mudah marah, gelisah, atau cemas.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Orang Tidak Senang Melihat Kita Bahagia, Bersikap Iri Hati
Selain itu, anak yang stres juga bisa menjadi lebih sensitif terhadap kritik atau teguran.
2. Menarik Diri dari Kehidupan Sosial
Beberapa anak yang stres mungkin menarik diri dari interaksi sosial. Mereka mungkin menghabiskan lebih banyak waktu sendirian di kamar mereka atau menghindari pertemuan dengan teman-teman.
3. Masalah Tidur
Stres dapat memengaruhi pola tidur anak. Anak yang stres ini mungkin mengalami kesulitan tidur, insomnia, atau mimpi buruk yang terkait dengan pengalaman stres.
4. Prestasi Akademik Berubah
Anak yang mengalami stres akibat sering dimarahi bisa mengalami penurunan prestasi akademik. Mereka mungkin kesulitan berkonsentrasi atau merasa tidak termotivasi untuk belajar.
5. Gangguan Kesehatan
Stres dapat memengaruhi kesehatan fisik anak. Anak yang sering dimarahi oleh orang tua dan stres ini mungkin mengalami sakit perut, sakit kepala, atau masalah pencernaan lainnya.
6. Kurang Puas Beraktivitas
Anak yang sering dimarahi oleh orang tua mungkin kehilangan minat dalam aktivitas yang biasanya mereka nikmati. Mereka bisa merasa terlalu lelah atau tertekan untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Baca Juga: 10 Ciri-Ciri Orang yang Sedang Berbohong, Lihat Ekspresi Wajahnya
7. Perubahan Pola Makan
Beberapa anak yang stres mungkin mengalami perubahan dalam pola makan mereka. Mereka bisa makan lebih banyak atau kurang dari biasanya sebagai respons terhadap stres.
8. Kurang Percaya Diri
Sering dimarahi dapat merusak rasa percaya diri anak. Mereka mungkin merasa tidak cukup baik atau berpikir bahwa mereka selalu salah.
9. Merasa Tidak Aman dalam Hubungan Keluarga
Anak yang sering dimarahi oleh orang tua mungkin merasa tidak aman dalam hubungan keluarga dan menghindari konfrontasi dengan orang tua.
10. Ekspresi Perasaan yang Terpendam
Beberapa anak yang stres mungkin menahan perasaan mereka sendiri karena takut mendapatkan lebih banyak kritik atau marah. Ini bisa menyebabkan penumpukan emosi yang tidak sehat.
Baca Juga: 10 Ciri Orang yang Pura-pura Kuat Padahal Sedang Menyembunyikan Kesedihan
Penting untuk diingat bahwa setiap anak adalah individu yang unik, dan dampak stres bisa bervariasi dari satu anak ke anak lainnya.
Orang tua dan pengasuh harus peka terhadap perubahan dalam perilaku atau kesejahteraan anak mereka dan mencari cara untuk memberikan dukungan, kenyamanan, dan pengertian kepada mereka.
Komunikasi terbuka dan penuh empati dengan anak adalah langkah pertama untuk membantu mereka mengatasi stres yang mungkin mereka alami.
Jika perasaan stres anak terus berlanjut atau semakin buruk, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang profesional seperti seorang psikolog anak atau konselor keluarga.
Sumber: Berbagai Sumber.